
Strain Virus Inggris Disinyalir Aman, Bursa Eropa Dibuka Naik

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa Eropa dibuka menguat pada sesi awal perdagangan Rabu (23/12/2020), menyambut kabar bahwa varian baru virus Covid-19 di Inggris disinyalir masih bisa diatasi dengan vaksin BioNtech.
Indeks Stoxx 600, yang berisi 600 saham unggulan di Eropa naik 0,5% di awal perdagangan, dengan indeks saham sektor otomotif menjadi pemimpin reli dengan menguat 1,6% sementara indeks saham sektor layanan kesehatan melemah 0,3%.
Selang 20 meniit kemudian reli indeks Stoxx susut menjadi 1,5 poin (+0,39%) ke 392,76. Indeks DAX Jerman naik 77,3 poin (+0,58%) ke 13.495,43 dan CAC Prancis bertambah 29,2 poin (+0,53%) ke 5.496,03. Namun, indeks FTSE Inggris melemah 5 poin (-0,08%) ke 6.448,14.
Reli terjadi setelah Prancis membuka kembali perbatasan dengan Inggris, mengizinkan penumpang mobil melintas asalkan menunjukkan hasil tes usap negatif. Sebelumnya, Negeri Mode itu melarang arus barang dan orang dari Inggris menyusul temuan varian baru Covid-19.
Namun sentimen negatif seputar pandemi tersebut surut setelah bos BioNtech-produsen vaksin Covid-19-menyatakan bahwa produk yang dikembangkan bersama Pfizer masih bisa mengatasi strain terbaru di Inggris.
"Secara keilmuan, ada kecenderungan besar bahwa respons imunitas oleh vaksin ini juga bisa muncul terhadap varian baru virus ini," tutur Direktur Utama BioNtech Ugur Sahin dalam konferensi pers Selasa kemarin.
Alasannya, lanjut dia, protein di varian Inggris 99% sama dengan strain virus yang lama. Namun, uji klinis tetap diperlukan untuk memastikan hipotesa tersebut. Untuk sementara, kekhawatiran soal efektivitas vaksin pun mereda, sehingga pemulihan ekonomi diprediksi jalan terus.
Di Asia, mayoritas bursa saham menguat dengan indeks MSCI Asia-Pasifik (non-Jepang) menguat 0,6%. Di Wall Street, kontrak berjangka (futures) tak berubah, dan cenderung pulih usai komentar Trump.
Reli bursa Eropa menafikan ulah Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump yang menyatakan bahwa dia kemungkinan tidak akan meneken rancangan Undang-Undang stimulus pandemi senilai US$ 900 miliar yang sudah disetujui Kongres.
Trump menilai paket stimulus itu sebagai "aib" dan mendesak perubahan angka, termasuk besaran bantuan langsung tunai (BLT) warga AS dri US$ 600 per orang menjadi US$ 2.000 per orang.
Sentimen negatif seputar negosiasi Inggris-Uni Eropa pasca-Brexit juga cenderung mereda menyusul kabar bahwa kesepakatan bakal dicapai pada Rabu, setelah berminggu-minggu terganjal isu perikanan.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ags/ags)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Tunggu Negosiasi Brexit, Bursa Eropa Melemah di Sesi Awal