
Pengumuman! Traveloka Bakal IPO di Wall Street Tahun Ini

Jakarta, CNBC Indonesia - Startup berstatus unicorn di Indonesia, Traveloka, berencana untuk melakukan penawaran umum saham perdana (initial public offering/IPO) di bursa saham Amerika Serikat (AS) atau bursa Wall Street tahun ini.
Aksi korporasi rencananya akan dilakukan melalui perusahaan cek kosong (blank check companies) atau lebih dikenal dengan special purpose acquisition company (SPAC).
Chief Executive Officer (CEO) Traveloka Ferry Unardi mengatakan dana IPO ini akan digunakan untuk melakukan akuisisi atau merger dengan perusahaan lain.
"Jika kami dapat melakukannya lebih cepat, kami kemudian dapat fokus pada eksekusi dan mengembangkan perusahaan," kata Ferry dalam wawancaranya dengan Bloomberg Television, dikutip Selasa (16/2/2021).
Proses IPO ini akan berlanjut dengan rencana perusahaan juga untuk mencatatkan sahamnya di Indonesia setelah listing di Wall Street.
Untuk proses aksi korporasinya ini, Traveloka telah menggandeng JPMorgan Chase & Co. Hanya saja belum spesifik apakah akan listing di New York Stock Exchange (NYSE) atau bursa Nasdaq.
Menurut CB Insights hingga 2017 lalu Traveloka memiliki valuasi senilai US$ 3 miliar atau setara dengan Rp 42 triliun (kurs Rp 14.000/US$). Perusahaan ini memiliki deretan investor di belakangnya seperti Expedia Group Inc., Rocket Internet SE, GIC Pte, dan JD.com.
Saat ini Traveloka tak hanya beroperasi di Indonesia namun juga di negara-negara Asia Tenggara.
Dampak pandemi Covid-19 membuat perusahaan tak hanya fokus dalam penyediaan tiket dan akomodasi pendukung perjalanan namun juga menawarkan beragam layanan termasuk gaya hidup hingga layanan keuangan.
Oleh karena kondisi yang sulit ini juga, perusahaan telah memangkas hingga 80% pekerjanya di Singapura pada April tahun lalu.
"Tahun lalu sulit, kami harus menilai organisasi kami, bisnis, kami harus membuat keputusan yang sangat sulit," katanya.
Ke depan, perusahaan akan berfokus pada investasi bisnis di produk travel-now-pay-later yang dinilai menarik lebih banyak peminat.
Ferry mengatakan bisnis perjalanan perusahaan sudah kembali untung setelah adanya pelonggaran perjalanan meski masih rendah secara volume.
Tokopedia
IPO dengan skema SPAC memang populer di Amerika dan Eropa, serta diprediksi ramai di Asia Tenggara dalam waktu dekat.
Sebelumnya, IPO lewat skema SPAC ini sempat ramai diberitakan akan dilakukan oleh startup di Indonesia lainnya yakni Tokopedia yang menjajaki merger dengan perusahaan SPAC yakni Bridgetown Holdings Ltd.
Bridgetown Holdings Ltd merupakan SPAC milik miliarder Richard Li dan Peter Thiel. Perusahaan ini melantai di bursa saham AS pada Oktober lalu dan menghasilkan US$ 550 juta.
Hanya saja BEI menegaskan, skema ini belum ada di Indonesia. BEI menjelaskan bahwa IPO melalui SPAC merupakan pendirian entitas yang tidak memiliki kegiatan operasi komersial yang didirikan secara khusus untuk melakukan merger, akuisisi aset, pembelian saham perusahaan atau aktivitas penggabungan usaha terhadap satu atau lebih perusahaan.
SPAC didirikan oleh "sponsor" yang merupakan pihak individu/perusahaan dan telah memiliki pengalaman dan reputasi untuk dapat melakukan identifikasi dan menyelesaikan proses penggabungan usaha dengan perusahaan target untuk menjadikan perusahaan tersebut perusahaan publik.
(tas/tas)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Traveloka Segera Go Public, Begini 2 Opsinya!
