AS Siap Susul Inggris Vaksinasi Corona, Minyak Tembus US$ 50

Tirta Citradi, CNBC Indonesia
11 December 2020 10:38
FILE PHOTO: Saudi Aramco's Ras Tanura oil refinery and oil terminal in Saudi Arabia, May 21, 2018. REUTERS/Ahmed Jadallah/File Photo
Foto: File Photo: Saudi Aramco (REUTERS/Ahmed Jadallah/File Photo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Pasar masih diwarnai dengan berita positif seputar vaksinasi Covid-19. Hal ini membuat harga minyak mentah dunia ikut terangkat dan mencetak rekor level tertinggi barunya. 

Kemarin harga kontrak futures (berjangka) Brent ditutup tembus ke level US$ 50/barel setelah sejak 4 Maret ambrol ke level di bawah itu. Pagi ini Jumat (11/12/2020) harga si emas hitam masih lanjut menguat. 

Kontrak Brent naik 0,48% ke level US$ 50,48/barel dan kontrak West Texas Intermediate (WTI) melesat 0,58% ke US$ 47,05/barel pada 09.40 WIB. Harga minyak masih bertengger di rentang level tertingginya dalam 9 bulan.

Inggris sudah mulai program vaksinasi Covid-19 darurat pekan ini dengan menggunakan 800 ribu dosis yang dipasok dari Pfizer Belgia. FDA AS disebut sudah meng-endorse vaksin yang sama untuk segera di gunakan dalam beberapa minggu mendatang. Di Kanada pun demikian.

Semakin maraknya program vaksinasi membuat prospek perekonomian menjadi lebih cerah. Untuk pertama kalinya dalam sejarah vaksin bisa langsung digunakan hanya dalam hitungan waktu pengembangan kurang dari setahun. Biasanya dalam kondisi normal butuh waktu hingga puluhan tahun.

Optimisme akan pemulihan ekonomi membuat harga-harga komoditas tak terkecuali minyak ikut terdongkrak. 

"Pemulihan dari pandemi akan lebih cepat begitu vaksin tersedia secara luas, selanjutnya didukung oleh stimulus fiskal dan moneter yang sedang berlangsung dari pemerintah di seluruh dunia," kata ANZ Research dalam sebuah catatan.

"Reli di pasar diperkirakan akan berlanjut hingga tahun depan, dan menjadi tahun yang positif untuk komoditas didukung oleh ekonomi yang membaik," kata ANZ, sebagaimana dilaporkan Reuters.

Lonjakan besar stok minyak mentah AS berfungsi sebagai pengingat bahwa masih ada banyak pasokan yang tersedia. Namun fakta tersebut diabaikan karena pasar cenderung bullish pekan ini.

Hal ini juga didorong oleh tanda-tanda bahwa permintaan minyak di kawasan Asia yang kuat. Melansir Reuters, kilang terbesar India disebut sudah mulai beroperasi dengan kapasitas 100% pada kesembilan unitnya untuk pertama kalinya sejak awal tahun ini.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(twg/twg)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Gegara Vaksin Corona, Minyak Tembus Level Tertinggi 2 Bulan

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular