
Bursa Saham Asia Bersuka-cita, Tapi China Tak Ikut Pesta

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa saham Asia ramai-ramai menguat hari ini, kecuali China. Pencapaian ini cukup impresif karena sebelumnya bursa saham Amerika Serikat (AS) berakhir merah.
Pada Jumat (11/12/2020) pukul WIB, berikut perkembangan indeks saham utama Benua Kuning:
Dini hari tadi waktu Indonesia, indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) ditutup melemah 0,23%. Sedangkan S&P 500 berkurang 0,13%.
Namun investor di Asia menolak menyerah. Aset-aset berisiko tetap menjadi buruan.
Kabar seputar vaksin anti-virus corona (Coronavirus Disease-2019/Covid-19) membawa optimisme. Otoritas pengawas obat dan makanan AS (US Food and Drug Authority/FDA) telah melakukan pemungutan suara untuk menentukan nasib vaksin buatan Pfizer-BioNTech.
Hasilnya 17 anggota komite menyatakan manfaat vaksin jauh lebih besar ketimbang risikonya, hanya empat yang bilang sebaliknya. Ada satu anggota yang abstain.
Dengan keputusan ini, maka izin penggunaan darurat (Emergency Use Authorization/EUA) kemungkinan akan terbit dalam waktu dekat. AS akan segera menyusul Inggris yang pekan ini sudah memulai proses vaksinasi massal dengan vaksin Pfizer-BioNTech.
"Ini adalah momentum yang bersejarah. Vaksin adalah solusi terbaik untuk keluar dari segala kesulitan yang kita hadapi saat ini," kata Eric Dickson, Chief Executive UMass Memorial Health Care, sebagaimana dikutip dari Reuters.
Vaksin akan membuat tubuh memiliki kekebalan dalam menangkal virus corona. Ketika sebagian besar populasi sudah menerima vaksinasi, akan tercipta kekebalan kolektif (herd immunity).
Virus corona tidak punya ruang gerak lagi, sehingga rantai penularan bakal terputus. Masyarakat akan kembali merasa aman dan nyaman beraktivitas di luar rumah, roda ekonomi berputar lagi, selamat tinggal resesi...
TIM RISET CNBCÂ INDONESIA
(aji/aji) Next Article Jelang Rilis Data Inflasi AS, Bursa Eropa Tetap Tegar