
Bau-baunya Stimulus AS Diketok, Wall Street Ditutup 'Happy'

Jakarta, CNBC Indonesia - Wall Street kembali berenergi di penutupan perdagangan Selasa (20/10/2020). Sebelumnya, Wall Street ditutup merah pada perdagangan Senin (19/10/2020).
Indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) menguat 0,39% atau 110,96 poin ke level 28.308,49. Sementara S&P 500 yang melesat 0,47% atau 16,13 poin ke 3.443,14, dan Nasdaq Composite yang naik 0,33% atau 37,61 poin ke 11.516,49.
Tanda akan disetujuinya stimulus di Washington membawa angin segar. Pasalnya stimulus bisa membantu 'recovery' ekonomi AS semakin cepat.
Ketua DPR Nancy Pelosi mengatakan bahwa dia berharap kesepakatan stimulus corona dapat dicapai pada akhir pekan ini, setelah Pelosi berbicara dengan Menteri Keuangan Steven Mnuchin tentang kesepakatan stimulus. Ini berarti kemungkinan stimulus bisa disahkan sebelum pemilihan presiden AS, 3 November.
Hal senada juga ditegaskan Kepala staf Gedung Putih Mark Meadows. Menurutnya ada kemajuan yang baik pada paket stimulus antara eksekutif dan legislatif.
Sejumlah analis menilai berita ini adalah kabar baik untuk pasar. Meskipun jangka pendek.
"Saya pikir tidak peduli siapa yang terpilih, kami akan mendapatkan stimulus," kata Brian Reynolds, kepala ahli strategi pasar, di Reynolds Strategy ditulis Reuters.
"Kabar utama ini bersifat jangka pendek. Akhirnya, mereka akan berkumpul dan menghasilkan lebih banyak stimulus bagi perekonomian karena semua sektor yang terdampak sangat membutuhkannya."
Peter Hanks, ahli strategi di DailyFX mengatakan bahwa investor memang menunggu kejelasan tentang pembicaraan stimulus. Ini membuat dinamika di pasar berubah.
"Begitu pemilu tiba, stimulus akan berada di belakang dan pemilu akan mengambil alih," katanya kepada AFP.
Perusahaan asuransi properti dan, Travelers Cos Inc tumbuh 5,6%, melebihi ekspektasi pasar. Sementara perusahaan raksasa produk konsumen, Procter & Gamble Co naik 0,4% melebihi kenaikan penjualan setahun penuh dan perkiraan pendapatan.
Sedangkan, Netflix Inc turun hampir 6%, setelah perusahaan melaporkan laba pada kuartal ketiga, meleset dari ekspektasi pasar. Ini terjadi di itengah meningkatnya persaingan dalam tayangan streaming dan olahraga.
(sef/sef) Next Article Stimulus AS Dibahas Lagi, Wall Street Akhirnya Happy Ending