
Kabar Pasar: Antam Digugat 1 Ton Emas, Beli Saham via Pinjol

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada penutupan perdagangan awal pekan Senin (18/1/2021) ditutup di zona hijau pada posisi 0,26% ke 6.389,83.
Nilai transaksi bursa mencapai Rp 23,7 triliun, di mana investor asing membukukan penjualan bersih (net sell) sebesar Rp 247 miliar di pasar reguler.
Sentimen datang dari pembacaan angka produk Domestik Bruto (PDB) China kuartal IV-2020 yang diprediksikan akan tumbuh 6,1% YoY, lebih tinggi dari kuartal sebelumnya 4,9% ternyata lebih baik dari perkiraan dengan kenaikan 6,5% YoY.
Sementara produksi industri China juga lebih baik dari perkiraan setelah melesat 7,3% dibandingkan dengan konsensus yang memprediksikan output industri berada di kisaran 6,9%.
Meskipun demikian tercatat penjualan ritel kurang memuaskan karena hanya mampu tumbuh 4,6% sementara konsensus memprediksikan penjualan ritel Negeri Panda mampu melesat 5,5%.
Sentimen positif tambahan muncul dari Dana Moneter Internasional (International Monetary Fund/IMF) yang memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun ini di angka 4,8% atau 40 basis poin (bps) lebih tinggi dari perkiraan IMF sebelumnya di 4,4%.
Untuk memulai perdagangan hari ini, Selasa (19/1/2021), ada baiknya disimak sederet kabar emiten yang terjadi kemarin.
1. Masih Pandemi, Ciputra Group Terbitkan Global MTN Rp 4,24 T
Pengembang properti PT Ciputra Development Tbk (CTRA) akan menerbitkan surat utang jangka menengah (medium term note/MTN) senilai SGD$ 400 juta (Rp 4,24 triliun, asumsi kurs Rp 10.600/SGD) melalui program multicurrency MTN.
Penerbitan MTN ini ditujukan salah satunya untuk melakukan pembiayaan kembali (refinancing) utang perusahaan yang akan jatuh tempo. Sisanya akan digunakan untuk modal kerja perusahaan secara grup.
2. BRI Optimistis Kredit Tahun Ini Bisa Tembus Rp 1.000 T
PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) menargetkan untuk bisa mencapai nilai penyaluran kredit di 2021 mencapai Rp 1.000 triliun. Target ini naik dari realisasi kredit perusahaan sepanjang 2020 yang senilai Rp 880 triliun.
Direktur Utama BRI Sunarso mengatakan kemungkinan untuk mencapai target tersebut bisa 50:50, namun hal ini bukan tidak mungkin untuk tercapai.
"Sekarang mungkin saya karena ada tugas nembus kredit Rp 1.000 triliun. Kita akan usahakan tapi pasti dengan alasan yang rasional," kata Sunarso dalam sebuah webinar dari Berita Satu, Senin (18/1/2021).
3. Kantongi Rp 2,3 T, Emiten Grup Sandi Uno Listing di Nasdaq
Perusahaan cek kosong alias special purpose acquisition (SPAC) yang terafiliasi dengan Grup Saratoga, Provident Acquisition Corp, resmi tercatat di Bursa Nasdaq dengan kode saham PAQCU pada perdagangan Jumat (8/1/2021).
Berdasarkan keterangan di situs resmi Nasdaq, perusahaan mengumumkan penutupan penawaran umum saham perdana (initial public offering/IPO) sebanyak 23.000.000 saham dengan harga perdana US$ 10,00 per unit saham.
Dengan demikian, perusahaan meraih dana IPO sebesar US$ 230 juta atau setara dengan Rp 3,22 triliun (kurs Rp 14.000/US$).
4. Awas Tipu-tipu! SWI Sebut Akun Instagram Ini Investasi Bodong
Bermunculannya modus investasi bodong yang menjaring korban di berbagai platform membuat Satgas Waspada Investasi (SWI) menjadi antisipatif dan bergerak cepat untuk memberantasnya.
Baru-baru ini muncul lagi akun investasi dengan iming-iming imbal hasil (profit) investasi dengan nilai pasti dan dapat didapatkan harian oleh investornya.
Dalam sebuah akun instagram bernama @petersalim_investing, akun ini menawarkan investasi dana harian dengan nilai tertentu dengan dalam bentuk titip dana. Investor menitipkan dana dengan jumlah tertentu kepada pengelola akun tersebut, kemudian akan mendapatkan profit harian dengan skema sharing profit 70:30.
5. Geger! Grab Dikabarkan IPO Tahun Ini, Bidik Rp 28 T
Raksasa aplikasi berbagi tumpangan alias ride-hailing dan bisnis pengantaran makanan di Asia Tenggara, Grab sedang menjajaki pencatatan saham perdana (initial public offering/IPO) di bursa Wall Street, Amerika Serikat tahun ini.
Tiga sumber Reuters yang mengetahui rencana ini mengatakan, keinginan IPO ini didorong oleh adanya minat investor yang kuat atas saham perdana Grab di pasar.
Para sumber tersebut menyebutkan, IPO ini dapat mengumpulkan dana setidaknya US$ 2 miliar atau setara dengan Rp 28 triliun (kurs Rp 14.000/US$).
6. Maxx Coffee Milik Grup Lippo Tunda Bayar Bunga MTN, Ada Apa?
PT Maxx Coffee Prima, perusahaan terafiliasi Grup Lippo, yang mengelola gerai kopi Maxx Coffee, melakukan penundaan pembayaran bunga atas surat utang jangka menengah atau medium term notes (MTN) yang diterbitkan perusahaan di tahun 2018.
Berdasarkan pengumuman di Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), penundaan diinformasikan KSEI ini merujuk surat PT Maxx Coffee Prima dengan No 002/I/21/SK/FA/MCP.
Selain itu, penundaan juga dilakukan lantaran belum efektifnya dana MTN Maxx Coffee Prima I Tahun 2018 Seri A hingga D di rekening KSEI sesuai waktu yang telah ditentukan.
7. Oh No! Banyak Investasi Saham dari Utang Pinjol & Gadai BPKB
Pasar keuangan dalam negeri kembali dihebohkan dengan munculnya fenomena investasi saham oleh investor baru dengan menggunakan 'uang panas', baik dengan utang hingga menggadaikan aset yang sudah ada. Hal ini telah muncul di platform media sosial dan ramai diperbincangkan oleh netizen.
Namun bukannya untung, para investor yang membeli saham dengan 'uang panas' ini malah ketiban buntung. Saham-saham yang tadinya dinilai menggiurkan karena harganya meroket, lambat laun malah turun dan membuat para investor baru ini 'nyangkut' besar dan tak bisa mengembalikan utang-utangnya ini.
8. ACP Bakal IPO Akhir 2021, Manajemen Bocorkan Target Kinerja
Perusahaan properti PT Adhi Commuter Properti (ACP) tahun ini berencana untuk melaksanakan penawaran umum saham perdana (initial public offering/IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI). Ini merupakan salah satu dari aksi korporasi yang akan dilakukan perusahaan tahun ini.
Direktur Utama ACP Rizkan Firman mengatakan selain IPO, ada April 2021 ini perusahaan berencana untuk menerbitkan obligasi.
"Pada 2021, PT Adhi Commuter Properti menargetkan realisasi penjualan lebih dari Rp 1,3 triliun dan berencana melakukan aksi korporasi yaitu obligasi di bulan April serta IPO di akhir tahun 2021 ini," kata Rizkan dalam keterangan resminya, dikutip Senin (18/1/2021).
9. Mulai Pulih? Penjualan Baja KRAS naik 19% Selama 2020
Perusahaan baja pelat merah, PT Krakatau Steel Tbk (KRAS) sepanjang 2020 berhasil mengalami peningkatan penjualan Hot Rolled Coil (HRC) sebesar 19,11% menjadi 1.043.668 ton dibandingkan tahun 2019 yang sebesar 876.186 ton.
Tak hanya HRC, penjualan Cold Rolled Coil (CRC) juga mengalami peningkatan sebesar 17,53% menjadi 405.742 ton dibanding tahun 2019 yang sebesar 345.237 ton.
Direktur Komersial Krakatau Steel Melati Sarnita mengatakan perbaikan ini merupakan buah dari berbagai upaya perbaikan strategi pemasaran yang dilakukan Krakatau Steel dalam rangka meningkatkan penjualan di tahun 2020.
10. Waduh! Digugat 1,1 Ton Emas, Antam Siap Melawan
BUMN produsen emas dan nikel, PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) digugat oleh Budi Said di Pengadilan Negeri (PN) Surabaya. Anak usaha MIND ID ini dituntut membayar kerugian senilai Rp 817,4 miliar atau setara 1,1 ton emas (1.136 kilogram emas) kepada Budi Said.
Berdasarkan Sistem Informasi Penelusuran Perkara (SIPP) Pengadilan Negeri Surabaya, gugatan dengan nomor perkara 158/Pdt.G/2020/PN Sby diajukan pada 7 Februari 2020 dengan klasifikasi perkara perbuatan melawan hukum.
Pembacaan putusan dilakukan pada 13 Januari 2021. Sidang pertama kasus ini sudah dilakukan lama yakni Rabu, 4 Maret 2020.
(tas/tas)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Saham AISA Diperdagangkan Lagi, Emiten Milik Bentjok Pailit!