
Credit Suisse: RI Butuh Emiten Baru, Raksasa Sekelas Unicorn

Jakarta, CNBC Indonesia - Salah satu pelaku pasar asing, PT Credit Suisse Sekuritas Indonesia optimis dana asing akan kembali mengalir ke dalam negeri di tahun ini. Namun untuk menampung dana asing ini, Bursa Efek Indonesia (BEI) dinilai membutuhkan lebih banyak emiten yang memiliki kapitalisasi saham yang besar.
Presiden Direktur Credit Suisse Sekuritas Indonesia Rizal Gozali mengatakan hingga awal bulan lalu kapitalisasi pasar BEI sempat mencapai Rp 7.721 triliun. Hingga sesi I nilai kapitalisasi bursa saham Indonesia sebesar Rp 7.394,2 triliun.
Namun deretan 10 saham yang diperdagangkan dengan nilai tertinggi yang diperdagangkan tak pernah berubah komposisinya, 10 saham tersebut telah mewakili 43,8% dari kapitalisasi pasar dalam negeri.
Beberapa namanya seperti PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) dan PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) menjadi tiga pemain utama dari 10 saham tersebut.
"Itu menunjukkan bahwa investor membutuhkan investasi baru untuk meningkatkan likuiditas pasar saham. Jadi menurut saya IDX butuh lebih banyak perusahaan big caps. Sejauh ini BUMN yang telah memberikan kontribusi kapitalisasi pasar yang besar," kata Rizal dalam The 20th ICMSS Capital Market FE UI, Kamis (18/2/2021).
Salah satu perusahaan yang dapat mendorong peningkatan kapitalisasi pasar yang lebih besar adalah tercatatnya perusahaan startup unicorn dan decacorn yang ada di Indonesia. Meski untuk menarik perusahaan ini untuk listing di Indonesia membutuhkan lebih banyak insentif seperti dari segi pajak.
Dia menyebut keempat perusahaan rintisan ini setidaknya memiliki valuasi sebesar US$ 30 miliar sehingga akan mendorong kapitalisasi pasar BEI secara signifikan.
(hps/hps)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Traveloka Segera Go Public, Begini 2 Opsinya!