Jreeng! 4 Kondisi Ini Bisa Bawa Emas Antam ke Rp 1,8 Juta

Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
12 November 2020 16:40
Investigasi Corona Virus di Indonesia. (CNBC Indoensia/Andrean Kristianto)
Foto: Investigasi Corona Virus di Indonesia. (CNBC Indoensia/Andrean Kristianto)

Seperti disebutkan sebelumnya, penembusan vaksin oleh Pfizer membuat harga emas ambrol. Covid-19 yang memicu resesi dunia memang menjadi asal muasal reli harga logam mulia, sehingga pergerakan emas ke depan akan sangat tergantung dari perkembangan kasus virus yang berasal dari kota Wuhan China ini.

Dengan adanya vaksin, virus corona tentunya akan bisa ditanggulangi, dan hidup kembali normal. Tetapi, Pfizer baru akan mengajukan penggunaan darurat vaksin kepada Food and Drug Administration (FDA) AS pada pekan ketiga November 2020.

Masih memerlukan waktu sampai vaksin tersebut disetujui penggunaannya, dan lebih lama lagi sampai didistribusikan ke masyarakat. Itu baru di Amerika Serikat, sementara virus corona melanda seluruh dunia.

Di sisi lain, Eropa sedang mengalami serangan virus corona gelombang kedua, beberapa negara bahkan kembali menerapkan lockdown meski tidak seketat beberapa bulan lalu.
Lockdown tersebut tentunya membuat pemulihan ekonomi Benua Biru terganggu, sehingga resesi masih mengancam. Dalam kondisi tersebut, emas masih akan menarik.

Penggunaan vaksin secara darurat masih belum dijamin keampuhannya. Vaksin dari perusahaan farmasi China, Sinovac misalnya, yang digadang-gadang efektif menanggulangi Covid-19, uji klinisnya kini dihentikan sementara di Brasil.

Selain itu, ketika virus corona pada akhirnya berakhir diredam, kondisi perekonomian diperkirakan tidak akan langsung bisa pulih, sebab sudah terjadi kerusakan yang masif. 

"Virus bisa hilang, tetapi bukan berarti perekonomian akan pulih dengan cepat. Sudah terjadi banyak kerusakan yang tidak bisa diperbaiki dengan cepat," kata Ole Hanson, kepala strategi komoditas di Saxo Bank , sebagaimana dilansir Kitco, Senin (9/11/2020).

Ketidakpastian akibat Covid-19 masih tinggi, sehingga emas diramal masih akan melesat lagi. Hansen merupakan analis yang memprediksi harga emas akan melesat ke US$ 4.000/troy ons dalam beberapa tahun ke depan. 



(pap/dru)
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular