
Ekspektasi Kenaikan Suku Bunga Meredup, Wall Street Menguat

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa saham Amerika Serikat (AS) atau Wall Street menguat pada perdagangan Jumat (12/5/2023) waktu setempat. Saham-saham bank regional yang rebound memberikan sentimen positif ke bursa, begitu juga ekspektasi suku bunga.
Indeks Dow Jones dan Nasdaq menguat masing-masing 0,2%, sementara S&P 500 naik 0,3%.
Penguatan saham bank regional tercermin dari SPDR S&P Regional Banking ETF (KRE) yang naik 0,6%
Selain itu data ekonomi yang dirilis pekan ini membuat ekspektasi kenaikan suku bunga bank sentral AS (The Fed) pada bulan depan menurun.
Indeks harga produsen dilaporkan tumbuh 0,2% pada April dari bulan sebelumnya. Rilis tersebut lebih rendah dari ekspektasi Dow Jones sebesar 0,3%.
Secara tahunan atau year-on-year (yoy), indeks harga produsen tumbuh 4,9%, juga lebih rendah dari ekspektasi.
Selain itu klaim tunjangan pengangguran bertambah sebanyak 246.000 orang dalam sepekan yang berakhir 6 Mei, bertambah 22.000 orang dari pekan sebelumnya. Kenaikan ini merupakan yang tertinggi sejak akhir Oktober 2021.
Sehari sebelumnya, indeks harga konsumen AS pada April dilaporkan tumbuh 4,9% (yoy) lebih rendah dari ekspektasi ekonom sebesar 5%. Inflasi inti yang tidak memasukkan sektor energi dan makanan dalam perhitungan tumbuh 5,5%, lebih rendah dari bulan sebelumnya 5,6% tetapi sesuai ekspektasi.
Pelaku pasar kini melihat probabilitas sebesar 9% The Fed akan kembali menaikkan suku bunga sebesar 25 basis poin menjadi 5,25% - 5,5% pada 14/15 Juni mendatang. Probabilitas tersebut menurun drastis ketimbang sebelum rilis data inflasi konsumen, sebesar 21%.
(pap/pap)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Kinerja Perusahaan Mengecewakan, Wall Street Terbakar