Kabar Baik! Bursa Asia Hijau, Cuma Hang Seng yang Merah

Chandra Dwi Pranata, CNBC Indonesia
04 January 2021 08:46
Passersby are reflected on an electronic board showing the exchange rates between the Japanese yen and the U.S. dollar, the yen against the euro, the yen against the Australian dollar, Dow Jones Industrial Average and other market indices outside a brokerage in Tokyo, Japan, August 6, 2019.   REUTERS/Issei Kato
Foto: Bursa Tokyo (REUTERS/Issei Kato)

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa saham Asia dibuka bervariasi pada perdagangan awal tahun 2021, di tengah perilisan data Purchasing Manager' Index (PMI) manufaktur di kawasan Asia.

Indeks Nikkei Jepang memimpin pembukaan bursa Asia di perdagangan awal tahun 2021. Nikkei Jepang dibuka menguat 0,56%, disusul KOSPI Korea Selatan yang terapresiasi 0,44%, STI Singapura naik 0,13%, dan Shanghai Composite China naik tipis 0,05%.

Hanya indeks Hang Seng Hong Kong yang dibuka di zona merah pada hari ini, yakni melemah 0,53%.

Namun, pada pukul 08:35, pergerakan bursa Asia cenderung berubah, mayoritas melemah. Nikkei Jepang ambles 1,07%, Hang Seng Hong Kong terkoreksi 0,19%, Shanghai Composite China melemah 0,37% dan STI Singapura turun 0,23%. Sementara KOSPI Korea Selatan masih bertahan di zona hijau, yakni menguat 0,35%.

Pelaku pasar Asia masih menunggu rilis data Purchasing Manager' Index (PMI) manufaktur versi Caixin China untuk periode Desember 2020. Konsensus dari Reuters memperkirakan angka PMI China akan mengalami penurunan di kisaran 54,8 atau turun 0,1 poin.

Selagi pasar masih menunggu rilis data PMI China yang akan dirilis pada pukul 08:45 WIB, beberapa data PMI di kawasan Asia telah dirilis pagi ini, diantaranya PMI manufaktur Jepang dan Korea Selatan (Korsel).

Data PMI manufaktur Jepang versi Jibun Bank untuk periode Desember 2020 mengalami ekspansi sebesar 1 poin menjadi 50.

Sementara itu, PMI manufaktur Korsel versi Markit untuk periode Desember 2020 berada di angka yang sama dari periode sebelumnya, yakni di angka 52,9.

PMI menggunakan angka 50 sebagai titik mula. Kalau di atas 50, maka artinya dunia usaha berada di fase ekspansi yang hasilnya akan terlihat dalam beberapa bulan ke depan.

Sementara itu, Perkembangan seputar virus corona (Covid-19) kemungkinan akan terus membebani sentimen investor, karena pandemi kembali merajalela secara global, di tengah distribusi vaksin yang mulai diluncurkan di beberapa negara.

Di Asia, para pejabat di Jepang sedang mempertimbangkan apakah akan mengumumkan keadaan darurat di Tokyo dan daerah sekitarnya yang telah dilanda lonjakan kasus Covid,

Sedangkan di Korea Selatan, tindakan jarak sosial juga diperpanjang oleh otoritas kesehatan selama akhir pekan, karena lonjakan infeksi Covid-19 baru-baru ini.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(chd/chd)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bursa Asia Mayoritas Dibuka Hijau, KOSPI Memimpin!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular