
Happy Monday! Pantau Dulu 8 Kabar Pasar 'Hot' Ini

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa saham domestik pada perdagangan akhir pekan kemarin, Jumat (20/11/2020), ditutup melemah 0,40% ke level 5.571,65 poin. Reli Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pun terhenti di tengah aksi jual bersih investor asing. Tapi dalam sepekan IHSG naik 2%.
Data perdagangan mencatat, nilai transaksi mencapai Rp 12,27 triliun dengan volume 24,55 miliar unit saham. Adapun, investor asing tercatat melakukan aksi jual senilai Rp 321,93 miliar.
Saham-saham yang banyak diperdagangkan pada akhir pekan kemarin misalnya, PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) dan PT Aneka Tambang Tbk (ANTM).
Sebelum memulai perdagangan awal pekan ini, Senin (23/11/2020), cermati aksi dan peristiwa emiten berikut ini yang dihimpun dalam pemberitaan CNBC Indonesia:
1.Sentuh Harga Rp 32.500, Jahja Setiaatmadja Jual Saham BCA
Presiden Direktur PT Bank Central Asia Tbk (BCA) Jahja Setiaatmadja kembali menjual saham perseroan yang menjadi miliknya sebanyak 100.000 lembar. Jahja menjual pada harga Rp 32.500 per saham, yang dilakukan pada 17 November 2020.
Berdasarkan keterbukaan informasi yang disampaikan BCA ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK), sebagaimana diatur dalam Peraturan OJK No. 11/POJK.04/2017 tentang Laporan Kepemilikan atau Setiap Perubahan Kepemilikan Saham Perusahaan Terbuka, BCA melaporkan ini berdasarkan Surat Kuasa tertanggal 16 September 2019.
"Jumlah saham dan persentase kepemilikan saham sebelum transaksi adalah 8.005.463 lembar, kemudian setelah transaksi 7.905.463 lembar," ujar Corporate Secretary BCA Raymon Yonarto dalam keterbukaan informasi, dikutip Sabtu (21/11/2020).
2.Waduh! Nasabah Kresna Life Ajukan Gugatan PKPU
PT Asuransi Jiwa Kresna Life (Kresna Life Insurance) digugat lagi oleh nasabahnya terkait Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU).
Mengutip situs resmi Informasi Penelusuran Perkara (SIPP) Jakarta Pusat, Sabtu (21/11/2020,) Kresna Life menjadi pihak termohon dalam perkara nomor 389/Pdt.Sus-PKPU/2020/PN Niaga Jkt.Pst Sementara Lukman Wibowo sebagai pihak pemohon. Pendaftaran perkara tersebut dilayangkan pada Rabu (18/11/2020). Ada 7 poin dalam pendaftaran perkara ini.
CNBC Indonesia masih meminta keterangan Kresna Life soal ini. Sebelumnya di November, OJK mencabut sanksi pembatasan kegiatan usaha ke Kresna setelah menjalankan rekomendasi regulator dan boleh beroperasi lagi.
3.Pandemi, Laba Emiten Batu Bara Milik Luhut Melesat 52% di Q3
Perusahaan energi terintegrasi PT TBS Energi Utama Tbk (TOBA), yang sebelumnya bernama PT Toba Bara Sejahtra, mencatatkan laba bersih mencapai US$ 29,51 juta atau setara dengan Rp 413,19 miliar (kurs Rp 14.000/US$), pada 9 bulan tahun ini atau per September 2020.
Laba bersih tersebut naik 52,42% dari periode yang sama tahun lalu sebesar US$ 19,36 juta atau sekitar Rp 271 miliar.
Berdasarkan laporan keuangan publikasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), pendapatan perusahaan batu bara yang sahamnya juga dipegang oleh Menko Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan ini justru menurun di tengah pandemi Covid-19.
4.Restrukturisasi Kredit Rp 933 T, Terbesar dalam Sejarah RI
Pandemi Covid-19 memberikan dampak terganggunya hampir semua bisnis, termasuk di industri perbankan. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyebutkan dampak pandemi menyebabkan perbankan harus melakukan restrukturisasi kredit yang jumlahnya saat ini sudah mencapai Rp 932,6 triliun, terbesar sepanjang sejarah.
Menurut Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan, Heru Kristiyana, jumlah kredit yang direstrukturisasai tersebut terdiri dari 7,53 juta debitur.
Rinciannya, 5,84 juta terdiri dari debitur di sektor Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM), dengan outstanding Rp 369,83 triliun. Sedangkan, sisanya 1,69 juta dari non-UMKM dengan total kredit yang direstrukturisasi senilai Rp 562,54 triliun.
"Saya kira ini adalah restruturisasi kredit paling besar sepanjang sejarah semenjak saya mengawasi bank sejak dari Bank Indoneisa sampai dengan OJK," kata Heru Kristiyana, dalam acara webinar secara daring, Jumat (20/11/2020).
5.Jadi Dirkeu Baru Garuda, Siapa Sebenarnya Prasetio?
Rapat Umum Pemegang Saham PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) memutuskan untuk mengganti direktur keuangan dan manajemen risiko perusahaan dari sebelumnya Fuad Rizal menjadi Prasetio. Pergantian ini diputuskan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang digelar Jumat (20/11/2020).
Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra mengatakan pergantian ini merupakan hal yang luar biasa bagi perusahaan lantaran Prasetio dinilai telah memiliki banyak sekali pengalaman.
"Pak Prasetio punya pengalaman segudang, sebagai banker, hukum. Pernah memimpin Peruri, Telkom dan perbankan. Jadi dengan pengalaman luas pergantian direksi ini bisa teruskan apa yang dilakukan Pak Fuad dan percepat planning restrukturisasi dan negosiasi maupun pengelolaan keuangan yang sudah dilakukan Pak Fuad dan tim," kata Irfan dalam konferensi pers virtual, Jumat (20/11/2020).
6.Digugat PKPU, Ini Jawaban Manajemen Sentul City
Emiten properti PT Sentul City Tbk (BKSL) memberikan respons usai digugat Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU) oleh Alfian Tito Suryansah karena belum melakukan serah terima tanah dan bangunan kepada pembeli.
Head Corporate Communication and Government Relation PT Sentul City Tbk Alfian Mujani mengatakan, perseroan beritikad baik untuk memenuhi kewajiban kepada Alfian Tito sebagai pemohon PKPU.
''Kami tetap beritikad baik untuk memenuhi kewajiban kami kepada pemohon. Karena itu, kami lebih memilih jalan musyawarah dan kekeluargaan,'' kata Alfian Mujani, dalam keterangannya, dikutip Jumat (20/11/2020).
7.Erick Buka-bukaan Soal Holding BUMN Klaster Pangan
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir Buka-bukaan soal pembentukan holding BUMN klaster pangan. Holding BUMN Pangan sudah terbentuk, yang terdiri dari 9 perusahaan pelat merah.
Induknya adalah PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI). Adapun anggotanya adalah Berdikari, Perikanan Indonesia (Perindo), Perikanan Nusantara (Perinus), Pertani, Sang Hyang Seri, PT Bhanda Ghara Reksa (BGR Logistics), Perusahaan Perdagangan Indonesia (PPI), dan PT Garam.
"Strukturnya alhamdulillah kemarin sudah disetujui di mana RNI menjadi holding, Berdikari anak perusahaan. Untuk perikanan, Perinus dan Perindo ini kita sedang pelajari. Ngapain kita ada dua perusahaan ikan ya lebih baik satu saja," ujar Erick dalam webinar Jakarta Food Security Summit 2020, Kamis (19/11/2020).
8.Bank Bukopin Akan Berubah Nama Jadi KB Bukopin
PT Bank Bukopin Tbk (BBKP) mengatakan salah satu strategi yang akan dilakukan tahun depan adalah mengubah nama menjadi KB Bukopin.
"Recovery dengan bisnis proses, termasuk rebranding nama Bank Bukopin akan menjadi KB Bukopin. Saat re-branding produk akan ikuti dan semua akan dijalankan dengan baik."
"Kekuatan nama, proses, seluruh karyawan telah melakukan transformasi, output bank akan semakin baik dan dipercaya," ujar Direktur Utama Bank Bukopin, Dirut Bank Bukopin, Rivan A Purwanto dalam CNBC Indonesia Award: The Most Inspiring Banks di Jakarta, Jumat (20/11/2020).
Proses untuk pergantian nama ini rencananya akan meminta persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 22 Desember 2020 mendatang.
(tas/tas)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ini 7 Kabar Pasar: Garuda Siap Rilis MCB, Bentjok Dipolisikan