
SMGR & SMCB Gandeng Kemitraan dengan Taiheiyo, Bikin Apa ya?

Jakarta, CNBC Indonesia - Emiten semen pelat merah PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. (SMGR) bersama dengan anak usahanya PT Solusi Bangun Indonesia Tbk. (SMCB) atau SBI menandatangani perjanjian kemitraan bersama dengan investor asal Jepang, Taiheiyo Cement Corporation (TCC).
Sekretaris Perusahaan Semen Indonesia Vita Mahreyni mengatakan perseroan bersama SBI dan TCC menandatangani partnership agreement (PA) pada 8 Desember 2020.
"[Perjanjian] ini sebagai realisasi dari kesepakatan awal untuk melakukan kerja sama strategis antara para pihak melalui suatu perjanjian kemitraan dengan TCC," tulis Vita, dikutip dari keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat (11/12/2020).
Perjanjian kemitraan tersebut merupakan perjanjian definitif yang mengatur kerja sama strategis yang bertujuan untuk meningkatkan kinerja dan kompetensi para pihak.
Selain itu, kerja sama juga untuk membangun suatu kemitraan antara TCC, SMGR, dan SBI, dalam kerja sama yang meliputi berbagai bidang usaha seperti produksi semen dan produk turunannya, sumber daya alam termasuk batu kapur, lingkungan hidup, bahan bangunan, perdagangan semen, serta penelitian dan pengembangan.
"Pelaksanaan PA akan memperhatikan ketentuan peraturan yang berlaku bagi seluruh pihak," kata Vita.
Dengan meneken kerja sama ini, perseroan akan membangun kemitraan strategis yang diharapkan dapat memperkuat dan meningkatkan posisi perseroan dalam melaksanakan kegiatan usaha.
Pada 21 April 2020, SMCB sebetulnya sudah mendapatkan sentimen positif setelah investor asal Jepang, Taiheiyo menyuntikkan modal senilai US$ 220 juta atau Rp 3,27 triliun (asumsi kurs saat itu Rp 14.900/US$) ke SMCB.
Suntikan modal Taiheiyo ini akan dilakukan melalui penambahan modal dengan memberikan hak memesan efek terlebih dahulu (rights issue).
Nantinya perusahaan Jepang ini setidaknya akan memiliki 15% saham di SBI usai transaksi tersebut dilakukan.
Hanya saja hingga saat ini data laporan keuangan per September 2020 mencatat saham SMCB masih dipegang mayoritas oleh SMGR via anak usahanya PT Semen Indonesia Industri Bangunan (SIIB) sebesar 98.30%, sementara publik hanya 1,69% atau belum memenuhi ketentuan saham minimal publik (free float).
Pada 31 Januari 2019, Semen Indonesia via SIIB, membeli 80,64% saham SMCB yang dimiliki oleh Holderfin B.V., The Netherlands (Holderfin) dengan nilai akuisisi US$ 916.929.814 (setara dengan Rp 12,927 triliun).
(tas/tas)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Penjualan Lesu Tapi Laba SMGR & SMCB Malah Naik, Kok Bisa?
