Terkuak! Ini Rencana Besar Grup Lippo di Matahari-Bank NOBU

tahir saleh, CNBC Indonesia
13 November 2020 13:47
Bank Nobu/Doc.Bank Nobu
Foto: Bank Nobu/Doc.Bank Nobu

Jakarta, CNBC Indonesia - Perusahaan ritel fashion Grup Lippo, PT Matahari Department Store Tbk (LPPF) membeli 728 juta saham PT Bank Nationalnobu Tbk (NOBU) atau setara dengan 16,4% dari nilai modal disetor NOBU di harga Rp 755/saham.

Total nilai transaksi atas keseluruhan pembelian bagian saham tersebut adalah Rp 549,64 miliar sebagaimana terungkap dalam prospektus yang disampaikan di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (5/11/2020).

Transaksi merupakan transaksi pihak afiliasi yang tidak mengandung benturan kepentingan sebagaimana dimaksud dalam POJK (Peraturan Otoritas Jasa Keuangan) 42. Hubungan afiliasi adalah dikarenakan Direktur Utama Matahari juga merupakan Presiden Komisaris PT Inti Anugerah Pratama (IAP), pemegang 16,41% saham Bank NOBU.

Apa sebetulnya rencana besar Grup Lippo lewat aksi korporasi Matahari caplok saham Bank Nobu ini?

Dalam penjelasan kepada Bursa Efek Indonesia (BEI), Miranti Hadisusilo, Corporate Secretary & Legal Director Matahari, mengungkapkan apa sebetulnya rencana bisnis perusahaan.

Sebagaimana tercantum dalam PJB (perjanjian jual beli), transaksi akan dilakukan dalam tiga tahap.

Tahap pertama, periode 4 November 2020, di harga Rp 755/saham dengan jumlah sebanyak 265 juta saham senilai Rp 302 miliar.

Tahap kedua, 11 November, di harga Rp 755/saham, sebanyak 199 juta saham senilai Rp 196,30 miliar.

Tahap ketiga, 28 Desember, di harga Rp 755/saham, sebanyak 198,30 juta saham senilai Rp 51,34 miliar.

"Tahap ketiga akan dilaksanakan pada atau tidak lebih dari periode di atas sesuai dengan kebijakan perseroan sendiri. Semua tahapan adalah satu set transaksi di bawah transaksi yang diungkapkan dalam keterbukaan informasi ini," tulis manajemen Matahari.

Dia menjelaskan, Nobu memiliki ambisi untuk menjadi bank digital unggulan dan Matahari melihat Nobu sebagai pelopor dalam mengadopsi banyak inovasi di bidang financial technology (fintech).

"Kuncinya adalah peluncuran branchless banking yang memanfaatkan jaringan luas lokasi Matahari di dalam dan di luar Jawa. Hal ini akan memberi Nobu titik kontak konsumen yang berharga untuk mendukung layanan perbankan yang terdesentralisasi dengan biaya yang lebih murah daripada cabang fisik," kata Miranti, dikutip Jumat (13/11/2020).

Branchless banking merupakan inovasi perbankan dalam menjangkau layanan jasa keuangannya kepada nasabah tanpa melalui kantor fisik.

Dia menjelakskan, ambisi tersebut sangat selaras dengan tujuan strategis Matahari untuk menjadi peritel omnichannel, di mana penyediaan produk dan jasa keuangan menambah daya tarik Matahari sebagai outlet one stop shopping.

"Selain itu, kami menyadari bahwa department store global telah secara teratur membentuk kemitraan strategis atau usaha patungan dengan penyedia layanan keuangan untuk meluncurkan skema kredit kepemilikan atau loyalitas."

Dia melanjutkan, hal ini tidak hanya berkontribusi secara signifikan terhadap peningkatan konversi dan ukuran keranjang pengecer, tetapi juga dapat berfungsi sebagai sumber pendapatan non-pakaian yang signifikan bagi pengecer sebagaimana dibuktikan oleh pengecer seperti Tesco, Macy's, dan Courts.

Dia menjelaskan, dengan membangun ekosistem digital dan branchless banking akan mendorong peningkatan lalu lintas yang menurun ke gerai.

Dengan akses ke 153 gerai fisik perseroan, kemitraan ini juga akan menciptakan nilai yang lebih, baik bagi perseroan maupun NOBU. Ini memberi perseroan lebih banyak lalu lintas pelanggan dan juga komisi baru dan pendapatan sewa untuk jasa yang berhubungan dengan branchless banking.

Perseroan, katanya, akan dapat membantu NOBU dalam memberikan beragam permintaan pinjaman kepada pemasok Matahari dan juga jaringan perseroan lainnya. Perseroan juga diharapkan dapat mempengaruhi pemasoknya untuk menyimpan kelebihan dana mereka di NOBU, bukan di bank lain.

Selain itu, perseroan dan NOBU akan membuat studi kasus yang berhasil tentang bagaimana pemain keuangan dan pemain konsumen besar dapat secara bersama menciptakan nilai bisnis.

Menurut dia, perseroan sepanjang tahun ini telah mengembangkan rencana strategis 3 tahun, yang meliputi ekosistem digital bagi pelanggan. Ekosistem ini umumnya melibatkan produk, layanan, layanan keuangan, dan berbagai mitra yang menciptakan lingkaran nilai tambah bagi pelanggan.

Tahap selanjutnya adalah bekerja sama dengan tim manajemen NOBU untuk mengembangkan rencana terperinci.

Beberapa rencana yakni meluncurkan sekitar 150 titik distribusi branchless banking dan layanan keuangan, dan mendatangkan lebih banyak pendapatan dan lalu lintas ke gerai-gerai Matahari.

"Pelanggan NOBU menikmati manfaat di gerai-gerai Matahari. Kemudian, melampaui cabang, untuk memperluas layanan branchless banking tersebut ke ruang digital dan lokasi fisik potensial lainnya," jelasnya.

Dia mengatakan, perseroan memandang bahwa transaksi ini dilakukan sebagai landasan hubungan strategis jangka panjang dengan NOBU.

Perseroan percaya bahwa investasi dan kemitraan dengan NOBU akan membawa peluang potensial untuk mengembangkan bisnisnya dengan memperoleh beberapa eksklusivitas dan kepastian jangka panjang, serta membantu mendorong pertumbuhan yang signifikan dalam penjualannya di masa depan, sehingga memberikan kontribusi bagi laba perseroan.

"Kami memiliki fasilitas bank modal kerja sebesar Rp 2,2 triliun yang per hari ini pemanfaatannya hanya Rp 1,2 triliun. Fasilitas Rp 1,0 triliun yang tidak terpakai cukup untuk memenuhi kebutuhan modal kerja kami, menjaga kelangsungan bisnis dan mengamankan pertumbuhan di masa depan," katanya.

Dana kas internal perseroan untuk transaksi akuisisi akan beralih dari Matahari ke IAP. "Kami tidak dalam posisi untuk berspekulasi atau memberikan komentar atas rencana atau intensi IAP," katanya.

Bank NOBU (sebelumnya PT Bank Alfindo) didirikan di Jakarta pada 13 Februari 1990 sesuai dengan Akta No. 86 yang dibuat dihadapan Drs. Entjoen Mansoer Wiriatmadja, S.H., Notaris di Jakarta.

NOBU mengadakan Penawaran Umum Perdana (IPO) dan tercatat di BEI pada 20 Mei 2013 sebagai emiten ke-9 tahun dengan kode saham 'NOBU'.


(tas/tas)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Jadi 'Korban' Corona, Matahari Catat Rugi Semester I Rp 358 M

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular