Duh Nyesel, 10 Saham Ini Ngamuk Kemarin, Ada yang Cuan 34%!

tahir saleh, CNBC Indonesia
17 February 2021 06:21
Bursa efek Indonesia

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup di zona hijau, naik 0,35% di level 6.292,39 pada perdagangan Selasa kemarin (16/2/21). Sayangnya, indeks acuan bursa nasional ini kembali gagal melangkah ke atas level 6.300.

Data perdagangan mencatat, nilai transaksi sebesar Rp 13,34 triliun dengan volume perdagangan 16,14 miliar saham. Nilai transaksi kembali turun dibandingkan dengan rata-rata bulan Januari.

Ada 236 saham naik, 247 saham turun, dan 155 saham stagnan. Investor asing melakukan jual bersih Rp 244,39 miliar di pasar reguler. Asing melakukan pembelian di saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) sebesar Rp 82 miliar dan PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) Rp 62 miliar.

Sedangkan jual bersih dilakukan asing di saham PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) yang dilego Rp 90 miliar dan PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) yang dijual Rp 89 miliar.

Menurut Equity Research Analyst PT Panin Sekuritas, Juan Oktavianus, masih belum tingginya transaksi harian dibanding rata-rata di Januari karena tidak lepas dari masih tingginya volatilitas pasar sehingga investor cenderung berhati-hati dalam bertransaksi.

Di tengah penguatan IHSG, berikut 10 saham dengan catatan penguatan harga terbesar, Selasa kemarin (16/2).

NEXT: Daftar 10 saham top gainers

10 Top Gainers Selasa (16/2)

1. MNC Land (KPIG), saham +34,31% Rp 184, transaksi Rp 84 M

2. Bank Bumi Arta (BNBA), +24,67% Rp 935, transaksi Rp 88 M

3. Digital Mediatama (DMMX), +15,14% Rp 426, transaksi Rp 65 M

4. Smartfren (FREN), +13,79% Rp 66, transaksi Rp 113 M

5. Wismilak (WIIM), +12,27% Rp 915, transaksi Rp 141 M

6. Timah (TINS), +10,95% Rp 2.330, transaksi Rp 1,2 T

7. MNS Studios (MSIN), +10,89% Rp 224, transaksi Rp 29 M

8. Itama Ranoraya (IRRA), +9,17% Rp 2.500, transaksi Rp 224 M

9. Bank BRI Agro (AGRO), +9,09% Rp 1.140, transaksi Rp 481 M

10. Kimia Farma (KAEF), +9,02% Rp 3.990, transaksi Rp 236 M

Saham Grup MNC memimpin top gainers pada perdagangan Selasa kemarin, melanjutkan penguatan di Senin. Satu sentimen baiknya yakni MNC Land (KPIG) akan menggarap Movieland di kawasan MNC Lido City, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, dan MNC Studios (MSIN) yang akan menjadi operatornya.

Pada 15 Februari, MSIN sudah memulai pembangunan Movieland tersebut.

Perlu diketahui bahwa MNC Lido City telah memperoleh persetujuan dari Dewan Nasional Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) sebagai Kawasan Ekonomi Khusus Pariwisata, yang memungkinkan kawasan tersebut menikmati berbagai fasilitas dan insentif pajak, termasuk insentif pajak penghasilan (PPh), pajak pertambahan nilai (PPN), dan pajak penjualan atas barang mewah (PPnBM), bea masuk dan pajak impor, cukai, serta berbagai keringanan perizinan lainnya.

"Ini akan baik untuk ekonomi kreatif. Menciptakan wirausaha baru, menjadi tempat wisata bagi masyarakat Indonesia bahkan luar negeri, menciptakan devisa, menciptakan lapangan kerja, meningkatkan taraf hidup masyarakat," ujar Executive Chairman MNC Group Hary Tanoesoedibjo.

Movieland merupakan salah satu projek dari puluhan projek di KEK secara keseluruhan. Movieland, studio film dan drama seri outdoor ini, akan menjadi pusat industri film dan drama seri kelas dunia pertama di Indonesia.

Selain itu, keberadaannya juga menjadi creative hub yang menciptakan lapangan kerja hingga membangkitkan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif di Indonesia.

Hary mengatakan saat ini belum ada fasilitas mumpuni untuk outdoor production, terutama untuk memproduksi film atau drama televisi. "Pada kesempatan ini, kita melakukan groundbreaking pembangunan Movieland," tegasnya.

Movieland dibangun di lahan seluas 21 hektare di kawasan MNC Lido City. Dilengkapi dengan berbagai fasilitas produksi seperti backlot (lokasi shooting), sound stage (studio tertutup), peralatan produksi dengan teknologi mutakhir hingga fasilitas pasca produksi dengan teknologi berkelas dunia.

Untuk backlot, Movieland akan menghadirkan berbagai kebutuhan area shooting terbuka, seperti area perumahan, permukiman perkotaan, nuansa kota tua dan perdesaan. Selain itu, ada area alam terbuka, termasuk area berlatar kerajaan-kerajaan di Indonesia.

Adapun top gainers kedua yakni Bank Bumi Arta. Usut punya usut, pergerakan harga saham BNBA yang liar belakangan ini tak terlepas dari rumor di pasar bahwa bank yang dikuasai oleh PT Surya Husada Investment ini masuk ke radar induk usaha Shopee yaitu Sea Group yang berkedudukan di Singapura.

Desas-desus menyebutkan bahwa Sea Group berencana untuk mengambil alih BNBA yang nantinya akan dipermak menjadi bank digital dan akan diintegrasikan ke dalam ekosistem platform e-commerce pesaing Tokopedia dan Bukalapak itu.

Namun belum ada kepastian terkait kabar yang beredar. Selain BNBA, saham bank BUKU II lain yang juga bergerak liar dan diisukan masuk radar Sea Group adalah saham PT Bank Capital Indonesia Tbk (BACA). Pada Selasa kemarin, saham BACA melesat 7,7% di posisi Rp 530/saham.

Namun Direktur Utama Bank Capital, Wahyu Dwi Aji membantah rumor pasar tersebut. "Perseroan tidak mengetahui adanya informasi tersebut," katanya di keterbukaan informasi BEI, Selasa (16/2/2021).

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular