Wah Bakal Ada IPO Terbesar dalam Sejarah RI, Gojek-Tokopedia?

Syahrizal Sidik, CNBC Indonesia
22 February 2021 18:05
Layar monitor menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan saham. (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)
Foto: Layar monitor menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan saham. (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa saham Indonesia berpotensi mendapat pasokan emiten baru berskala raksasa, status keduanya adalah unicorn. Jika dua unicorn atau decacorn ini melakukan penawaran umum di pasar perdana (initial publik offering/IPO), bakal jadi IPO terbesar dalam sejarah Indonesia. Siapakah? 

Komisaris Bursa Efek Indonesia (BEI), Pandu Sjahrir, memberikan petunjuk bahwa 2 dari 3 perusahaan digital terbesar di Indonesia bakal IPO tahun ini di Bursa Efek Indonesia. Tebakan yang paling dekat adalah Gojek dan Tokopedia, yang memang gencar disebut-sebut.

"Dua dari tiga perusahaan digabung, akan jadi sejarah IPO terbesar dalam sejarah republik. Secara size mereka tech conglomerate, dengan pihak terkait kita menjaga kepentingan saham publik minoritas, itu juga kita jaga tapi saya rasa prospek bagus. Sebagai regulator, kami melihat di bursa sangat luar biasa dan diperlukan," kata Pandu tanpa menyebutkan perusahaan teknologi yang akan IPO tersebut, dalam acara Capital Market Outlook, Senin (22/2/2021).

Pandu mengatakan, kehadiran dua perusahaan digital besar ini bursa domestik akan membuat indeks sektor teknologi semakin atraktif. Ini juga akan menguntungkan buat PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM), sebagai salah satu pemegang saham. Seperti diketahui, Telkom merupakan pemegang saham Gojek.

Dalam kesempatan itu Pandu mengatakan, untuk mengukur valuasi saham perusahaan teknologi atau startup, tidak hanya dari tingkat profitabilitas. "Harus forward looking dari potensial growth, market share. Di AS (Amerika Serikat), 8 perusahaan dengan market cap terbesar dari perusahaan tekno. Di Indonesia Gojek, melalui Gopay juga termasuk yang terbesar di Asia tenggara, potensinya luar biasa," tambah Pandu.

Presiden Komisaris SEA Group Indonesia Pandu Sjahrir dalam acara Capital Market Outlook 2021 dengan tema Foto: Presiden Komisaris SEA Group Indonesia Pandu Sjahrir dalam acara Capital Market Outlook 2021 dengan tema "Prospek Pasar Modal 2021"
Presiden Komisaris SEA Group Indonesia Pandu Sjahrir dalam acara Capital Market Outlook 2021 dengan tema "Prospek Pasar Modal 2021"

Sebagai perbandingan, kata Pandu, di AS beberapa perusahaan nilainya mencapai US$ 1 triliun. Nah di Indonesia potensi masih luar biasa, karena industri tekno baru mulai dalam tujuh tahun terahir dan ini akan sangat menarik.

Sebelumnya, direksi BEI memang mengatakan ada satu perusahaan digital yang berstatus unicorn yang akan melakukan penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO) di tahun ini.

Direktur Perdagangan dan Anggota Bursa BEI, Laksono Widodo, mengatakan masuknya unicorn ke lantai bursa saham bakal makin menggairahkan pasar modal dalam negeri.

"Ada satu unicorn e-commerce kita harapkan IPO di tahun ini," ujar Laksono dalam pertemuan Direksi dan Komisaris BEI dengan pimpinan media, Kamis (11/2/2021).

Hanya saja, BEI belum memberi tahu lebih rinci mengenai siapa unicorn atau perusahaan rintisan dengan valuasi Rp 14 triliun yang akan melantai di bursa saham domestik tersebut.

Rencana IPO ini juga terendus mengenai kabar potensi merger antara Gojek dengan Tokopedia kian dekat. Bloomberg sebelumnya menuliskan, kedua perusahaan sedang mendiskusikan berbagai skenario dengan tujuan akhir mencatatkan saham perdana perusahaan gabungan ini atau initial public offering (IPO) di bursa saham saham Amerika Serikat (AS) dan Indonesia.

Gabungan kedua perusahaan ini akan menciptakan perusahaan raksasa internet Indonesia yang menguasai sektor ride-hailing, pembayaran digital, belanja online dan pengiriman.

Salah satu sumber dalam artikel tersebut membisikkan, setelah merger valuasi perusahaan gabungan ini akan mencapai US$35 miliar hingga US$40 miliar. Menurut CB Insights saat ini valuasi Gojek mencapai US$10 miliar dan Tokopedia US$7 miliar.


(hps/hps)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Gojek Caplok 22% Saham Bank Jago, Tokopedia Siap IPO Rp 14 T

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular