Tunggu Negosiasi Brexit, Bursa Eropa Melemah di Sesi Awal

Arif Gunawan, CNBC Indonesia
07 December 2020 16:10
The German share price index, DAX board, is seen at the stock exchange in Frankfurt, Germany, March 19, 2018.    REUTERS/Staff/Remote
Foto: REUTERS/Staff/Remote

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa Eropa dibuka melemah pada sesi awal perdagangan Senin (7/12/2020), sementara pasar fokus menunggu hasil negosiasi Brexit Inggris dan Uni Eropa.

Indeks Stoxx 600, yang berisi 600 saham unggulan di Eropa melemah 0,2% di awal perdagangan. Mayoritas indeks saham sektoral berada di jalur negatif, kecuali sektor teknologi, layanan kesehatan, barang rumah tangga, konstruksi, material, dan bahan kimia.

Setengah jam kemudian koreksi indeks Stoxx memburuk menjadi 3,1 poin (-0,8%) ke 390,9. Indeks DAX Jerman turun 105,6 poin (-0,79%) ke 13.193,38 dan CAC Prancis melemah 61 poin (-1,09%) ke 5.548,15. Di sisi lain, indeks FTSE Inggris surut 17,9 poin (-0,27%) ke 6.532,29.

Inggris dan Uni Eropa berupaya mencapai kesepakatan pasca-Brexit pekan ini, dengan kepala negosiator Inggris bakal ke Brussel pada Minggu untuk melanjutkan pembicaraan yang dihentikan sementara pada Jumat, terkait beberapa hal yang mash harus diatasi termasuk pelayaran dan aturan persaingan usaha.

Perdana Menteri Inggris Boris Johnson dan Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen telah melakukan pembicaraan via telepon pada Sabtu dalam upaya membangkitkan kembali pembicara dan memerintahkan tim masing-masing untuk melanjutkan negosiasi.

Di Asia Pasifik, pasar kehilangan daya penguatan dengan anjloknya indeks saham Hong Kong sebesar lebih dari 2%. Koreksi terjadi bahkan ketika sentimen lagi bagus-bagusnya terkait vaksin corona dan harapan stimulus Amerika Serikat (AS), yang bursanya pada Jumat pekan lalu.

Reli terjadi bahkan setelah rilis data tenaga kerja AS yang mengecewakan. Data Departemen Tenaga Kerja melaporkan bahwa ada 245.000 lapangan kerja baru tercipta pada November. Ekonom dalam polling Dow Jones semula memperkirakan angkanya bakal sebesar 440.000.

Kontrak berjangka (futures) indeks saham AS relatif menyamping pada Minggu malam di tengah upaya pelaku pasar mencari konfirmasi seputar kelanjutan stimulus fiskal. Senat AS gagal mencapai kesepakatan stimulus, membangkitkan keprihatinan seputar prospek pemulihan.

Saat ini ada lebih dari 14 juta kasus Covid-19 di AS, dengan 282.000 kematian. Jumlah pasien yang dirawat juga menyentuh rekor sehingga memicu pemerintah negara bagian memberlakukan kembali pembatasan sosial.

Dari data ekonomi, pelaku pasar memantau rilis data produksi industri Jerman per Oktober.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(ags/ags)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bursa Eropa Menguat di Sesi Awal Sambut Negosiasi Brexit

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular