
Beredar Nama Calon Pejabat Investasi Abadi SWF, Ini Mereka!

Jakarta, CNBC Indonesia - Nama-nama Dewan Direktur dan Dewan Pengawas (Dewas) yang akan menjadi pimpinan di lembaga anyar pemerintah di sektor keuangan, Indonesia Investment Authority (INA) atau SWF (Sovereign Wealth Fund) akan diumumkan pada pekan ini.
Nah, ternyata telah beredar nama-nama yang akan menjadi Dewan Direktur di instansi tersebut.
Di antaranya adalah mantan menteri perdagangan yang juga pernah menjabat sebagai Kepala BKPM Gita Wirjawan, Rizal Gozali yang merupakan Presiden Direktur Credit Suisse Sekuritas Indonesia, Presiden Direktur Indika Energy Arsjad Rasjid, Arief Budiman yang adalah Eks Direktur Keuangan Pertamina, serta Pandu Patria Sjahrir yang merupakan Direktur di Toba Bara, Pendiri Indies Capital, VC Ventures dan juga Presiden Komisaris SEA Group Indonesia.
Nama lainnya adalah Thomas Trikasih Lembong yang juga eks Kepala BKPM.
"Itu nama-nama yang terakhir dibahas bersama Ibu Menkeu dan Bapak Menteri BUMN Erick Thohir sebagai calon Dewan Direktur," ungkap sumber CNBC Indonesia, seperti dikutip Rabu (20/1/2021).
Arief Budiman yang dikonfirmasi langsung, belum mau menjawab terkait hal tersebut. "Saya belum bisa bicara apa-apa," katanya.
Pada pekan lalu, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan membocorkan calon chief executive officer (CEO) SWF. Kabarnya, pucuk tertinggi SWF itu akan diumumkan sendiri oleh Jokowi pada pekan ini.
"CEO SWF akan diumumkan Presiden Joko Widodo minggu depan," kata Luhut dalam sebuah diskusi akhir pekan lalu.
Luhut lantas kemudian merinci calon CEO SWF yang kemungkinan besar diisi oleh anak muda berusia 40 tahun. Sementara itu, dewan pengawas SWF akan diisi oleh para pejabat senior.
"Saya pikir CEO dikelola oleh anak muda berkisar 40 tahun. Kalau dewan pengawas [SWF] oleh senior, CEO oleh anak muda," katanya.
Luhut menegaskan, CEO SWF nantinya bukanlah orang biasa. Orang tersebut, kata eks Kepala Staf Kepresidenan itu, telah melalui berbagai penilaian yang dilakukan pemerintah.
Luhut mengakui, pemilihan CEO dilakukan secara terbuka dan dikonsultasikan dengan lima institusi besar yang ditunjuk sebagai penasehat SWF, di mana dua di antarnya yakni Abu Dhabi Investment Authority dan Japan Bank for International Cooperation.