Dear Investor TLKM, Ini Bocoran Ekspansi Gede Telkom! Simak

Yuni Astuti & Rahajeng Kusumo Hastuti, CNBC Indonesia
23 February 2021 09:04
Direktur Strategic Portfolio Telkom Indonesia Budi Setyawan Wijaya dalam acara Capital Market Outlook 2021 dengan tema
Foto: REUTERS/Beawiharta

Lebih lanjut Budi Setyawan menjelaskan bahwa banyak potensi yang bisa dilakukan dengan startup digital mengingat di masa pandemi ini banyak kebutuhan masyarakat dengan servis yang di-delivered oleh startup.

Sebab itu dia mengatakan, Telkom Indonesia melalui MDI Ventures akan tetap fokus menyuntikkan modal kepada startup, melihat potensi yang bisa dilakukan dengan startup digital terutama di masa pandemi.

"Kita punya MDI Ventures di mana dia mengelola dana investasi Telkom yang lumayan besar, kita sudah investasi di 50-an perusahaan, berpotensi ke depannya bisa menopang revenue driver Telkom seperti yang disampaikan Pak Pandu Sjahrir [Komisaris BEI]," katanya.

Modal ventura milik Telkom diakui berbeda dengan yang sudah ada. Terdapat Corporate Venture Capital (CVC) di mana pertama kali yang akan dinilai adalah aspek sinergi. Terutama bagaimana memperkuat ekosistem digital yang menjadi prasyarat Telkom dalam mencari aset yang akan disuntik modal.

"Tidak semata capital gain [keuntungan dari penempatan saham], tapi juga dari sisi sinergi," ujarnya singkat

Dana kelolaan saat ini mencapai US$ 600 juta atau setara Rp 8,4 triliun (kurs Rp 14.000/US$) yang bekerjasama dengan berbagai pihak, di antaranya Kookmin Bank asal Korea. Serta ada pula perusahaan investasi asal negeri kincir angin, Belanda.

"Total US$ 830 juta. Tersebar di berbagai digital sektor antara lain healthcare, agriculture, dan lainnya," tuturnya.

Tahun ini, Telkom akan tetap fokus di pasar domestik. Hal ini tak lain karena melihat pangsa pasar domestik masih sangat besar. "Ekosistem berkembang bagus. Fintech, kesehatan tentu saja. Logistik juga. Ini area akan fokus 2021," pungkasnya.

Gojek

Budi Setyawan Wijaya mengatakan suntikan modal yang disuntikkan kepada Gojek Indonesia tak semata-mata mencari keuntungan saja. Pada 16 November 2020, Telkom melakukan investasi di PT Aplikasi Karya Anak Bangsa alias Gojek yang dilakukan untuk membangun ekosistem digital yang inklusif dan berkesinambungan.

Nilai investasinya mencapai US$ 150 juta (Rp 2,17 triliun, asumsi kurs Rp 14.500/US$).

"Bahwa semangat kita semata-mata tak hanya ingin gain capital. Sudah mulai muncul service hasil sinergi dengan Gojek. Paket siap online agar di convert jadi pelanggan Telkom. Akan ada lagi kerjasama di area lain, digital advertising," ujarnya.

Telkom menurutnya akan terus mendorong perusahaan dalam negeri ikut berpartisipasi masuk ke perusahaan unicorn lainnya. Apalagi, "kue" terkait hal ini di Indonesia masih sangat minim.

"Kalau di Amerika unicorn sudah ordernya ratusan. Di kita market sebesar ini masih sangat kecil. Ini potensi besar, dengan market sebesar RI untuk arena pemain digital pemain unicorn baru," imbuhnya.

5G

Adapun berkaitan jariangan 5G, Budi Setyawan mengatakan untuk mengembangkan jaringan 5G di Indonesia banyak elemen yang harus disiapkan.

"5G tidak hanya lisensi. Kita harus siapkan infrastruktur misalnya fiber optic karena ini komponen penting ayang akan menghubungkan mini pool dengan 5G," ujarnya.

"Kita juga siapkan data center di daerah. Jadi, aset properti sentral-sentra di daerah mulai dibangun menjadi regional data center agar lebih dekat ke pasar (market). Use case untuk industri agar terbantu dengan 5G dan efisien. itu hal-hal yang disiapkan untuk menyambut 5G."

Menurut Budi, bisnis 5G ke depan cukup besar. "Konsumer pelanggan butuh kecepatan (speed) tinggi sehingga ketika mobile dapat akses tinggi. Ketika di rumah butuh akses cepat. Kalau ada 5G, ada VWA, terus untuk beberapa aplikasi virtual reality hanya bisa disediakan maksimum oleh 5G," terangnya.

Dari sisi enterprise (korporasi), dengan adanya internet of things (IoT), dibutuhkan teknologi mendukung 5G yang tepat. "Secara size, saat ini belum bisa melihat angka. Secara kebutuhan, itu ada. baik di sisi konsumer atau enterprise," jelasnya.

(tas/tas)
[Gambas:Video CNBC]


Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular