
Bos Garuda Sebut Rugi Rp 419 M Tiap Tahun Gunakan Bombardier

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) rugi US$ 30 juta atau setara Rp 418,78 miliar (dengan asumsi kurs Rp 13.959?/US$) per tahun karena mengoperasikan pesawat Bombardier jenis CRJ 1000.
Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra mengatakan operasional pesawat tersebut mengakibatkan kerugian bagi perusahaan sebesar US$ 30 juta per tahun. Belum termasuk biaya sewa pesawat yang senilai US$ 27 juta per tahun atau Rp 376,91 miliar. Artinya beban yang harus ditanggung Garuda setiap tahun Rp 795,69 miliar.
"Jadi memang tidak dapat dipungkiri selama 7 tahun dioperasikan ini setiap tahun secara rata-rata mengalami kerugian penggunaan pesawat CRJ lebih dari US$ 30 juta dolar per tahun. Sedang sewanya US$ 27 juta. Jadi setiap tahun Garuda keluarkan sewa US$ 27 juta untuk 12 dan rugi lebih dari US$ 30 juta," kata Irfan saat konferensi pers, Rabu (10/2/2021).
Dia menyebutkan dengan mengembalikan pesawat ini, maka dalam beberapa tahun ke depan perusahaan akan menghemat biaya sebesar US$ 220 juta.
Irfan dalam siaran pers yang disampaikan Kementerian BUMN mengatakan Garuda Indonesia sedang menunggu jawaban dari EDC atas penawaran perusahaan untuk melakukan cash settlement sebesar UDS 5 juta dari total kewajiban Garuda Indonesia sebesar USD 46 juta untuk 6 pesawat dengan jenis yang sama.
"Saat ini, proses negosiasi dengan EDC masih terus berlangsung. Apabila hal tersebut disetujui EDC, maka 6 pesawat CRJ 1000 tersebut akan digunakan seoptimal mungkin untuk mendukung operasional Perusahaan," ujar Irfan.
Selama 8 tahun beroperasi, penggunaan Bombardier CRJ 1000 menciptakan kerugian yang cukup besar untuk Garuda Indonesia. Irfan menambahkan, apabila tetap digunakan, potensi kerugian yang muncul akan lebih besar.
Oleh karena itu, meskipun ada konsekuensi, Irfan menegaskan, pihaknya siap menanganinya secara profesional. "Pemberhentian secara terpihak akan menciptakan konsekuensi terpisah, kami siap untuk menangani konsekuensi tersebut secaraa profesional," tandas Irfan.
(hps/hps)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Waduh! Erick Thohir Bicara Soal Korupsi di Bombardier-Garuda