Laba Melesat 50%, Kinerja Bank Mega 2020 Lampaui Industri

Rahajeng Kusumo Hastuti & Yuni Astutik, CNBC Indonesia
17 February 2021 15:23
Dirut Bank Mega Kostaman (CNBC Indonesia TV)
Foto: Direktur Utama Bank Mega Kostaman Thayib (CNBC Indonesia TV)

Jakarta, CNBC Indonesia- PT Bank Mega Tbk (MEGA) membukukan kenaikan laba bersih sebesar 50,2% pada tahun 2020 menjadi Rp 3 triliun dari sebelumnya Rp 2 triliun. Kenaikan laba ini jauh melampaui kinerja industri perbankan yang anjlok minus 31% hingga November 2020.

"Pertumbuhan profit ini jauh lebih besar dengan rata-rata perbankan yang pada November yang malah turun -31%," ujar Direktur Utama Bank Mega Kostaman Thayib dalam public expose 2021 yang digelar pada Rabu (17/2/2021).

Laba Bank Mega tersebut bahkan mendekati salah satu bank BUMN yang masuk kelompok Bank BUKU IV yang memiliki aset 8 kali lipat lebih besar.

"Dibandingkan dengan bank BUKU III dan BUKU IV yang sudah mengeluarkan laporan keuangan, profit Bank Mega sementara di urutan keempat terbesar," ujar Kostaman.

Hal ini menunjukan pandemi Covid-19 turut menggerus kinerja hingga laba perbankan. Bahkan untuk laba sebelum pajak (profit before tax/ PBT) Bank Mega juga melampaui industri sebesar 48,1% menjadi Rp 3,7 triliun. Ini berbalik 180 derajat dari PBT industri yang anjlok 28,7% per November 2020.

Mengacu laporan keuangan perusahaan, kenaikan laba bersih ini disokong oleh pendapatan bunga bersih (net interest income) sebesar Rp 3,91 triliun, naik 9,2% dari sebelumnya 3,58 triliun. Sepanjang 2020, perseroan telah menyalurkan kredit sebesar Rp 48,48 triliun, turun 8,54% dari periode tahun sebelumnya sebesar Rp 53,01 triliun.

Sementara itu, Dana Pihak Ketiga (DPK) Bank Mega tercatat tumbuh 8,79% menjadi Rp 79,18 triliun dari sebelumnya Rp 72,79 triliun.

Adapun rasio kredit bermasalah/non performing loan (NPL) Bank Mega sepanjang 2020 secara gross turun menjadi 1,39% dari tahun lalu Rp 2,46%. Dari sisi permodalan, CAR perseroan masih cukup tebal, yakni 31,04% dengan rasio pinjaman terhadap simpanan atau loan to deposit ratio (LDR) di level 60,04%.

Hal ini membuat total aset MEGA naik menjadi Rp 112,20 triliun, naik 11% dari sebelumnya Rp 100,80 triliun. Nilai tersebut terdiri dari liabilitas sebesar Rp 94,99 triliun dan ekuitas sebesar Rp 18,20 triliun. Pertumbuhan aset Bank Mega pun melampaui industri yang hanya di posisi 7% pada 2020.


(dob/dob)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Efisiensi Meningkat, Bank Mega Cetak Rekor BOPO Terendah

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular