
Cuek Pandemi, Japfa Kebut Bikin Pabrik di Vietnam Rp 183 M

Jakarta, CNBC Indonesia - Emiten pakan ternak (poultry), PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA) membuka pabrik baru di kawasan industri Nhon Hoa seluas 7 hektare, Vietnam.
Perseroan menggelontorkan dana investasi sebesar VND(dong Vietnam) 300 miliar atau setara dengan US$ 13 juta. Bila dikonversi dengan asumsi kurs Rupiah Rp 14.090 per dollar AS, nilainya sekitar Rp 183,17 miliar.
Dalam pengumuman yang disampaikan Kedutaan Besar Republik Indonesia di Vietnam, pabrik pakan ini memiliki kapasitas produksi sebesar 180.000 ton pakan ternak per tahun. Dubes Indonesia untuk Vietnam, Ibnu Hadi mengatakan, Grup Japfa sebelumnya telah berinvestasi dan memulai bisnisnya di Vietnam sejak tahun 1996.
![]() Peresmian pabrik baru Japfa di Vietnam/Dok Dubes RI Vietnam |
"Kehadiran Japfa Comfeed Vietnam Co. Ltd, membuka pintu bagi pengusaha Indonesia lainnya. Japfa adalah simbolis dan tipikal perusahaan Indonesia yang sukses di Vietnam tidak hanya dalam hal seberapa suksesnya melayani pasar ini, tetapi juga dalam betapa pentingnya menekankan hubungan antara kedua negara," kata Ibnu Hadi, dalam keterangannya, dikutip CNBC Indonesia, Jumat (27/11/2020).
Seperti diketahui, di kawasan industri tersebut, pabrik pakan Japfa menambah daftar baru dari lima pabrik yang sudah ada sebelumnya di provinsi Vinh Phuc, Thai Binh, Hoa Binh, Long An tersebut.
Pengelola pabrik tersebut yakni Japfa Vietnam, yang juga milik Japfa Ltd, pemegang saham pengendali Japfa Comfeed Indonesia.
Situs resmi Japfa Vietnam mencatat, pada tahun 1995, Japfa mulai berinvestasi ke Vietnam di bawah bentuk usaha patungan dengan Perusahaan Peternakan Vietnam. Hingga 1999, perusahaan patungan ini kemudian 100% menjadi perusahaan pemodal asing dengan nama Japfa Comfeed Viet Nam, dengan kantor pusat berlokasi di Provinsi Vinh Phuc.
Adapun untuk Japfa Indonesia, sampai dengan September 2020, perseroan mencatatkan perolehan laba bersih sebesar Rp 257,18 miliar, turun 75,34% dari periode yang sama di tahun sebelumnya dengan laba Rp 1,04 triliun.
Penurunan laba bersih yang cukup signifikan ini berimbas kepada turunnya laba per saham dasar menjadi Rp 22 per saham dari sebelumnya Rp 89 per saham.
Dari sisi pendapatan, sampai dengan kuartal ketiga tercatat turun 8,28% menjadi Rp 24,92 triliun dari sebelumnya Rp 27,17 triliun.
Secara rinci, pendapatan dari penjualan bersih diperoleh dari peternakan komersial dan pengolahan hasil peternakan Rp 11,13 triliun, pakan ternak Rp 7,99 triliun, budidaya perairan Rp 2,45 triliun, pembibitan ayam Rp 1,71 triliun, peternakan sapi Rp 983 miliar dan sisanya dari perdagangan dan lain-lain Rp 1,02 triliun.
Sementara itu, beban pokok penjualan turun menjadi Rp 20,82 triliun dari Rp 22,45 triliun tahun sebelumnya.
(tas/tas)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Genjot Bisnis Udang, JPFA Bentuk JV dengan Perusahaan Belanda
