Akankah Saham Bank Syariah Ini Jadi BRIS Jilid 2?

Chandra Dwi, CNBC Indonesia
09 February 2021 13:28
IPO PT Bank Net Indonesia Syariah Tbk (BANK), 1 Februari 2021
Foto: IPO PT Bank Net Indonesia Syariah Tbk (BANK), 1 Februari 2021

Jakarta, CNBC Indonesia - Saham emiten perbankan syariah swasta, PT Bank Net Syariah Indonesia Tbk (BANK) resmi terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin pekan lalu (1/2/2021).

Setelah sepekan terdaftar di bursa, saham BANK ditutup melesat hingga 24,49% ke level Rp 610/unit pada perdagangan sesi I hari ini, Selasa (9/2/2021), dan menyentuh level auto rejection atas (ARA), sehingga selama sepekan terakhir, saham BANK telah melesat hingga 226,2%.

Kenaikan ini membuat saham BANK mendapat sorotan khusus. BEI telah memasukkan saham BANK ini dalam pengawasan khusus karena telah terjadi peningkatan harga saham yang di luar kebiasaan (Unusual Market Activity/UMA).

"Dengan ini kami menginformasikan bahwa telah terjadi peningkatan harga saham BANK yang di luar kebiasaan atau UMA. Pengumuman UMA tidak serta merta menunjukkan adanya pelanggaran terhadap peraturan perundang-undangan di bidang pasar modal," tulis pengumuman BEI, Senin (8/2/2021).

Adapun nilai transaksi saham BANK pada Selasa hari ini mencapai Rp 28,6 miliar dengan volume transaksi yang diperdagangkan sebanyak 46,9 juta lembar saham. Investor asing juga masih tertarik di saham ini dengan masuk di pasar reguler sebanyak Rp 226,07 juta.

Sebelumnya, Bank Net Indonesia Syariah menawarkan sebanyak 5 miliar saham biasa atau setara 37,90% dari jumlah modal disetor dengan harga penawaran umum Rp 103 per saham. Dengan demikian, dari IPO ini, perseroan meraih dana segar sebesar Rp 515 miliar.

Direktur BANK, Basuki Hidayat mengatakan, seluruh dana yang dihimpun dari IPO akan digunakan untuk modal kerja perseroan. Bersamaan dengan IPO, perseroan juga menerbitkan waran seri pertama sebanyak 2,8 miliar atau sebesar 34,17% dari modal disetor dengan harga pelaksanaan Rp 110.

Dengan demikian, perseroan akan memperoleh tambahan modal sebesar Rp 308 miliar.

Menurut Basuki, perseroan akan akan membuka akses layanan perbankan syariah yang berbasis digital, menggunakan teknologi informasi dalam mengembangkan produk-produk pendanaan, pembiayaan dan jasa perbankan lainnya.

"Dengan pencatatan perdana saham Bank Net Indonesia Syariah memiliki peluang lebih besar dalam melakukan ekspansi usaha seperti penguatan modal dan penambahan portofolio investasi," katanya.

NEXT: Euforia Bank Syariah?

Jika dibandingkan dengan bank syariah lainnya yang sudah listing di BEI, penguatan saham BANK pada perdagangan sesi I hari ini merupakan yang paling besar.

Adapun dari 4 bank syariah yang terdaftar di BEI, dua di antaranya berhasil menguat dan dua lainnya terkoreksi.

Menemani saham BANK, saham PT Bank BTPN Syariah Tbk (BTPS) juga ditutup menguat 1,17% ke posisi Rp 3.460/unit.

Nilai transaksi saham BTPS mencapai Rp 30,3 miliar dengan volume transaksi yang diperdagangkan sebanyak 8,7 juta lembar saham. Investor Asing pun melakukan aksi jual bersih (net sell) di pasar reguler sebanyak Rp 10,8 miliar.

Sementara itu, dua lainnya ditutup terkoreksi pada perdagangan sesi I hari ini, yakni saham PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) dan saham PT Bank Panin Dubai Syariah Tbk (PNBS).

Saham BRIS ditutup terkoreksi 2,03% ke level Rp 2.900/unit. Nilai transaksi saham BTPS mencapai Rp 30,3 miliar dengan volume transaksi yang diperdagangkan sebanyak 8,7 juta lembar saham. Investor asing pun melakukan net sell di pasar reguler sebanyak Rp 9,5 miliar.

Adapun saham PNBS pada perdagangan sesi I hari ini ditutup ambrol 2,5% ke Rp 78/unit. Nilai transaksi saham PNBS mencapai Rp 2 miliar dengan volume transaksi yang diperdagangkan sebanyak 24,7 juta lembar saham. Asing juga melakukan net sell di pasar reguler sebanyak Rp 117 miliar.

Pergerakan saham Bank Net Syariah ini seakan memunculkan harapan apakah bisa trennya terus melesat seperti apa yang terjadi di Bank Syariah Indonesia alias BRIS. Sepanjang 2020 saham BRIS begitu mencengangkan, meroket hingga 579%.

Pada tahun lalu saham BRIS yang ketika itu masih bernama PT Bank BRISyariah Tbk melonjak tajam karena rencana besar merger bank syariah BUMN. Bank Syariah Indonesia adalah bank hasil merger dari BRISyariah, PT Bank Syariah Mandiri dan PT Bank BNI Syariah.

TIM RISET CNBC INDONESIA

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular