
Siap-siap Beli Sahamnya, Perusahaan Fenomenal Ini Mau IPO!

Jakarta, CNBC Indonesia - Douyin atau dikenal sebagai Tiktok versi China, dikabarkan sedang bersiap untuk IPO di Amerika Serikat (AS). Menurut sejumlah sumber, listing di New York semakin menguat setelah Joe Biden naik ke kursi presiden.
Jika kabar ini benar, maka Tiktok jadi media sosial China pertama yang melakukan IPO di AS. Memberikan investor negara itu menjadi bagian dari kesuksesan aplikasi di pasar terbesar internet.
"Tanggapan umum (dari investor induk usaha ByteDance) kenapa tidak? Hong Kong akan tergila-gila dengan Douyin, semuanya bisa melihat setelah listing Kuaishou. Namun Douyin akan populer di pasar AS juga. Lihat saja lonjakan saham teknologi China di sana," ungkap sumber tersebut, dikutip South China Morning Post,. Rabu (17/2/2021).
Douyin merupakan platform video pendek untuk pasar China berbeda dengan Tiktok yang hadir untuk global. Aplikasi yang diluncurkan pada tahun 2016 ini cukup fenomenal karena telah diunduh lebih dari 1 miliar kali.
Pengguna Douyin dapat membagikan video lipsync, komedi dan viral dalam platfrom. Selain itu platform juga digunakan untuk berbisnis toko online dan melakukan promosi pemasaran di sana.
Pihak aplikasi itu melaporkan memiliki 600 juta pengguna aktif per Agustus 2020 lalu. Douyin juga berkontribusi untuk pemasukan ByteDance yakni dua per tiga dari pendapatan iklan perusahaan tersebut.
Sementara itu Tiktok memiliki 689 juta pengguna harian secara global. Aplikasi juga menyumbangkan US$1 miliar pendapatan pada ByteDance di tahun 2020 lalu.
Listing Douyin merupakan pilihan logis untuk Bytedance, sebab aplikasi jauh lebih matang dari pendapatan dan keuntungan. Sejumlah sumber mengatakan pendiri dan CEO ByteDance, Zhang Yiming mau menunggu hasil terbaik. IPO prematur dari Tiktok dengan penilaian mengecewakan tidak akan diinginkan.
ByteDance memang sedang memikirkan cara untuk memutar bisnis yang dimilikinya. Salah satunya laporan pada Oktober adalah Douyin mendaftarkan saham perdana di Hongkong.
Selain itu juga ada rencana melakukan penggabungan IPO yakni Douyin dengan aplikasi agregasi Jinri Toutiao dan platform Xigua.
Sementara itu ByteDance mencari struktur bisnis baru untuk Tiktok. Platform itu mendapat larangan oleh pemerintah AS sebelumnya, berbeda dengan ByteDance dan Douyin yang tidak dapat sanksi tersebut.
(dru)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Wah, 'TikTok China' Bakal IPO di Bursa Hong Kong?