
Izin 5 Broker Saham Dicabut BEI, Sentul City Digugat PKPU

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Kamis kemarin (19/11/20) ditutup di zona hijau naik 0,66% di level 5.594,05 setelah keputusan Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia untuk menurunkan suku bunga acuan.
Data perdagangan mencatat, investor asing melakukan aksi beli bersih sebanyak Rp 266 miliar di pasar reguler dengan nilai transaksi menyentuh Rp 13,15 triliun.
Bank Indonesia (BI) memutuskan untuk menurunkan suku bunga acuan. Ini di luar ekspektasi pelaku pasar.
RDGÂ BI edisi November 2020 memutuskan untuk menurunkan BI 7 Day Reverse Repo Rate sebesar 25 basis poin (bps) menjadi 3,75%. Sementara suku bunga Deposit Facility turun menjadi 3% dan suku bunga Lending Facility sekarang di 4,5%
"Keputusan ini mempertimbangkan perkiraan inflasi yang tetap rendah,stabilitas eksternal yang terjaga dan langkah pemulihan ekonom nasional," kata Perry Warjiyo, Gubernur BI, dalam jumpa pers usai RDG.
Artinya, suku bunga acuan berubah untuk kali pertama sejak Juli atau empat bulan. BI 7 Day Reverse Repo Rate kini berada di di posisi terendah sejak diperkenalkan pada Agustus 2016 menggantikan BI Rate.
Untuk memulai lagi perdagangan hari ini, Jumat (20/11/2020), ada baiknya disimak sederet kabar emiten yang terjadi akhir pekan lalu.
1. Bos Telkom Dapat Tugas Berat, Erick: Market Cap Rp 450 T
Menteri BUMN Erick Thohir memberi tugas yang tak mudah kepada jajaran direksi PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM). Erick pasang target nilai kapitalisasi pasar Telkom harus kembali lagi ke level Rp 450 triliun, dimana market cap Telkom pernah Rp 475 triliun pada 2017.
Erick yakin valuasi itu dapat tercapai seiring dengan transformasi besar yang dilakukan perusahaan-perusahaan BUMN. Apalagi Telkom memiliki perusahaan infrastruktur terbesar yang dimiliki BUMN.
"Saya melihat Telkom ini adalah perusahaan terbesar yang dimiliki BUMN secara infrastruktur dan yang bisa mem-push perubahan yang terjadi karena Covid-19 ini, mohon maaf saya bicara keras ini bukan karena saya tidak sayang, justru karena saya sayang," kata Erick Thohir, di acara 25th Telkom IPO Anniversary, Kamis (19/11/2020) yang dihelat secara daring.
2. Sentul City Digugat PKPU, Duh...Gegara Apa Lagi?
Setelah sebelumnya digugat pailit oleh keluarga Bintoro, emiten properti PT Sentul City Tbk (BKSL) lagi-lagi tersangkut hukum pascadimohonkan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU) oleh pembelinya, karena belum melakukan serah terima tanah dan bangunan kepada pembeli.
Dalam penjelasan kepada Bursa Efek Indonesia (BEI), Tjetje Muljanto, Presdir BKSL dan Direktur BKSL Iwan Budiharsana, menjelaskan bahwa perseroan telah dimohonkan PKPU dengan nomor perkara 387/Pdt.Sus-PKPU/2020/PN Niaga Jkt.Pst. pada 13 November 2020.
"Benar bahwa terdapat permohonan PKPU terhadap perusahaan," tulis keduanya dalam surat jawaban kepada BEI, dikutip Kamis (19/11/2020).
3. Minta Izin Private Placement, DEWA Bakal Gelar RUPSLB
PT Darma Henwa Tbk (DEWA) bersiap melakukan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) untuk melaksanakan penambahan modal dengan penerbitan saham baru tanpa hak memesan efek terlebih dahulu (PMTHMETD/private placement). Anak usaha PT Bumi Resources Tbk (BUMI) ini, akan melakukan RUPSLB pada Jumat, 18 Desember 2020, di Bridge Function Room, Aston Rasuna, Jakarta.
Selain private placement, RUPSLB ini juga akan membahas pelaksanaan kompensasi utang menjadi saham dengan penerbitan saham baru seri B. Kemudian, persetujuan perubahan struktur modal dasar perusahaan melalui penerbitan saham baru seri B.
4. Top! Grup Telkom Siap Bawa 4 Startup IPO, Ada Dual Listing
Perusahaan modal ventura milik PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM), MDI Ventures sedang mempersiapkan penawaran umum saham perdana (initial public offering/IPO) empat perusahaan startup (rintisan) yang ada dalam portofolio investasinya.
Perusahaan ini akan tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) dan juga berencana untuk melakukan dual listing atau pencatatan saham di dua bursa sekaligus.
Managing Partner MDI Ventures Kenneth Li mengatakan rencana IPO paling dekat akan dilakukan pada kuartal pertama 2021 mendatang dengan target dana perolehan mencapai Rp 100 miliar-Rp 150 miliar.
5. Terima Kasih Pak Perry, Saham Properti Terbang & APLN Kena ARA
Harga saham-saham yang bergerak di sektor properti berhasil melesat pada perdagangan hari ini setelah keputusan Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia yang memutuskan untuk menurunkan suku bunga acuan.
Sektor properti memang secara historis diuntungkan akan hal ini sebab dengan penurunan suku bunga acuan hal ini tentunya akan menekan suku bunga KPR yang nantinya akan meningkatkan penjualan properti.
Terpantau dari 7 emiten properti, 6 diantaranya berhasil menghijau dan hanya 1 yang terkoreksi, itu pun turun tipis saja.
Kenaikan hari ini dipimpin oleh PT Agung Podomoro Land Tbk (APLN) yang berhasil terbang menyentuh level auto reject atasnya (ARA) yaki 35% di level harga Rp 162/unit
Apresiasi tinggi lainnya juga dibukukan oleh PT Alam Sutera Realty Tbk (ASRI) dan PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) yang berhasil terbang masing-masing 29,90% dan 19,40%.
6. Waskita Toll Road Raih Rp550 M dari Emisi RDPT Infrastruktur
PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT) melalui anak usahanya PT Waskita Toll Road (WTR) berhasil mendapatkan pendanaan senilai Rp 550 miliar dari penjualan Reksa Dana Penyertaan Terbatas Ekuitas Danareksa (RDPT) Infrastruktur. RDPT Infrastruktur ini dijual dari PT Kresna Kusuma Dyandra Marga (KKDM) kepada Reksadana.
Perlu diketahui, proses ini sudah dimulai sejak Mei 2020 dan pada Agustus 2020 lalu, PT Waskita Toll Road telah menandatangani Perjanjian Pengikatan Jual Beli (PPJB) atas rencana pengalihan sebagian sahamnya pada PT Kresna Kusuma Dyandara Marga (KKDM). Pengalihan itu melalui instrumen ekuitas Reksa Dana Penyertaan Terbatas (RDPT).
7. Refinancing Komodo Bond, WIKA Rilis Obligasi & Sukuk Rp 2 T
Emiten konstruksi BUMN, PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) mengumumkan rencana penerbitan surat utang senilai Rp 2 triliun. Jumlah tersebut terdiri dari penerbitan obligasi Rp 1,5 triliun dan sukuk sebesar Rp 500 miliar.
Mengacu prospektus yang diterbitkan perseroan, Kamis (19/11/2020), rencananya dana hasil penerbitan obligasi ini akan dipakai untuk melunasi Komodo Bond perseroan. Sedangkan, dari penerbitan sukuk akan dipakai untuk modal kerja.
Secara rinci, penerbitan obligasi berkelanjutan Wijaya Karya Tahap I Tahun 2020 ini merupakan serangkaian dari PUB (Penawaran Umum Berkelanjutan) I WIKA dengan target dana yang dihimpun sebesar Rp 4 triliun.
8. Izin 5 Perantara Pedagang Saham Dicabut Oleh BEI, Ada Apa?
Bursa Efek Indonesia mencabut Surat Persetujuan Anggota Bursa (SPAB) terhadap lima perusahaan efek. Lima perusahaan efek yang dicabut izinnya antara lain, PT Corpus Sekuritas Indonesia, PT Magenta Kapital Sekuritas Indonesia, PT Pratama Capital Sekuritas, PT Pool Advista Sekuritas dan PT Onix Sekuritas.
Dalam pengumuman yang ditandatatangani Direktur Pengawasan Transaksi, Kristian Manullang dan Direktur Perdagangan dan Anggota Bursa, Laksono Widodo, pencabutan keanggotaan bursa tersebut didasarkan pada ketentuan III.1.2 dan III.2.1 Peraturan Bursa Nomor III-G tentang suspensi dan pencabutan persetujuan keanggotaan bursa.
Menurut Laksono, semua anggota bursa tersebut tidak memenuhi ketentuan modal kerja bersih disesuaikan (MKBD) minimal perusahaan efek sebesar Rp 25 miliar. Sementara itu, Pool Advista menyatakan voluntary delisting dari keanggotaan.
9. Dana Nasabah Rp 72 Juta Raib, Amankah Mobile Banking Maybank?
PT Bank Maybank Indonesia Tbk (BNII) menjelaskan dana nasabah Maybank asal Solo hilang Rp 72,65 juta. Diduga dibobol melalui layanan mobile banking.
Manajemen PT Bank Maybank Indonesia Tbk (BNII) buka suara perihal hilangnya dana sebesar Rp 72,65 juta milik Candraning Setyo.
Juru Bicara Maybank Indonesia, Tommy Hersyaputera menyatakan, saldo tabungan yang hilang tersebut dilakukan melalui transaksi mobile banking dan bukan transaksi yang dilakukan di cabang. Berdasarkan penelurusan Maybank, terjadi perpindahan dana melalui mobile banking nasabah.
(tas/tas)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Jokowi Disuntik Vaksin Corona, Bursa RI Siap-siap ke 6.500