Jreeng! 4 Kondisi Ini Bisa Bawa Emas Antam ke Rp 1,8 Juta

Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
12 November 2020 16:40
INFOGRAFIS, 10 Negara dengan Hutang Terbanyak di Dunia
Foto: Infografis/Negara dengan Hutang Terbanyak/Edward Ricardo

Besarnya stimulus fiskal yang digelontorkan tentunya berakibat membengkaknya utang Amerika Serikat. Besarnya rasio utang terhadap PDB AS menjadi salah satu faktor yang bisa membawa emas kembali melesat.

Analisis rasio utang terhadap PDB tersebut diungkapkan oleh salah satu perusahaan trading di Asia, WingCapital Investment.

"Secara historis kami melihat rasio utang terhadap PDB memiliki korelasi yang lebih besar dibandingkan dengan balance sheet [neraca] bank sentral AS [terhadap harga emas]," tulis analis WingCapital yang dikutip Kitco.com.

Dengan kondisi saat itu, harga emas diprediksi akan mencapai US$ 3.000/troy ons dalam 3 tahun ke depan.

Analis tersebut melihat pada periode sebelumnya ketika emas mencapai rekor tertinggi sepanjang masa US$ 1.920/troy ons pada September 2011, reli tersebut berakhir ketika laju kenaikan rasio utang terhadap PDB AS mulai menurun.

Berdasarkan data dari CEIC, ratio utang terhadap PDB AS di tahun 2007 sebesar 63%, kemudian melesat hingga mencapai 103% di tahun 2013.

Selama periode tersebut harga emas juga terus menanjak, hingga memecahkan rekor tertinggi sepanjang masa saat itu US$ 1.920/troy ons pada September 2011.

Di tahun 2019 sebesar 108%. Analis dari WingCApital melihat belanja masif pemerintah AS guna memerangi Covid-19 diprediksi akan membengkakkan defisit anggaran tersebut, hingga rasio utang terhadap PDB akan menyamai ketika perang dunia II ketika naik sebesar 30% tahun ini, atau menjadi sekitar 130% dari PDB.

(pap/dru)
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular