Agresif! Bank Mega Targetkan Laba Bersih Rp 3,5 T di 2021

Yuni Astutik & Rahajeng Kusumo Hastuti, CNBC Indonesia
17 February 2021 15:53
Direktur Utama Bank Mega Kostaman Thayib (CNBC Indonesia)
Foto: Direktur Utama Bank Mega Kostaman Thayib dalam Public Expose 2021 (CNBC Indonesia)

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Bank Mega Tbk (MEGA) menargetkan laba setelah pajak tahun 2021 bisa mencapai Rp 3,5 triliun, naik 16% atau Rp 500 miliar dibanding realisasi tahun 2020 yang sebesar Rp 3 triliun.

Hal tersebut diungkapkan oleh Direktur Utama Bank Mega Kostaman Thayib dalam Public Expose 2021 yang digelar pada Rabu (17/2/2021).

Kostaman mengatakan bahwa target tersebut dibuat berdasarkan pemulihan ekonomi Indonesia dari pandemi pada tahun 2021. Meski demikian, Kostaman mengatakan bahwa berapa pun pertumbuhan ekonomi Indonesia, Bank Mega optimistis akan terus tumbuh pada 2021.

"Berapapun prediksi 2021, yang pasti Bank Mega optimis bisa tumbuh di tengah pandemi. Kita lihat ada kabar baik bahwa vaksinasi sudah dimulai. Diharapkan ada perbaikan pertumbuhan ekonomi pada tahun ini. Hal ini akan berpengaruh, sehingga Bank Mega akan terus meningkatkan kinerjanya," ujar Kostaman.

Lebih rinci, Kostaman menjabarkan bahwa Bank Mega juga menargetkan kenaikan aset sebesar 4,4% menjadi Rp 117 triliun pada 2021 dibanding dengan aset sepanjang 2020 yang realisasinya sebesar Rp 112 triliun. Kredit kepada Pihak ketiga juga diharapkan bisa naik menjadi Rp 51 triliun dibanding tahun 2020 yang mencapai Rp 48 triliun.

Selanjutnya, Dana Pihak Ketiga (DPK) juga ditargetkan bisa meningkat 6,3% menjadi Rp 84 triliun dibanding dengan tahun 2020 yang sebesar Rp 79 triliun.

Sebagai informasi, Bank Mega membukukan laba setelah pajak senilai Rp 3,01 triliun, atau melesat 50,2% jika dibandingkan dengan capaian setahun sebelumnya sebesar Rp 2 triliun.

Aset Bank Mega juga melesat 11,3%, atau melampaui industri yang hanya naik 7,6% (per November). Artinya, kenaikan profitabilitas Bank Mega sejalan dengan kenaikan aset, yang menunjukkan kinerja mereka memang prima secara riil dan tak cuma hitungan di atas kertas.

Yang menarik juga, Bank Mega berhasil menjaga penyaluran kredit ke sektor yang selama ini mengalami pukulan terburuk di era pandemi, yakni ritel. Penyaluran kredit ritel Bank Mega mencapai Rp 1,22 triliun atau 100,7% dari RBB (di atas target internal).

Di sisi lain, sektor korporasi yang merupakan tulang punggung (backbone) penyaluran kredit perseroan masih melesat 13,4% ke Rp 28,9 triliun. Bagi Bank Mega, porsi kredit korporasi mencapai 54% dari total kredit yang dikucurkan pada 2020.

Kredit korporasi juga masih tumbuh berdigit ganda, yakni sebesar 13,4%, menjadi Rp 26,2 triliun. Artinya, perseroan masih jeli mencari pelaku usaha yang masih ekspansif meski menghadapi pandemi.


(dob/dob)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Terungkap! Ini Cara Bank Mega Tingkatkan Dana Murah di 2021

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular