
Stimulus AS Dibahas Lagi, Wall Street Akhirnya Happy Ending

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa saham Amerika Serikat (AS) Wall Street merangkak naik pada penutupan perdagangan Kamis (19/11/2020) setelah dua hari berturut-turut ditutup dengan suram. Kenaikan ini didukung oleh rasa optimisme dalam pembicaraan dana stimulus.
Indeks Dow Jones Industrial Average naik 44.81 poin atau 0.15% menjadi 29,483.23. S&P 500 juga naik dengan 14.08 poin atau 0.39% menjadi 3,581.87, dengan NASDAQ Composite naik 103.11 poin atau 0.87% menjadi 11,904.71.
Para anggota parlemen AS bertemu untuk membahas kembali pengesahan rancangan undang-undang (RUU) pengeluaran setelah berbulan-bulan membicarakan paket untuk mendukung ekonomi AS yang dilanda pandemi virus corona.
Pembicaraan stimulus rupanya membantu mengalihkan perhatian dari penambahan lebih dari 170.000 kasus Covid-19 baru di AS, menurut data Universitas Johns Hopkins. Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS juga mendesak orang Amerika agar tidak bepergian untuk liburan Thanksgiving minggu depan karena kasus yang kian memburuk.
Beberapa negara bagian mulai memberlakukan kembali pembatasan, tetapi "Kelelahan akibat Covid" dan perlawanan publik membuat aturan lockdown yang ekstrim tidak mungkin terjadi, kata ekonom Joel Naroff.
"Kami tidak akan menghadapi hal seperti yang terjadi di musim semi," kata Naroff dalam sebuah catatan, dikutip dari AFP.
"Meski demikian, langkah-langkah untuk mengurangi kasus virus, rawat inap dan kematian cenderung menyebabkan pekerja di-PHK, klaim pengangguran meningkat dan pengangguran jangka panjang, yang sudah meningkat, meningkat lebih cepat."
Di antara perusahaan individu, Macy's naik 0.19 poin atau 2.11% menjadi 9.18 karena pengecer melaporkan kerugian yang lebih kecil dari perkiraan. Tetapi penjualan yang sebanding turun 21% karena Covid-19 terus menurunkan kinerja perusahaan.
Sementara General Motors naik 0.10 poin atau 0.23% menjadi 42.82 setelah mengumumkan akan meningkatkan investasi dalam teknologi kendaraan listrik dan otonom sebesar US$ 7 miliar hingga pertengahan dekade. Mereka mempercepat perlombaan teknologi dengan Tesla dan pembuat mobil lainnya.
(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Wall Street Lemes, Trump Setop Stimulus Raksasa Rp 32 Ribu T