
Trump Kendor, Tunda Stimulus Raksasa, Setuju Stimulus 'Receh'

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menghentikan pembicaraan dengan Kongres soal stimulus raksasa yang bakal diberikan ke bisnis dan rumah tangga AS.
Ia menegaskan setidaknya hingga selesai Pemilu Presiden, tak akan ada pembahasan soal stimulus baru yang ditunggu-tunggu itu.
Namun sepertinya Trump melunak. Ia mengatakan Kongres haru segera memberikan bantuan senilai US$ 25 miliar (sekitar Rp 32 ribu triliun) ke maskapai penerbangan AS agar tetap bisa memperkerjakan pekerja di tengah penurunan tajam bisnis akibat corona.
Ini datang tak lama setelah pengumuman melalui Twitter di mana ia membatalkan pembicaraan proposal pemerintah US$ 1,6 triliun. Padahal dalam proposal yang diajukan pemerintah itu, ada bailout US$ 25 miliar untuk maskapai.
"Segera setujui US$ 25 miliar untuk penggajian maskapai" tulis Trump di Twitternya. "Saya akan menandatangani sekarang!."
Trump menuturkan dana ini bisa diambil dari sisa anggaran stimulus pertama. Padahal sebelumnya usulan serupa yang diajukan DPR AS, yang dikuasai Demokrat, ditentang Republik pekan lalu.
Akibat hal ini, pada penutupan Wall Street Rabu (7/10/2020), bursa AS meroket setelah hasil butuk Selasa. Indeks Dow Jones Industrial Average ditutup melesat 530,7 poin ke 28.303,46, Indeks S&P 500 naik 1,7% ke 3.419,45 sedangkan Nasdaq melonjak 1,9% ke 11.364,6.
Saham-saham penerbangan melesat. Saham United Airlines melesat 4%, sedangkan Delta Airlines melompat 3,5%.
"Ini tentu bukan yang pertama kali kita melihat pasar bereaksi terhadap cuitan Trump dan kemungkinan bukan yang terakhir," tutur Chris Larkin, Direktur Pelaksana E-Trade sebagaimana dikutip CNBC International.
Sebelumnya bos bank sentral AS The Federal Reserve (The Fed) Jerome Powell menegaskan ekonomi AS akan pulih lebih cepat dengan banyak stimulus pemerintah untuk membantu pekerja dan bisnis.
"Terlalu sedikit dukungan akan menyebabkan pemulihan yang lemah, menciptakan kesulitan yang tidak perlu bagi bisnis dan rumah tangga," ujarnya.
(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Wall Street Lemes, Trump Setop Stimulus Raksasa Rp 32 Ribu T