Kasus Corona AS Meledak! Harga Minyak Mentah Apa Kabar?

Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
15 November 2020 14:40
Minyak Bumi
Foto: Reuters

Jakarta, CNBC Indonesia -  Harga 2 jenis minyak mentah acuan melesat di pekan ini, merespon kabar vaksin virus corona dari Pfizer. Meski demikian pada perdagangan Jumat (13/11/2020) penguatan minyak mentah terpangkas cukup tajam akibat lonjakan kasus penyakit virus corona (Covid-19) di Amerika Serikat (AS).

Melansir data Refinitiv, minyak jenis West Texas Intermediate (WTI) sepanjang pekan ini melesat 8,05% ke US$ 40,14/barel. Sementara jenis Brent lebih tinggi lagi 8,44% ke US$ 42,78/barel.

Kenaikan tersebut bisa lebih besar lagi seandainya di hari Jumat tidak merosot, minyak WTI minus 2,51% dan Brent 1,72%.

WTI merupakan minyak mentah acuan Negeri Paman Sam, dan pasar terbesarnya masih di dalam negeri. Sehingga lonjakan kasus Covid-19 di AS memberikan pukulan.

Tren penambahan kasus Covid-19 sedang terus menanjak belakangan ini di AS, bahkan terus mencetak rekor. Melansir data CEIC, pada Jumat (13/11/2020) lalu, jumlah kasus Covid-19 di AS bertambah sebanyak 142.076 orang hanya dalam sehari. Penambahan tersebut merupakan rekor tertinggi sejak dilanda pandemi.

Lonjakan tersebut tentunya memicu kekhawatiran akan diterapkannya kebijakan pembatasan sosial yang lebih ketat, hingga lockdown jilid II, seperti yang terjadi di negara-negara Eropa. Jika itu terjadi, permintaan minyak mentah tentunya akan kembali merosot. 

Di awal pekan lalu, harga minyak mentah menguat tajam setelah perusahaan farmasi asal AS, Pfizer, yang berkolaborasi dengan BioNTech asal Jerman, mengumumkan vaksin buatanya efektif menangkal penyakit akibat virus corona (Covid-19) hingga lebih dari 90% tanpa efek samping yang berbahaya.

Chairman & CEO Pfizer Albert Bourla mengatakan perkembangan terakhir tersebut menjadi hari yang indah bagi ilmu pengetahuan dan kemanusiaan. Efikasi final dari vaksin tersebut dikatakan aman.

"Hasil pertama dari uji klinis fase tiga uji vaksin mengindikasikan kemampuan vaksin kami untuk mencegah Covid-19," Chairman & CEO Pfizer Albert Bourla dalam pernyataannya, sebagaimana dilansir CNBC International, Senin (9/11/2020).

Kedua perusahaan tersebut berencana untuk mengajukan penggunaan darurat vaksin kepada Food and Drug Administration (FDA) AS pada pekan ketiga November 2020.

Kabar tersebut memicu harapan akan hidup kembali normal, roda bisnis kembali berputar, dan perekonomian bangkit. Saat itu terjadi, permintaan minyak mentah tentunya akan meningkat.

Alhasil, harga minyak mentah melesat di awal pekan ini. Meski demikian, masih perlu proses beberapa waktu sampai FDA menyetujui penggunaan vaksin Pfizer, dan setelah disetujui perlu waktu lebih lama lagi untuk didistribusikan ke masyarakat. Sementara kasus Covid-19 di AS terus mencatat rekor penambahan per harinya, sehingga ada kemungkinan diterapkan kebijakan pembatasan sosial yang lebih ketat, yang berisiko menekan harga minyak mentah.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(pap/pap)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Efek Virus Corona Gelombang II di China, Minyak Mentah Merana

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular