Analisis Teknikal

Ngeri! IHSG Sudah Melesat Nyaris 25%, Mau ke 6.200 Nih?

Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
17 December 2020 07:55
Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Foto: Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melesat 1,8% Rabu kemarin ke 6.118,408, yang merupakan level tertinggi sejak 30 Januari lalu.

Bursa kebanggaan Tanah Air ini kini menuju penguatan 11 pekan beruntun, selama periode tersebut penguatan tercatat sebesar 24,19%.

Data perdagangan kemarin mencatat investor asing melakukan aksi beli bersih (net buy) sebesar Rp 882,8 miliar, dengan nilai transaksi mencapai Rp 22,26 triliun.

Sentimen pelaku pasar membaik merespon kabar stimulus fiskal di AS serta Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang memutuskan untuk menggratiskan vaksin Covid-19 kepada masyarakat.

Vaksin gratis disambut baik pelaku pasar, sebab setidaknya pengeluaran masyarakat untuk vaksinasi menjadi nol, dan bisa dialihkan untuk konsumsi lainnya. Konsumsi masyarakat sendiri merupakan kontributor terbesar dalam pertumbuhan ekonomi.

Sementara itu pada perdagangan hari ini, Kamis (17/12/2020), IHSG berpeluang kembali melesat melihat bursa saham Amerika Serikat (Wall Street) yang mayoritas kembali naik, dengan indeks Nasdaq mencetak rekor tertinggi sepanjang masa.

Perundingan stimulus fiskal masih masih perhatian utama, sebab tanda-tanda akan cair sudah semakin dekat.

"Saya optimistis kita bakal bisa mencapai pemahaman dalam waktu dekat," tutur Pimpinan Mayoritas Senat dari Partai Republik, Mitch McConnel, pada Selasa malam setelah pertemuan tersebut.

Sementara itu Pimpinan Minoritas Senat Chuck Schumer mengatakan bahwa para pimpinan "membuat kemajuan, dan semoga kita bisa mencapai kesepakatan segera."

Sentimen positif juga datang dari bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed) yang berkomitmen untuk menjalankan program pembelian aset (quantitative easing/QE) sampai pasar tenaga kerja AS kembali mencapai full employment dan inflasi konsisten di atas 2%.

Artinya kebijakan moneter ultra longgar masih akan dipertahankan dalam waktu yang lama.

Dari dalam negeri, giliran Bank Indonesia (BI) yang akan mengumumkan kebijakan moneter mulai pukul 14:00 WIB.

Konsensus pasar yang dihimpun CNBC Indonesia memperkirakan suku bunga acuan tidak berubah, tetap di 3,75%. Ini adalah rekor terendah sepanjang sejarah.

Secara teknikal, IHSG yang mencapai level 6.100, menunjukkan kuatnya momentum, sejak November lalu.

Awal munculnya momentum penguatan IHSG dimulai Kamis (5/11/2020) saat muncul White Marubozu dalam grafik candle stick harian.

Saat itu IHSG membuka perdagangan di level 5.161,39, yang sekaligus menjadi level terendah harian, dan mengakhiri perdagagan di level 5.260,326, sekaligus menjadi level tertinggi harian.

Level open sama dengan low, dan close sama dengan high itu yang disebut sebagai White Marubozu.

White Marubozu merupakan sinyal nilai suatu aset akan kembali menguat. Terbukti setelahnya IHSG terus menguat.

Pada Senin (23/11/2020) dan Kamis (26/11/2020) IHSG kembali membentuk pola White Marubozu, sehingga reli terus berlanjut.

jkseGrafik: IHSG Harian
Foto: Refinitiv

IHSG juga bergerak di atas rerata pergerakan 50 hari (moving average/MA 50), 100 hari (MA 100), dan 200 hari (MA 200), yang menambah momentum penguatan.
Indikator stochastic pada grafik kembali masuk wilayah jenuh beli (overbought). Artinya kembali muncul tekanan turun.

Stochastic merupakan leading indicator, atau indikator yang mengawali pergerakan harga. Ketika Stochastic mencapai wilayah overbought (di atas 80) atau oversold (di bawah 20), maka suatu harga suatu instrumen berpeluang berbalik arah.

jkseGrafik: IHSG 1 Jam
Foto: Refinitiv

Stochastic pada grafik 1 jam masih berada di dekat wilayah overbought, artinya risiko koreksi cukup tinggi.

Resisten terdekat berada di kisaran 6.140, jika ditembus IHSG berpeluang menguat ke 6.170 sebelum menuju 6.200.

Sementara selama tertahan di bawah resisten, IHSG berisiko turun dengan support terdekat di kisaran 6.050 hingga 6.030.

TIM RISET CNBC INDONESIA 


(pap/pap)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Vaksin Corona, Bisa Bawa IHSG ke 6.000 Hari Ini?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular