
Merger ISAT-Tri Tinggal Kedip, Garuda 'Disuntik' Sri Mulyani

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil melenggang ke zona hijau di akhir perdagangan awal pekan ini, Senin (28/12/2020). Indeks acuan bursa saham domestik itu ditutup menguat 1,41% ke level 6.093,55.
Investor asing pun kembali masuk ke pasar ekuitas. Data perdagangan mencatat asing mencatatkan aksi beli bersih senilai Rp 78,81 miliar di pasar reguler dan total Rp 225 miliar di seluruh pasar.
Sentimen positif perdagangan ini datang dari Amerika Serikat (AS). Presiden Donald Trump akhirnya meneken Undang-undang (UU) anggaran negara tahun fiskal 2021 yang bernilai US$ 2,3 triliun. Pemerintah AS pun terhindar dari penutupan sementara (shutdown).
Dihadapkan pada risiko shutdown, Trump akhirnya meneken draft UU anggaran tersebut untuk mencairkan Bantuan Langsung Tunai (BLT) senilai US$ 600 untuk penduduk.
Kabar baik lainnya datang dari tercapainya kesepakatan Inggris dan Uni Eropa. Pada 1 Januari 2021, masa transisi 'perceraian' Inggris dengan Uni Eropa (Brexit) akan berakhir dan harus ada kesepakatan untuk menentukan masa depan perdagangan di antara keduanya.
"Kesepakatan sudah tercapai. Kita kembali memegang kendali atas arus uang, perbatasan, hukum, perdagangan, dan perairan. Kesempatan ini sangat fantastis, mencakup bebas bea masuk dan bebas kuota perdagangan dengan Uni Eropa," ungkap seorang sumber di kantor Perdana Menteri Inggris, seperti dikutip dari Reuters.
Untuk memulai lagi perdagangan hari ini Selasa (29/12/2020), ada baiknya disimak sederet kabar emiten yang terjadi kemarin.
1. Resmi! Indosat Ooredoo Teken MoU dengan Hutchison Tri
Teka-teki kabar merger antara Indosat Ooredo dan Tri Indonesia mulai terbuka. Perusahaan pengendali PT Indosat Tbk (ISAT), Ooredoo Q.P.S.C, asal Qatar menyatakan telah menandatangani nota kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU) yang eksklusif dan tidak mengikat secara hukum dengan CK Hutchison Holdings Limited (CK Hutchison).
Nota kesepahaman itu sehubungan dengan rencana potensi transaksi untuk mengkombinasikan dua perusahaan telekomunikasi di Indonesia yakni, Indosat dan PT Hutchison 3 Indonesia, anak usaha CK Hutchison kendati tidak spesifik memakai kata merger.
Masa eksklusivitas MoU tersebut berlaku hingga 30 April 2021.
2. Cair! Garuda Dapat 'Suntikan' OWK Rp 1 T dari Sri Mulyani
Emiten maskapai penerbangan BUMN, PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) mendapatkan pencairan tahapan pertama sebesar Rp 1 triliun, dana dari penerbitan obligasi wajib konversi (mandatory convertible bond/MCB) dengan nilai total Rp 8,5 triliun.
Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra mengatakan dalam perjanjian penerbitan OWK yang baru sama diteken bersama PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero), BUMN yang mendapatkan mandat dari Kementerian Keuangan, perseroan akan menerima dana tahap pertama terlebih dahulu.
3. Bos Krakatau: Dana Obligasi OWK Rp 3 T Cair Bertahap
PT Krakatau Steel Tbk (KRAS) bakal menerima dana hasil penerbitan obligasi wajib konversi (mandatory convertible bond/MCB) secara bertahap hingga tahun depan. Sedangkan penerbitan surat utang ini dilakukan jelang akhir tahun ini.
Direktur Utama Krakatau Steel Silmy Karim penandatanganan penerbitan perusahaan akan mulai menerima dana penerbitan tersebut sebelum tahun ini berakhir. Namun seluruh dana ini akan dicicil pencairannya.
"Diterbitkan sekaligus tapi pencairannya ada pentahapan. Mulai bulan ini sampai tahun depan," kata Silmy kepada CNBC Indonesia, Senin (28/12/2020).
4. Jangan Kelewat Januari 2021, Ada IPO Gede di Bursa!
Bursa Efek Indonesia (BEI) akan kedatangan emiten baru pada 4 Januari 2021, saat pembukaan perdagangan awal 2021.
Data Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) mencatat, ada perusahaan di sektor agribisnis yang berencana mencatatkan saham perdana (initial public offering/IPO) di BEI dengan emisi jumbo.
Emiten tersebut adalah PT FAP Agri yang akan melantai di bursa pada 4 Januari 2021. Data KKSEI menunjukkan, perusahaan dengan kode saham FAPA ini melepas sebanyak 544,41 juta saham baru dengan harga pelaksanaan sebesar Rp 1.840 per saham.
5. Wow! Emiten Afiliasi Sandiaga Mau IPO di Nasdaq, Bidik Rp3 T
Perusahaan 'cek kosong' (blank check companies) atau lebih dikenal dengan special purpose acquisition company (SPAC) yang terafiliasi dengan Sandiaga Uno, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Provident Acquisition akan mencatatkan sahamnya (listing) di Bursa Nasdaq, AS.
SPAC ini didirikan berdasarkan hukum Cayman Islands, dan dibentuk bertujuan untuk melakukan merger, pertukaran saham, akuisisi aset, pembelian saham, dan reorganisasi bisnis.
Dikutip dari laman resmi Nasdaq, Senin (28/12/2020), perusahaan ini ditargetkan akan memperoleh dana senilai US$ 200 juta atau hampir Rp 3 triliun (Rp 2,8 triliun, asumsi kurs Rp 14.100/US$). Perusahaan ini memiliki kapitalisasi pasar sebesar US$ 250 juta.
NEXT: Aksi korporasi berikutnya..
6. Rencana Besar SWF Jokowi: Ekspansi ke Proyek Luar Negeri!
Pemerintah berkomitmen dana investasi yang berasal dari Indonesia Investment Authority (INA) tidak hanya akan untuk pembangunan proyek di dalam negeri, tapi akan menyasar pembangunan proyek-proyek di luar negeri.
Hal tersebut disampaikan oleh Staf Khusus Kementerian BUMN Arya Sinulingga dalam sebuah diskusi virtual, Senin (28/12/2020).
"Setelah domestik, kita bisa saja main ke luar negeri. Kawan-kawan kita (Perusahaan BUMN) kan sudah mulai membangun infrastruktur di luar negeri juga," jelas Arya.
7. Tiphone Bakal Didepak Bursa, Saham Milik Telkom Nyangkut?
Pencatatan saham PT Tiphone Mobile Indonesia Tbk (TELE) berpotensi untuk dihapus pencatatannya dari Bursa Efek Indonesia (BEI). Hal ini disebabkan karena beberapa alasan, seperti adanya kondisinya yang berpengaruh negatif pada perusahaan dan perdagangan sahamnya yang telah dihentikan untuk beberapa waktu dari bursa.
Salah satu pemegang saham perusahaan ini adalah PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM). Pemilikan ini dilakukan melalui anak usahanya PT PINS Indonesia sebesar 24%.
Hingga saat ini manajemen Telkom masih belum memberikan informasi detail mengenai rencana kepemilikan sahamnya ini di perusahaan tersebut.
8. Lippo Jual Saham Multifiling Rp 469 M ke Investor Hong Kong
Lippo Grup melalui PT Multipolar Tbk (MLPL) berencana menjual kepemilikan sahamnya, melalui rencana transaksi penjualan saham PT Multifilling Mitra Indonesia Tbk (MFMI), kepada perusahaan asal Hong Kong, Iron Mountain Hong Kong Limited.
Dalam pengumuman yang disampaikan manajemen MFMI, terkait transaksi saham tersebut, kedua pihak telah menandatangani Conditional Share Purchase Agreement (CSPA) atau perjanjian pembelian saham bersyarat pada tanggal 23 Desember 2020 sebanyak 700.425.400 saham atau setara 92,46% saham yang dimiliki perseroan.
9. Bank BRI Mau RUPSLB 21 Januari, Agendanya Apa yah?
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) mengumumkan akan melaksanakan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 21 Januari 2021 mendatang.
Pelaksanaan rapat ini dilakukan atas permintaan dari dewan komisaris perusahaan.
Berdasarkan informasi yang disampaikan perusahaan, pemanggilan pemegang saham untuk hadir dalam RUPSLB ini akan diumumkan pada 30 Desember 2020 nanti.
10. Emiten Ini Listing Pamungkas di 2020, Komutnya Rudiantara
Tersisa 3 hari perdagangan menjelang tutup tahun, perusahaan yang bergerak di bisnis backbone fiber, PT Solusi Sinergi Digital Tbk bakal menjadi emiten pamungkas yang mencatatkan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Mengacu pengumuman Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), perseroan berencana melepas sebanyak 156,55 juta saham baru atau setara 8,04% dari modal yang disetor dan ditempatkan setelah initial public offering/(IPO) dengan harga pelaksanaan Rp 530 per saham.
Dengan demikian, perusahaan dengan kode efek WIFI ini akan meraih dana segar sebesar Rp 82,97 miliar. Nantinya, dana tersebut akan dipakai perseroan untuk modal kerja. Perseroan sudah melaksanakan masa penawaran pada 23 Desember lalu dan menunjuk PT Indo Capital Sekuritas sebagai penjamin pelaksana efek.
(tas/tas)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article 14 BUMN Siap Dilikuidasi, Kalbe Siap Pasarkan Obat Covid-19
