
Simak 7 Kabar Pasar, Ada Kasus Jouska yang Ramai Lagi

Jakarta, CNBC Indonesia - Pasar saham domestik kemarin dilanda ambil untung. Indeks Harga Saham Gabungan ditutup melemah 0,92% ke posisi 5.458,60 setelah menguat 5 hari beruntun.
Data perdagangan mencatat, transaksi perdagangan saham mencapai Rp 10,30 triliun dengan volume 18,50 miliar unit saham. Pelaku pasar asing melakukan aksi beli bersih tak sebesar sebelumnya, yakni Rp 256,26 miliar.
Saham-saham yang banyak dibeli investor antara lain, PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA), PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM), PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) dan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI).
Sebelum memulai perdagangan akhir pekan ini, Jumat (13/11/2020), cermati aksi dan peristiwa emiten berikut ini yang dihimpun dalam pemberitaan CNBC Indonesia:
1. Bentjok Cs Divonis Bui Seumur Hidup, Ini Respons Sri Mulyani
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati buka suara terkait dengan jatuhnya vonis kepada enam terdakwa kasus korupsi dan pengelolaan investasi di BUMN PT Asuransi Jiwasraya (Persero) dengan potensi kerugian negara yang dihitung BPK mencapai Rp 16,81 triliun.
"Kita di dalam proses bersama-sama dengan Kementerian BUMN, bagaimana kita bisa menyeimbangkan, di satu sisi bisa melakukan enforcement kepada mereka yang melakukan terbukti tindakan kriminal, maupun dari sisi penyelamatan bagi mereka yang memang seharusnya diselamatkan dengan dukungan dokumen dan peraturan yang ada," katanya dalam Rapat Dengar Pendapat di Gedung DPR, Kamis (12/11/2020).
Dia mengatakan, saat ini dari aspek hukum ada 6 terdakwa yang divonis maksimal yaitu penjara seumur hidup dan dendanya disebutkan akan mencapai Rp 16 triliun. "Kita tentu akan berharap bisa di-quantifisied [diukur] dalam bentuk yang real. Supaya kita bisa mengurangi beban dari pemerintah," tegasnya.
2. Proyek Tol Gudang Garam Terbongkar, Ini Ternyata Lokasinya!
Salah satu raksasa produsen rokok di Tanah Air asal Kediri, Jawa Timur, PT Gudang Garam Tbk (GGRM) masuk ke bisnis pengelolaan jalan tol dengan mendirikan anak usaha baru yakni PT Surya Kertaagung Toll (SKT). Usut punya usut, Gudang Garam berencana membangun Tol Kediri-Tulungagung.
Rencana tersebut terungkap dari Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Danang Parikesit. Ia mengutip data dari Ditjen Pembiayaan Infrastruktur Pekerjaan Umum dan Perumahan (DJPI) Kementerian PUPR.
"Berdasarkan data di DJPI, PT. Gudang Garam mengajukan prakarsa jalan tol Kediri-Tulungagung," ungkap Danang kepada CNBC Indonesia, Kamis (12/11/20).
Namun, ia tak menjelaskan lebih lanjut mengenai detail rencana proyek tersebut. Panjang ruas dan nilai investasi juga belum dibocorkan. Namun, bila mencermati jarak antara kedua kota di Jawa Timur itu, sekitar 38 Km.
3. Soal Maybank, Bos OJK: Kalau Nasabah Gak Salah, Uangnya Balik
Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso dicecar oleh beberapa anggota DPR Komisi XI mengenai persoalan raibnya dana nasabah milik atlet e-sport Winda Lunardi dan ibunya Floleta, senilai Rp 22 miliar di PT Bank Maybank Indonesia Tbk (BNII).
Wimboh mengatakan, pihaknya sangat berhati-hati dalam menanggapi persoalan Maybank, karena saat ini hal tersebut sudah masuk ke ranah hukum.
Wimboh meyakini ada hal yang dilakukan 'sesuatu' yang dilakukan Maybank di luar pengawasan OJK.
"Mohon tunggu, tidak enak kalau mendahului penegak hukum. Karena Maybank sendiri sudah melaporkan dan nasabah sudah melaporkan. Ada sesuatu, tapi kami yakin ini akan objektif dan transparan. Kalau nasabah tidak bersalah, uangnya pasti akan kembali," jelas Wimboh memberikan tanggapan.
4. Dapat Restu, Emiten Grup Sandiaga Siap Rilis Obligasi Rp 10 T
Emiten infrastruktur menara Grup Saratoga, PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG) telah mendapat restu pemegang saham untuk menerbitkan surat utang dalam denominasi dolar atau Notes sebesar US$ 700 juta.
Nilai tersebut setara Rp 10,42 triliun dengan asumsi kurs tengah Bank Indonesia Rp 14.918 per dolar AS.
Corporate Secretary Tower Bersama Group, Helmy Yusman Santoso menyampaikan, penerbitan Notes tersebut sudah memenuhi kuorum dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) perseroan pada Kamis, 12 November 2020.
"RUPSLB telah menyetujui rencana rencana penerbitan surat utang atau Notes berdenominasi mata uang asing yang akan dilakukan dalam satu kali penerbitan atau dalam serangkaian penerbitan yang akan diterbitkan oleh Perseroan, melalui penawaran kepada investor di luar wilayah Negara Republik Indonesia," kata Yusman Santoso, dalam keterangan pers, Kamis (12/11/2020).