Sentimen Pasar Pekan Depan

Ekonomi RI 2020 Kayaknya -2%, Piye Nasib IHSG dkk?

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
31 January 2021 15:40
Ilustrasi Cabe Rawit
Ilustrasi Cabai Rawit (CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto)

Dari dalam negeri, akan ada dua rilis data penting. Pertama adalah inflasi periode Januari 2020.

Konsensus pasar yang dihimpun Reuters memperkirakan inflasi bulanan (month-to-month/ MtM) sebesar 0,34%. Sementara inflasi tahunan (year-on-year/ YoY) ada di 1,65%. Kemudian, inflasi inti secara tahunan diperkirakan 1,53%.

Bank Indonesia (BI) memperkirakan secara umum terjadi kenaikan harga di tingkat konsumen. Berdasarkan Survei Pemantauan Harga (SPH) pekan III, inflasi Januari 2021 diperkirakan 0,37% dibandingkan bulan sebelumnya. Ini membuat inflasi tahunan menjadi 1,67%.

"Penyumbang utama inflasi yaitu cabai rawit sebesar 0,1% (MtM), tempe dan tahu masing-masing sebesar 0,03%, cabai merah dan tarif angkutan antar-kota masing-masing sebesar 0,02%, daging ayam ras, ikan kembung, kacang panjang, bayam, kangkung, ikan tongkol, daging sapi, emas perhiasan, nasi dengan lauk dan tarif angkutan udara masing-masing sebesar 0,01%. Sementara itu, komoditas yang menyumbang deflasi pada periode laporan berasal dari komoditas telur ayam ras sebesar -0,05% dan bawang merah sebesar -0,01%," papar keterangan tertulis BI.

Jika sesuai dengan ekspektasi pasar, maka laju inflasi Tanah Air melambat. Pada Desember 2020, inflasi MtM adalah 0,45%, YoY 1,68%, dan inflasi inti 1,6% YoY.

Perlambatan laju inflasi menandakan permintaan domestik masih lemah. Lebih-lebih kalau melihat inflasi inti, yang merupakan indikator kekuatan daya beli. Inflasi inti kini mencapai titik terendah sejak BPS melaporkan data ini pada 2004.

Memasuki 2021, yang digadang-gadang gilang-gemilang penuh harapan, ternyata situasinya masih sama. Kalau melihat perkembangan pandemi virus corona (Coronavirus Disease-2019/ Covid-19), yang ada malah tambah parah.

Pandemi yang tidak kunjung terkendali membuat pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) menerapkan kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di sejumlah daerah di Jawa-Bali. Sedianya PPKM berakhir pada 25 Januari 2021, tetapi kemudian diperpanjang dua pekan lagi.

PPKM praktis mengharapkan warga untuk #dirumahaja. Sejak PPKM berlaku, mobilitas masyarakat terpantau turun.

Saat mobilitas berkurang, artinya roda ekonomi bergerak lambat. Kala aktivitas ekonomi lesu, itu tandanya permintaan lemah. Jadi jangan heran kalau laju inflasi masih woles.

(aji/aji)
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular