
Rupiah Kesurupan Apa Sih? Kok Galak Banget?

Jakarta, CNBC Indonesia - Rupiah mengawali perjalanan 2021 dengan sangat mantap. Di hadapan dolar Amerika Serikat (AS), mata uang Tanah Air menguat signifikan.
Pada Senin (4/1/2021) pukul 12:00 WIB, US$ setara dengan Rp 13.865. Rupiah menguat 1,25% dibandingkan posisi sebelum libur Tahun Baru.
Kala pembukaan pasar, rupiah sudah menguat 1% ke Rp 13.900/US$. Seiring perjalanan, penguatan rupiah semakin tebal sehingga menyentuh titik terkuat sejak pertengahan 2020.
Di level Asia, rupiah bisa jemawa. Penguatan lebih dari 1% membuat rupiah menjadi yang terbaik di Benua Kuning.
Penguatan rupiah ditopang oleh derasnya arus modal ke pasar keuangan Indonesia. Pada pukul 11:29 WIB, Indeks Harga Saham Gabungan yang sempat melemah berbalik menguat 0,96% ke 6.036,61. Investor asing membukukan beli bersih Rp 78,19 miliar.
Sementara di pasar obligasi pemerintah, imbal hasil (yield) untuk hampir seluruh tenor bergerak turun. Penurunan yield menandakan harga instrumen ini sedang naik karena tingginya minat pelaku pasar.
Setelah 2020 yang, ya begitu lah, investor (dan seluruh dunia) yakin bahwa 2021 akan lebih baik. Sebab, kini umat manusia sudah punya 'senjata' untuk melawan pandemi virus corona (Coronavirus Disease-2019/Covid-19) yaitu vaksin.
Vaksin buatan Pfizer-BioNTech, Moderna, sampai AstraZaneca-Universitas Oxford sudah mulai digunakan di sejumlah negara. Jika vaksin ini efektif dan sudah disuntikkan ke sebagian besar populasi bumi, maka akan terbentuk kekebalan kolektif (herd immunity) sehingga rantai penularan bisa terputus.
Selamat tinggal pandemi, selamat tinggal masa-masa penuh keprihatinan. Selamat datang hidup normal...
