Naik 22% dalam Sebulan, Harga Batu Bara Akhirnya Turun Juga!

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
09 December 2020 11:50
Tambang batubara Maules Creek Whitehaven Coal di New South Wales, Australia (Whitehaven Coal Ltd/Handout via REUTERS)
Foto: Tambang batubara Maules Creek Whitehaven Coal di New South Wales, Australia (Whitehaven Coal Ltd/Handout via REUTERS)

Jakarta, CNBC Indonesia - Setelah reli panjang, harga batu bara hari ini mulai menemui jalan buntu. Harga si batu hitam turun ke bawah US$ 77/ton.

Pada Rabu (9/12/2020) pukul 10:45 WIB, harga batu bara acuan di pasar ICE Newcastle (Australia) terkoreksi 0,84% ke US$ 76,7/ton. Koreksi ini terjadi setelah harga naik dalam empat hari perdagangan beruntun.

Sepertinya koreksi harga batu bara lebih karena faktor teknikal. Sebab, seperti yang sudah disinggung sebelumnya, harga naik berhari-hari tanpa putus.

Pada 7 Desember 2020, harga batu bara mencapai US$ 77,35/ton. Ini menjadi yang tertinggi sejak Mei 2019. 

Dalam sepekan terakhir, harga batu bara melonjak 9,58%. Selama sebulan ke belakang, kenaikannya lebih sangar lagi yaitu 22,41%.

Selain itu, mulai ada gejala bahwa impor batu bara oleh China melambat. Pada November 2020, Negeri Tirai Bambu mendatangkan 11,67 juta ton batu bara, turun 15% dibandingkan bulan sebelumnya dan 20,8% dari periode yang sama tahun sebelumnya.

Tidak hanya batu bara, China juga mengurangi impor berbagai komoditas lain. Misalnya, impor minyak mentah bulan lalu tercatat 11,04 juta barel, turun 0,81% dibandingkan November 2019.

crudeSumber: Reuters

"Namun bukan berarti permintaan komoditas dari China menurun, tidak sama sekali. Apa yang terjadi hanya pertumbuhan permintaan mulai melandai dan mungkin akan stabil di level saat ini," sebut Clyde Russel, Kolumnis Komoditas Reuters.

Permintaan dari China sangat mempengaruhi harga batu bara. Sebab, China adalah importir batu bara terbesar di dunia.

Tahun lalu, impor batu bara China mencapai 360,41 juta ton. Jepang yang berada di peringkat kedua 'hanya' membeli batu bara dari luar negeri sebanyak 211.16 jut ton.

Oleh karena itu, penurunan impor batu bara China aka sangat mempengaruhi harga. Begitu impor China melambat, maka niscaya harga batu bara akan terpangkas.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(aji/aji) Next Article Permintaan Jepang Sampai India Anjlok, Harga Batu Bara Rontok

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular