Transaksi Kartu Kredit Tumbuh 25% di Tengah Pandemi Covid

Jakarta, CNBC Indonesia - Asisten Gubernur & Kepala Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran BI, Filianingsih Hendarta mengungkapkan, berdasarkan data April 2021 nominal transaksi kartu kredit telah meningkat 25,5% secara tahunan (year on year/yoy). Namun, itu belum seutuhnya pulih.

"Kita lihat dari data April 2021 volume kredit secara tahunan tumbuh 20,07% year on year. Setelah kita tahu bahwa satu tahun sebelumnya kontraksi. Begitu pula dengan nominalnya, transaksi kartu kredit ini meningkat 25,5% year on year," ujarnya kepada CNBC Indonesia TV, Kamis (3/6/2021).

"Jadi memang kita sadari, kalau dilihat dalam volume dan nominal, belum pulih sepenuhnya. Karena kita tau, sebagian besar kartu kredit untuk traveling dan lifestyle ini belum pulih," kata Fili melanjutkan.

Baca: Kecemasan Jokowi dan Sri Mulyani Ini Makin Hari Makin Nyata!

Pasalnya, masyarakat RI biasanya menggunakan kartu kredit untuk pemesanan tiket pesawat, akomodasi, dan sebagainya.

Hal ini juga, menjadi alasan BI untuk menurunkan batas maksimum kartu kredit dari 2% menjadi 1,75% per bulan, yang akan berlaku pada Juli 2021.

BI pun, akan selalu melakukan pengawasan kepada 26 penerbit kartu kredit, termasuk kepatuhan terhadap implementasi ketentuan-ketentuan atau kebijakan.

Melalui adanya penurunan batas maksimum suku bunga kartu kredit ini, BI pun berharap bisa menjaga kinerja kartu kredit yang diterbitkan oleh para industri di masa pandemi Covid-19 ini dan pengguna kartu kredit di Indonesia meningkat.

"Dari sisi new user, jadi artinya penerbit ini bisa mendorong akuisisi pemegang kartu kredit yang baru di masa pandemi ini. Dengan berbagai kebijakan, kita harapkan bisa meningkat," jelas Fili.

(mij/mij)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bank Swasta Sibuk Cari Untung, Bunga Kredit Turunnya Seret