Gokil! 4 Saham Emiten Milik Sandiaga Uno Ditutup Ngamuk

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga saham empat emiten yang tergabung dalam Grup Saratoga milik Sandiaga Uno dan Edwin Soeryadjaya melesat pada penutupan perdagangan Rabu (23/12/2020), perdagangan terakhir jelang libur Natal besok.
Data perdagangan mencatat, keempat saham tersebut yakni PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG), induk Grup Saratoga, lalu saham-saham yang menjadi investasinya yakni PT Tower Bersama Infrastruktur Tbk (TBIG), PT Mitra Pinasthika Mustika Tbk (MPMX), dan PT Provident Agro Tbk (PALM).
Penguatan sudah terlihat sejak tadi pagi, saat Sandiaga Uno bakal dilantik menjadi Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif menggantikan Wishnutama.
Eks Wakil Gubernur DKI Jakarta tersebut ditunjuk Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk menggenjot pertumbuhan sektor ini yang cukup dalam tertekan pandemi Covid-19.
SRTG merupakan salah satu perusahaan investasi yang terdiversifikasi. SRTG memiliki sejumlah saham baik di perusahaan publik maupun non-publik yang bergerak di sektor sumber daya alam seperti pertanian, pertambangan, sektor konsumen hingga infrastruktur.
Sampai saat ini, Sandiaga Uno masih mengusai 21,51% saham SRTG. Bersama dengan Edwin Suryadjaya (putra pendiri Grup Astra mendiang William Soeryadjaya), sebanyak 33,1% dan 32,72% sisanya dimiliki oleh PT Unitras Pertama.
Pada penutupan, saham SRTG ditutup melesat 10,96% di posisi Rp 3.950/saham. Nilai transaksi saham SRTG mencapai Rp 76,49 miliar. Sepekan saham SRTG naik 14,49% dan 3 bulan melesat 39%.
Saham TBIG
Saham TBIG yang fokus pada bisnis telekomunikasi, ditutup naik 8,81% di posisi Rp 1.730/saham. Nilai transaksi Rp 197,55 miliar. Sepekan naik 17%, dan 3 bulan sahamnya melesat 40%.
Satu sentimen di luar Sandiaga adalah kabar bahwa TBIG lewat anak usahanya Tower Bersama, mengakuisisi 3.000 menara milik PT Inti Bangun Sejahtera Tbk (IBST) senilai Rp 3,975 triliun atau setara dengan US$ 280 juta.
Direktur TBIG Helmy Yusman Santoso mengatakan penyelesaian transaksi tersebut diharapkan akan selesai menjelang akhir triwulan pertama tahun depan, dengan tunduk pada pemenuhan syarat-syarat dan ketentuan dalam perjanjian jual beli aset bersyarat.
"Akuisisi tersebut tertuang dalam perjanjian jual beli bersyarat (PJBB) pada 21 Desember 2020, sementara Tower Bersama 98% sahamnya dipegang oleh TBIG," katanya, dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia, Rabu (23/12).
Akuisisi sebanyak-banyaknya 3.000 menara miliki Inti Bangun Sejahtera bakal membuat portofolio menara perseroan mencapai 19.000 sites menara telekomunikasi, yang segera akan menghasilkan pendapatan dan EBITDA yang lebih tinggi.
Adapun saham Provident Agro naik 4,79% di level Rp 350/saham, dengan nilai transaksi Rp 5,07 miliar. Sepekan naik 7% dan 3 bulan saham PALM ini melesat 32%.
Saham MPMX juga naik 5,56% di posisi Rp 570/saham, dengan nilai transaksi Rp 141,25 miliar. Sepekan saham emiten jasa perdagangan, pembiayaan, dan distribusi otomotif ini naik 22,32% dan 3 bulan tumbuh 37%.
Hanya saja, penurunan hanya dicatatkan saham PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA), emiten tambang emas Grup Saratoga. Saham MDKA minus 2,31% di posisi Rp 2.540/saham.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup turun 0,24% menjadi 6.008,71, dengan nilai transaksi harian Rp 17,81 triliun.
[Gambas:Video CNBC]
Wow! Sandiaga Uno Cs Lepas Saham Merdeka Copper Rp 214 M
(tas/tas)