Spekulasi Kesepakatan Brexit, Bursa Eropa Dibuka Hijau

Arif Gunawan, CNBC Indonesia
24 December 2020 16:40
A monitor is pictured for the official share trading Siemens Healthineers start following an initial public offering  (IPO) at the trading floor of Frankfurt’s stock exchange in Frankfurt Germany, March 16, 2018. REUTERS/Kai Pfaffenbach
Foto: REUTERS/Kai Pfaffenbach

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa Eropa dibuka menguat pada sesi awal perdagangan Kamis (24/12/2020), didorong spekulasi bahwa Inggris dan Uni Eropa bakal segera meneken kesepakatan dagang pasca-Brexit.

Indeks Stoxx 600, yang berisi 600 saham unggulan di Eropa naik 0,5% di awal perdagangan. Bursa Italia dan beberapa negara Eropa lainnya sudah mulai libur untuk merayakan hari Natal.

Setengah jam kemudian reli indeks Stoxx surut menjadi 0,7 poin (+0,18%) ke 396,2. Indeks DAX Jerman naik 169,1 poin (+1,26%) ke 13.587,23 dan CAC Prancis bertambah 2,5 poin (+0,05%) ke 5.530,06. Indeks FTSE Inggris naik 7 poin (+0,11%) ke 6.502,75.

Saham bank menguat memimpin reli dipicu spekulasi kesepakatan Inggris dan Uni Eropa pasca berlakunya Brexit pada Kamis nanti, setelah berbulan-bulan menghadapi kebuntuan terutama terkait dengan regulasi perikanan. Saham Lloyds menguat 7%, Barclays naik 4% dan Natwest tumbuh 3%.

Perdana Menteri Inggris Boris Johnson dijadwalkan bertemu dengan Presiden Komisi Uni Eropa Ursula von der Leyen dan akan menggelar konferensi pers setelah itu. Poundsterling menguat 0,6% terhadap dolar AS, ke level US$ 1,36. Euro juga terapresiasi, sebesar 0,2% ke US$ 1,22.

Di Asia, mayoritas bursa saham menguat dengan indeks MSCI Asia-Pasifik (non-Jepang) naik 0,5%. Di Wall Street, kontrak berjangka (futures) menguat jelang libur panjang akhir tahun. Investor global memantau perkembangan negosiasi pasca-Brexit.

Reli bursa Eropa menafikan ulah Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump yang memveto rancangan Undang-Undang stimulus pandemi senilai US$ 900 miliar yang sudah disetujui Senat. Dia menilai stimulus tersebut sebagai "aib".

Trump menilai paket stimulus itu sebagai "aib" dan mendesak perubahan angka, termasuk besaran bantuan langsung tunai (BLT) warga AS dri US$ 600 per orang menjadi US$ 2.000 per orang.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(ags/ags)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Tunggu Negosiasi Brexit, Bursa Eropa Melemah di Sesi Awal

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular