Catat! Bank Mega Bakal Jaga Likuiditas Tetap Longgar di 2021

Yuni Astutik & Rahajeng Kusumo Hastuti, CNBC Indonesia
17 February 2021 19:14
Kantor Kas Bank Mega di TSM Bali (dok: Detikcom)
Foto: Kantor Kas Bank Mega di TSM Bali (dok: Detikcom)

Jakarta, CNBC Indonesia - Direktur Utama Bank Mega, Kostaman Thayib membeberkan bagaimana strategi menjaga likuiditas dan permodalan agar Bank Mega bisa tetap tumbuh sesuai dengan target.

"Likuiditas seperti darah yang mengalir dalam tubuh manusia, tidak boleh kurang atau terhambat, dengan perbankan juga likuiditas adalah hal yang paling penting untuk kelangsungan hidup dan kepercayaan nasabah," ujarnya dalam Public Expose 2021 di Jakarta, Rabu (17/2/2021).

Menurutnya, Bank Mega memiliki ketentuan untuk menjaga Loan to Deposit Ratio (LDR) berada di level 70%, namun angka itu bisa lebih rendah jika terjadi krisis. Hingga Desember 2020, LDR Bank Mega berada di level 60%.

"Permodalan Bank Mega adalah salah satu yang terkuat dengan CAR yang tinggi 31,05% ini lebih tinggi dari CAR perbankan," katanya.

Kostaman mengatakan, rasio yang tinggi ini menunjukan begitu besar kecukupan Bank Mega. Dia juga mengatakan, Bank Mega masih mengandalkan pertumbuhan organik dari laba perusahaan yang membaik dan signifikan dari tahun ke tahun.

"Dengan modal tinggi ini dalam RUPS manajemen akan mengusulkan pembagian dividen yang sangat signifikan," pungkasnya.

Informasi saja, menargetkan laba setelah pajak tahun 2021 bisa mencapai Rp 3,5 triliun, naik 16% atau Rp 500 miliar dibanding realisasi tahun 2020 yang sebesar Rp 3 triliun.

Target tersebut dibuat berdasarkan pemulihan ekonomi Indonesia dari pandemi pada tahun 2021. Meski demikian, Kostaman mengatakan bahwa berapapun pertumbuhan ekonomi Indonesia, Bank Mega optimistis akan terus tumbuh pada 2021.

Bank Mega juga menargetkan kenaikan aset sebesar 4,4% menjadi Rp 117 triliun pada 2021 dibanding dengan aset sepanjang 2020 yang realisasinya sebesar Rp 112 triliun. Kredit kepada Pihak ketiga juga diharapkan bisa naik menjadi Rp 51 triliun dibanding tahun 2020 yang mencapai Rp 48 triliun.

Selanjutnya, Dana Pihak Ketiga (DPK) juga ditargetkan bisa meningkat 6,3% menjadi Rp 84 triliun dibanding dengan tahun 2020 yang sebesar Rp 79 triliun.


(dob/dob)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Lampaui Industri, Begini Kinerja Bank Mega di 2020

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular