Simak 8 Kabar Pasar Ini, Bisa Jadi Petunjuk Cari Cuan

Syarizal Sidik, CNBC Indonesia
03 December 2020 08:28
Warga mempelajari platform investasi di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup di teritori positif pada perdagangan Rabu kemarin, 2 Desember 2020 dengan penguatan sebesar 1,55% ke level 5.813,98 poin. Kesiapan edar vaksin Covid-19 yang diproduksi Pfizer dan Moderna yang dinilai oleh Agensi Obat-obatan Uni Eropa menjadi katalis positif yang direspons pelaku pasar.

Data perdagangan mencatat, nilai transaksi mencapai Rp 16,40 triliun dengan frekuensi sebanyak 1,20 juta kali. Adapun, pelaku pasar asing masih mencatatkan jual bersih senilai Rp 155,34 miliar.

Saham-saham yang banyak ditransaksikan kemarin antara lain, PT United Tractors Tbk (UNTR), PT HM Sampoerna Tbk (HMSP), PT Astra International Tbk (ASII) hingga PT Bank Central Asia Tbk (BBCA).

Sebelum memulai perdagangan Kamis ini, (3/12/2020), cermati aksi dan peristiwa emiten berikut ini yang dihimpun dalam pemberitaan CNBC Indonesia :

1. Ekuitas Jiwasraya Minus Rp 38 T, DPR: Percepat Restrukturisasi

Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) berharap Pemerintah Indonesia segera mempercepat program penyelamatan polis PT Asuransi Jiwasraya (Persero) dengan menggunakan skema restrukturisasi.

Ketua Panitia Kerja Jiwasraya Komisi VI DPR, Arya Bima menjelaskan, restrukturisasi bukan hanya akan memberi kepastian bagi nasabah, namun juga dapat mencegah laju defisit ekuitas yang dialami Jiwasraya.

"Masalah ini perlu diselesaikan segara sebelum nominal defisitnya semakin besar, semakin bengkak," kata Ketua Panja Jiwasraya Komisi VI DPR, Aria Bima, dalam rapat bersama Menteri BUMN, Senin (30/11/2020).

Aria Bima mengungkapkan, negatif ekuitas ini lantaran disebabkan tunggakan polis dengan pembayaran bunga berbunga, sehingga makin lama penundaan restrukturisasi, tentu makin besar nilai liabilitas Jiwasraya.

2. Ambisi Wamen Tiko: Suku Bunga Perbankan di Bawah 10% di 2021

Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Kartika Wirjoatmodjo menilai penurunan suku bunga kredit perbankan di bawah 10% bukanlah sesuatu yang mustahil. Penilaian itu disampaikan Tiko, sapaan akrab Kartika, dalam webinar BUMN media talk dengan topik "Dukungan Perbankan untuk Ekonomi di Masa Pandemi" yang dilaksanakan pada Rabu (2/12/2020).

Menurut Tiko, ada sisi positif dari sudut pandang stabilitas perbankan di tengah pandemi Covid-19 seperti sekarang. Sebab, loan to deposit ratio dan loan to funding ratio menurun signifikan. Per September 2020, LDR berada pada level 83,2%. Sedangkan LFR berada pada level 83,5% per Agustus 2020.

"Kita pernah sedikit over heating waktu itu di sekitar tahun lalu ya pernah sampai dengan 90% LDR nasional dan itu membuat waktu itu situasi market sangat ketat dan ada risiko ada bank-bank yang akan berat karena susah mengakses likuiditas," ujar Tiko.

"Nah sekarang ini dengan situasi likuditas mengendur, LDR, situasi perbankan sekarang tenang, walaupun memang tantangannya adalah menangani restrukturisasi kredit yang terdampak Covid-19," lanjutnya.

3. Jelang Tutup Tahun, 11 Perusahaan Antre IPO di Bursa RI

Bursa Efek Indonesia menyatakan sampai dengan 1 Desember 2020 terdapat 20 perusahaan yang berencana melakukan penawaran umum perdana saham atau initial public offering/IPO.

Direktur Penilaian Perusahaan BEI, I Gede Nyoman Yetna menyampaikan, dari jumlah tersebut, ada 11 perusahaan yang akan mencatatkan saham perdana pada Desember tahun ini.

Nyoman merinci, dari jumlah tersebut, ada 3 perusahaan dengan aset skala menengah, yakni dengan aset antara Rp 50 miliar sampai Rp 250 miliar. 8 perusahaan lainnya dengan aset skala besar atau aset di atas Rp 250 miliar.

BEI mencatat, ada sebanyak 3 perusahaan dari sektor perdagangan, jasa dan investasi. Dua perusahaan dari sektor properti, real estate, dan konstruksi bangunan.

Masing-masing 2 perusahaan lainnya di sektor industri barang konsumsi dan perkebunan. Lainnya perusahaan di sektor aneka industri dan sektor keuangan.

4. Pan Brothers Terbitkan Global Bond di Singapura Rp 4,9 T

PT Pan Brothers Tbk (PBRX) akan menerbitkan obligasi global (global bond) sebanyak-banyaknya US$ 350 juta (Rp 4,9 triliun, asumsi kurs Rp 14.000/US$). Obligasi ini diterbitkan di Singapore Exchange Securities Trading Limited (SGX-ST).

Berdasarkan prospektus yang diterbitkan perusahaan, dana hasil obligasi ini akan digunakan untuk keperluan pembiayaan kembali (refinancing) utang sindikasi perusahaan dengan limit fasilitas sebesar US$ 138,50 juta dan global bond senilai US$ 171,07 juta.

Sisa dana ini juga akan digunakan sebagai pinjaman kepada anak usaha perusahaan untuk modal kerja sehingga bisa meningkatkan kemampuan dalam melakukan ekspansi bisnis dan keperluan korporasi lainnya.

Langkah ini diharapkan akan meningkatkan nilai aset dan meningkatkan keberlanjutan profitabilitas perusahaan dan anak usaha di masa yang akan datang.

5. Ini 11 Ruas Tol Waskita yang Bakal Dilepas Seharga Rp 11 T

Emiten konstruksi BUMN, PT Waskita Karya Tbk (WSKT) berencana mendivestasi sebanyak 9 ruas tol di bawah PT Waskita Toll Road (WTR) pada tahun depan. Nilainya diperkirakan mencapai Rp 10-11 triliun.

Menurut Director of Business Development & QSHE Waskita Fery Hendriyanto, perseroan menyiapkan 7 paket transaksi untuk melepaskan kepemilikan pada sedikitnya 9 ruas jalan tol.

Secara rinci, 3 ruas yang akan didivestasi berada di area Jabodetabek, 1 ruas terletak di provinsi Jawa Barat, 2 ruas berada di Pulau Sumatera, 2 ruas bagian dari jaringan tol Trans Jawa, dan ditambah 1 ruas yang terletak di Jawa Timur. Total panjang dari seluruh ruas yang akan dilepas mencapai lebih dari 480 KM. Nantinya, pelepasan ruas ini akan mengurangi beban utang perseroan.

"Selain adanya penerimaan kas, lewat divestasi Waskita juga akan mengurangi utang dari ruas tol yang tidak lagi terkonsolidasi," jelas Fery, dalam siaran pers, dikutip Rabu (2/12/2020).

6. Usai Buyback, Emiten Hary Tanoe Private Placement Rp 599 M

Emiten milik taipan Hary Tanoesoedibjo, PT MNC Investama Tbk (BHIT) mengumumkan rencana penambahan modal tanpa melalui hak memesan efek terlebih dahulu (PMTHMETD) atau private placement.

Dalam pengumuman yang disampaikan Direksi MNC Investama, perseroan akan menerbitkan sebanyak 5,99 miliar saham baru dengan nilai nominal Rp 100 per saham. Adapun harga pelaksanaan private placement tersebut sebesar Rp 100 per saham.

Aksi korporasi ini sudah mendapat restu pemegang saham melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) perseroan pada 18 Agustus 2020.

Pelaksanaan PMTHMETD tersebut rencananya dijadwalkan pada 8 Desember 2020 dengan pemberitahuan hasil pelaksanaan private placement pada 10 Desember 2020.

7. Konsumen Sentul City Tolak Pengembalian Dana, PKPU Berlanjut

Emiten properti, PT Sentul City Tbk (BKSL) kembali digugat penundaan kewajiban pembayaran utang (PKPU) oleh konsumennya, Alfian Tito Suryansyah. Alfian sebelumnya menolak pengembalian dana dan memilih menyelesaikan di pengadilan melalui PKPU.

Seperti diketahui, Selasa, 30 November 2020 perkara permohonan PKPU terhadap PT Sentul City, Tbk dimohonkan oleh Alfian Tito Suryansah dengan perkara nomor: 367/Pdt.Sus/PKPU/2020/ PN. Niaga Jakarta Pusat memasuki acara dengan agenda legal standing dari Pemohon dan Termohon.

Dalam persidangan tersebut, Kuasa Hukum PT Sentul City Tbk menyampaikan bahwa pihak principal (Perseroan) telah hadir di persidangan untuk menyerahkan pengembalian dana (refund), namun Pemohon menolak dan memilih untuk menyelesaikan permasalahan dalam persidangan PKPU.

Penolakan refund dan penolakan undangan serah terima unit tanah dan bangunan juga dilakukan oleh Pemohon PKPU di luar pengadilan pada 17 November 2020.

Merespons hal ini, Head Corporate Communication PT Sentul City Tbk Alfian Mujani mengatakan, permohonan penundaan kewajiban pembayaran utang (PKPU) yang diajukan Alfian Tito Suryansah tidak memiliki dasar lagi. Pasalnya, pihak PT Sentul City sudah menyerahkan pengembalian dana (refund). "Menurut kami, tidak ada dasarnya lagi untuk PKPU. Berdasarkan PPJB pasal 7.5 sudah terjadi serahterima unit secara otomatis," katanya saat dihubungi CNBC Indonesia, Rabu (2/12/2020).

8.Perhatian! BCA Bagi Dividen Interim Rp 98 per Saham

PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) menyampaikan pengumuman akan membagikan dividen interim yang dibayarkan pada 22 Desember 2020. Hal tersebut disampaikan dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI).

"Berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan BCA tanggal 9 April 2020 dan keputusan Direksi Perseroan sebagaimana dimaksud dalam Surat Keputusan Direksi No. 187/SK/DIR/2020 tanggal 26 November 2020 serta persetujuan Dewan Komisaris Perseroan sebagaimana dimaksud dalam Surat Keputusan Dewan Komisaris No. 166/SK/KOM/2020 tanggal 27 November 2020, dengan ini diberitahukan kepada para pemegang saham Perseroan bahwa Perseroan akan melaksanakan pembagian dividen interim tunai sebesar Rp 98,- (sembilan puluh delapan Rupiah) per saham untuk tahun buku 2020 (periode 1 Januari 2020 sampai dengan 30 September 2020)," tulis keterangan resmi BCA.

Berikut ini jadwal pembagian dividen interim perseroan:

  • Cum dividen pasar reguler dan pasar negosiasi 7 Desember 2020
  • Ex dividen pasar reguler dan pasar negosiasi 8 Desember 2020
  • Cum dividen pasar tunai 10 Desember 2020
  • Ex dividen pasar tunai 11 Desember 2020
  • Recording date 10 Desember 2020
  • Pembayaran dividen 22 Desember 2020
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular