Mantap! Telkom Siap Bawa 2 Anak Usaha IPO, Satu di Bursa Asia

Rahajeng Kusumo Hastuti, CNBC Indonesia
22 February 2021 17:38
Direktur Strategic Portfolio Telkom Indonesia Budi Setyawan Wijaya dalam acara Capital Market Outlook 2021 dengan tema
Foto: Direktur Strategic Portfolio Telkom Indonesia Budi Setyawan Wijaya dalam acara Capital Market Outlook 2021 dengan tema "Prospek Pasar Modal 2021"

Jakarta, CNBC Indonesia - Direktur Strategic Portfolio PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) Budi Setyawan Wijaya mengatakan perseroan akan membawa dua anak usaha untuk mencatatkan saham perdana atau initial public offering (IPO), satu di Bursa Efek Indonesia (BEI), dan satu di bursa Asia tanpa menyebutkan nama bursa.

"Sebenarnya beberapa anak usaha kita sudah go public, ada di Jepang, di Australia," katanya dalam forum "Prospek Pasar Modal 2021" yang digelar CNBC Indonesia, Senin (22/2/2021).

"Tahun ini ada 2 [IPO], satu di Indonesia, satu lagi di Asia. Saya ga bisa naming [sebutkan nama] insya Allah tahun ini kejadian [realisasi]. Kalau dilihat kesiapan faktanya sudah beberapa go public," katanya lagi.

Sebelumnya Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) memang sudah menyebutkan TLKM akan melakukan pemisahan (spin off) beberapa anak usahanya di bidang infrastruktur melalui pasar modal, yang merupakan bagian dari restrukturisasi korporasi.

Spin-off ini dilakukan dengan mencatatkan saham perdana (initial public offering/IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Anak usaha Telkom di bidang infrastruktur akan melakukan IPO dan akan ditawarkan kepada investor global melalui Indonesia Investment Authority (INA), dana abadi atau Sovereign Wealth Fund (SWF) yang dibentuk pemerintahan Presiden Jokowi.

Adapun Telkom memang telah merencanakan untuk melepas anak usahanya PT Dayamitra Telekomunikasi (Mitratel) ke pasar modal. Ditargetkan eksekusinya akan dilakukan pada kuartal terakhir tahun ini, atau paling lambat pada kuartal pertama 2022.

Mitratel yang merupakan anak usaha Telkom yang bergerak di bidang penyediaan infrastruktur telekomunikasi memiliki menara telekomunikasi yang tersebar di berbagai wilayah dan melayani semua operator seluler di Indonesia dengan jumlah lebih dari 22.000 menara telekomunikasi.

Setelah IPO, Mitratel berpotensi menjadi perusahaan menara telekomunikasi terbesar di Indonesia, dengan jumlah menara 34.025. Hasil penggabungan 18.000 menara dimiliki oleh Telkomsel dan 16.025 sisanya milik Mitratel.

Lebih lanjut Budi Setyawan menjelaskan bahwa banyak potensi yang bisa dilakukan dengan startup digital mengingat di masa pandemi ini banyak kebutuhan masyarakat dengan servis yang di-delivered oleh startup.

"Kita punya MDI Ventures di mana dia mengelola dana investasi Telkom yang lumayan besar, kita sudah investasi di 50-an perusahaan, berpotensi ke depannya bisa menopang revenue driver Telkom seperti yang disampaikan Pak Pandu Sjahrir [Komisaris BEI]," katanya.


(tas/tas)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Telkom Raih Penghargaan The Best SOE in Nation Building

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular