
Market Cap BBRI Melesat Sendirian, BRIS Masuk 10 Besar!

Pada awalnya IHSG mendapatkan katalis positif dari rilis Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) yang membaik, dari level 92 pada November menjadi 96,5 pada Desember.
IKK menggunakan batas 100, di mana level di bawah itu mengindikasikan pesimisme sedangkan dia tas itu mengindikasikan optimisme belanja.
Artinya, pesimisme masyarakat masih ada dalam memandang outlook ekonomi, tetapi tidak seburuk pada bulan sebelumnya sehingga ada harapan bahwa konsumsi sudah membaik mulai Januari.
Perbaikan konsumsi akan sangat membantu pemulihan ekonomi nasional, mengingat belanja masyarakat menyumbang 57% dari Produk Domestik Bruto (PDB) dari sisi pengeluaran.
Namun aksi ambil untung langsung menerpa sehari kemudian, dengan pemodal asing membukukan net sell hingga Rp 533 miliar.
Mereka masih mengkhawatirkan penanganan pandemi di Indonesia karena vaksinasi yang berjalan lambat baru sekitar 1 juta orang, dari 256 juta rakyat Indonesia.
Meski demikian, pemodal kembali memburu saham unggulan dua hari perdagangan setelah itu, dengan mendompleng sentimen positif dari bursa global terutama Amerika Serikat (AS) yang kian dekat meneken stimulus pandemi senilai US$ 1,9 triliun.
Pemodal juga menyambut positif fakta melandainya temuan kasus baru virus Corona dalam tiga hari berturut-turut, di kisaran 8.000 per hari (dari biasanya 10.000), meski masih ada ancaman kenaikan ketika libur Imlek berlangsung yang berpeluang memicu munculnya klaster keluarga sebagai pusat-pusat penyebaran.
TIM RISETÂ CNBCÂ INDONESIA
[Gambas:Video CNBC]
