Kapitalisasi Pasar Rp 100 T

Market Cap BBRI Melesat Sendirian, BRIS Masuk 10 Besar!

Chandra Dwi Pranata, CNBC Indonesia
15 February 2021 11:43
Bank BRI
Foto: Muhammad Luthfi Rahman

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 0,33% di level 6.222,52 pada akhir pekan lalu yang berakhir pada Kamis (11/2/2021). Perdagangan akhir pekan lalu ditutup lebih singkat, hanya 4 hari, karena adanya libur Tahun Baru China (Imlek).

Sepanjang pekan lalu, IHSG pun melesat 1,15% dengan nilai perdagangan selama sepekan tercatat sebesar Rp 72,1 triliun, dengan 75,2 miliar saham berpindah tangan sebanyak 6,6 juta kali.

Namun, investor asing melakukan aksi jual masif pada pekan lalu, di tengah minimnya katalis positif di bursa domestik. Investor asing pun membukukan penjualan bersih (net sell) senilai Rp 573,8 miliar.

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), walaupun IHSG masih menguat, namun hingga akhir pekan lalu total kapitalisasi pasar saham-saham big cap turun menjadi Rp 3.125 triliun.

Perkembangan Market Cap Emiten Big Cap (RP T)

No.Emiten11 FebNo.Emiten05 Feb No.Emiten29 Jan
1Bank Central Asia/BBCA8401Bank Central Asia/BBCA8441Bank Central Asia/BBCA825
2Bank Rakyat Indonesia/BBRI5712Bank Rakyat Indonesia/BBRI5462Bank Rakyat Indonesia/BBRI510
3Telkom/TLKM3163Telkom/TLKM3263Telkom/TLKM308
4Bank Mandiri/BMRI3004Bank Mandiri/BMRI3034Bank Mandiri/BMRI304
5Unilever/UNVR2745Unilever/UNVR2765Unilever/UNVR264
6Astra/ASII2376Astra/ASII2476Astra/ASII247
7Chandra Asri/TPIA1937Chandra Asri/TPIA1957Chandra Asri/TPIA181
8Sampoerna/HMSP1618Sampoerna/HMSP1638Sampoerna/HMSP152
9Bank Syariah Indonesia/BRIS1179Emtek/EMTK1209Emtek/EMTK107
10Emtek/EMTK11610Bank Negara Indonesia/BBNI11610Indofood CBP/ICBP106

Sumber: BEI, berdasarkan data harga saham, Kamis (11/2/2021)

Berdasarkan data di atas, mayoritas mengalami penurunan market cap, hanya 1 saham yang market cap-nya naik dan satu saham yang baru masuk ke dalam list big cap BEI.

Seperti pada pekan-pekan sebelumnya, posisi pertama masih diduduki oleh PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) dengan nilai market cap-nya sebesar Rp 840 triliun, turun Rp 4 triliun dari pekan sebelumnya.

Selanjutnya, di posisi kedua masih dipegang oleh PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) dengan nilai market cap-nya sebesar Rp 571 triliun. Market Cap BBRI masih mengalami kenaikan yakni Rp 25 triliun, dibandingkan dengan market cap lainnya yang mengalami penurunan.

Sedangkan, market cap dari PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) pada akhir pekan lalu resmi masuk ke dalam 10 besar big cap BEI dan berhasil mendepak market cap PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTEK) ke posisi ke-10. Adapun market cap BRIS akhir pekan lalu sebesar Rp 117 triliun.

Kapitalisasi pasar atau market cap adalah nilai pasar dari sebuah emiten, perkalian antara harga saham dengan jumlah saham beredar di pasar, semakin besar nilai market cap emiten maka pengaruh pergerakannya juga besar terhadap pergerakan IHSG.

NEXT: Sentimen pasar

Pada awalnya IHSG mendapatkan katalis positif dari rilis Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) yang membaik, dari level 92 pada November menjadi 96,5 pada Desember.

IKK menggunakan batas 100, di mana level di bawah itu mengindikasikan pesimisme sedangkan dia tas itu mengindikasikan optimisme belanja.

Artinya, pesimisme masyarakat masih ada dalam memandang outlook ekonomi, tetapi tidak seburuk pada bulan sebelumnya sehingga ada harapan bahwa konsumsi sudah membaik mulai Januari.

Perbaikan konsumsi akan sangat membantu pemulihan ekonomi nasional, mengingat belanja masyarakat menyumbang 57% dari Produk Domestik Bruto (PDB) dari sisi pengeluaran.

Namun aksi ambil untung langsung menerpa sehari kemudian, dengan pemodal asing membukukan net sell hingga Rp 533 miliar.

Mereka masih mengkhawatirkan penanganan pandemi di Indonesia karena vaksinasi yang berjalan lambat baru sekitar 1 juta orang, dari 256 juta rakyat Indonesia.

Meski demikian, pemodal kembali memburu saham unggulan dua hari perdagangan setelah itu, dengan mendompleng sentimen positif dari bursa global terutama Amerika Serikat (AS) yang kian dekat meneken stimulus pandemi senilai US$ 1,9 triliun.

Pemodal juga menyambut positif fakta melandainya temuan kasus baru virus Corona dalam tiga hari berturut-turut, di kisaran 8.000 per hari (dari biasanya 10.000), meski masih ada ancaman kenaikan ketika libur Imlek berlangsung yang berpeluang memicu munculnya klaster keluarga sebagai pusat-pusat penyebaran.

TIM RISET CNBC INDONESIA

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular