
BI Turun Gunung Soal Bunga Kredit, Begini Penjelasannya!

Jakarta, CNBC Indonesia - Bank Indonesia (BI) angkat bicara perihal rencana penguatan komunikasi dan transparansi suku bunga bersama Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Gubernur BI Perry Warjiyo mengemukakan bank sentral nantinya akan melakukan publikasi asesmen suku bunga kredit berdasarkan Suku Bunga Dasar Kredit (SBDK) dan spread SBDK.
"Asesmen suku bunga kredit dari SBDK kelompok bank per jenis dan juga spread dengan suku bunga acuan BI dan deposito 1 bulan sebagai proxy cost of fund," kata Perry dalam konferensi pers, Senin (1/2/2021).
Perry mengatakan langkah ini nantinya bisa memperkuat pemahaman dunia usaha dan ujungnya akan mendorong bank bisa menurunkan suku bunga kredit masing-masing sesuai kondisinya.
"Kami manfaatkan transparansi SBDK yang sudah ada," jelasnya.
Sepanjang 2020, BI sudah memangkas suku bunga sebanyak 125 basis poin (bps). Di level Asia Tenggara, BI hanya kalah agresif ketimbang bank sentral Filipina dalam hal menurunkan suku bunga acuan.
Di sisi lain, perbankan juga sudah merespons dengan menurunkan suku bunga kredit. Namun laju penurunan suku bunga kredit perbankan belum secepat suku bunga acuan.
Sepanjang 2020, suku bunga Kredit Modal Kerja (KMK) turun 87 bps secara /point-to-point./ Sementara suku bunga Kredit Investasi (KI) dan Kredit Konsumsi (KK) masing-masing berkurang 65 bps dan 28 bps. Seluruhnya masih jauh dari penurunan BI 7 Day Reverse Repo Rate.
Dari sisi deposito, rata-rata suku bunga deposito tenor 12 bulan di bank umum adalah 5,69%. Turun 114 bps dibandingkan posisi akhir 2019. Lajunya lumayan cepat, tetapi lagi-lagi tidak secepat penurunan BI 7 Day Reverse Repo Rate.
(cha/cha)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bank Swasta Sibuk Cari Untung, Bunga Kredit Turunnya Seret