Telkom hingga BSI, Ini Daftar Proyek 'Jualan' SWF ke Investor

Monica Wareza, CNBC Indonesia
03 February 2021 18:43
Wakil Menteri BUMN, Kartika Wirjoatmodjo (Tangkapan Layar Youtube Bank Mandiri)
Foto: Wakil Menteri BUMN, Kartika Wirjoatmodjo (Tangkapan Layar Youtube Bank Mandiri)

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah telah mempersiapkan aset-aset yang akan ditawarkan kepada investor luar negeri yang akan menginvestasikan dananya melalui Indonesia Investment Authority (INA) atau Lembaga Pembiayaan Indonesia (INA) untuk jangka waktu 5 tahun ke depan.

Proyek ini mulai dari infrastruktur hingga pengembangan sektor-sektor yang menjadi perhatian pemerintah saat ini seperti kesehatan dan pariwisata.

Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo mengatakan dalam jangka pendek hingga 2 tahun ke depan proyek yang disiapkan masih berfokus pada pengembangan tiga infrastruktur dalam negeri, mulai dari jalan tol, bandara dan pelabuhan.

Masuknya investor juga bisa beragam seperti investor strategis atau investor pasif.

"Dalam dua tahun pertama, kami fokus pada aset infrastruktur, seperti yang saya sebutkan sebelumnya dan juga dalam presentasi, seperti jalan tol, bandara, dan pelabuhan," kata Kartika dalam Mandiri Investment Forum 2021, Rabu (3/2/2021).

Dia mengatakan, fokus di tiga infrastruktur ini ditujukan untuk meningkatkan kualitas aset dari yang sudah ada.

Ditambah dengan kondisi saat ini, aset-aset tersebut diharapkan berkembang seiring dengan kembali pulihnya pergerakan masyarakat setelah pandemi Covid-19, terutama pergerakan di dalam negeri yang akan lebih cepat pulih dibanding pergerakan internasional.

Selain dari segi infrastruktur, dalam jangka menengah pemerintah akan menawarkan investor untuk berinvestasi dalam program transformasi pemerintah seperti bank syariah yang baru saja diresmikan, atau di sektor telekomunikasi.

"Seperti diketahui, kami baru saja menggabungkan Bank Syariah Indonesia dan mulai beroperasi kemarin, bank ini akan membutuhkan peningkatan modal yang signifikan dalam jangka menengah. Dan kami ingin melakukan rights issue dan tentunya jika ada match of interest kami akan sangat terbuka untuk bekerjasama dengan investor mulai investor yang ingin mengambil block seed di BSI ke depannya," terang dia.

Lebih lanjut, di sektor telekomunikasi investasi akan dilakukan melalui anak usaha PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) yang sedang fokus melakukan restrukturisasi korporasi.

Investasi yang ditawarkan kepada perusahaan penyedia jasa mulai dari menara telekomunikasi hingga jaringan fiber.

Selain itu, pemerintah juga nantinya akan membuka kesempatan calon investor untuk berinvestasi melalui perusahaan modal ventura (venture capital/VC) yang dimiliki oleh BUMN yakni MDI Ventures, BRI Ventures dan Mandiri Capital. Investasi akan difokuskan pada perusahaan startup teknologi.

"Dalam jangka panjang, saya pikir kami juga ingin mengundang lebih banyak investasi juga ke sektor kesehatan dan konsumen kami. Seperti yang Anda ketahui, kami juga menyelesaikan tahun ini, penggabungan dan pembentukan holding rumah sakit dan hotel," imbuh dia.

Selain itu, dalam jangka panjang, kata Tiko, pemerintah juga tengah mempertimbangkan untuk menawarkan proyek energi terbarukan yang akan dan tengah digarap pemerintah melalui BUMN, seperti di PT Pertamina (Persero), PT PLN (Persero) dan Geo Dipa Energi.

"Dan dalam jangka panjang, atau bahkan dalam jangka menengah, kami juga ingin menempatkan aset swasta sebagai investasi kami," kata mantan Dirut Bank Mandiri ini.


(tas/tas)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pengumuman! Luhut Cari Jagoan Market Buat Tangani LPI, Anda?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular