
Duh...India Kerek Pajak Impor Sawit, Harga CPO Anjlok 3%!

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga kontrak minyak sawit mentah (CPO) Malaysia drop lebih dari 3% pada perdagangan hari ini, Rabu (3/2/2021). Koreksi pada harga kontrak yang aktif ditransaksikan di Bursa Malaysia Derivatif Exchange itu karena penurunan harga minyak nabati lain dan sentimen negatif yang datang dari India.
Pada 10.45 WIB harga kontrak CPO pengiriman 3 bulan anjlok 3,13% ke RM 3.285/ton. Harga CPO anjlok tak kira-kira. Koreksi harga CPO mengekor harga minyak nabati lainnya yang juga turun.
Reuters melaporkan harga kontrak minyak kedelai dan sawit di Bursa Dalian masing-masing turun 2,3% dan 2,6%. Data ekspor yang mengecewakan juga turut menekan harga. Menurut data perusahaan surveyor kargo yang diwartakan Reuters, ekspor poduk minyak sawit bulan Januari drop 32% hingga 37%.
Selain dua sentimen negatif di atas, laporan yang mengatakan India menaikkan tarif impornya juga turut mengerek harga turun.
India, salah satu negara importir minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) dari Indonesia, mengenakan pajak tambahan impor CPO-nya. Hal tersebut disampaikan oleh Menteri Keuangan Nirmala Sitharaman sebagaimana dikutip dari The Star, Selasa, (02/02/2021).
Nirmala Sitharaman mengatakan penambahan pajak atas impor minyak sawit ini dilakukan karena India mencoba membangun infrastruktur pertanian dalam negeri dan mendorong sumber daya di India.
Sitharaman mengatakan India memotong pajak dasar impor minyak sawit mentah menjadi 15% dari sebelumnya 27,5%, tetapi memberlakukan 17,5% pajak tambahan terpisah.
Lebih lanjut dia mengatakan, kenaikan pajak akan mempersempit kesenjangan bea antara minyak sawit dan minyak nabati lainnya, sehingga akan mengurangi impor minyak sawit India dan berpotensi menekan harga minyak sawit Malaysia.
B.V. Mehta, Direktur Eksekutif dari Solvent Extractors 'Association, badan perdagangan yang berbasis di Mumbai, menyebut bea impor minyak sawit mentah akan secara efektif menarik pajak 35,75% dibandingkan sebelumnya 30,25%.
Selain menaikkan pajak, India juga memberlakukan 20% penghentian impor kedelai mentah dan kedelai tetapi memotong bea masuk dasar untuk kedua komoditas tersebut menjadi 15% dari 35%. Secara efektif menjaga pajak impor tidak berubah, kata Sitharaman.
Impor CPO India naik sejak Desember 2020 setelah negara itu memotong pajak impor minyaknya dari sebelumnya 27,5% pada akhir November. India membeli minyak sawit dari Indonesia dan Malaysia, sedangkan minyak lainnya termasuk minyak kedelai.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(twg/twg)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Hore! Harga CPO Sudah di Atas RM 3.300/ton, Siap ke RM 3.500?