Jreeng! 4 Kondisi Ini Bisa Bawa Emas Antam ke Rp 1,8 Juta

Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
12 November 2020 16:40
Gubernur bank sentral Amerika Serikat (AS) Federal Reserve, Jerome Powell  (AP Photo/Jacquelyn Martin)
Foto: Gubernur bank sentral Amerika Serikat (AS) Federal Reserve, Jerome Powell (AP Photo/Jacquelyn Martin)

Selain stimulus fiskal bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed) juga menjadi bahan bakar utama emas untuk menguat. Di tahun ini, The Fed membabat habis suku bunganya menjadi < 0,25%, kebijakan yang sama diambil saat krisis finansial global 2008.

Ketua The Fed, Jerome Powell, menyatakan suku bunga tidak akan dinaikkan hingga tahun 2023. Hal ini tentunya akan menguntungkan bagi investor emas karena opportunity cost menjadi rendah.

"Kenyataannya suku bunga tidak akan dinaikkan dalam waktu dekat, dan itu akan bagus untuk emas. Jika kita melihat perekonomian bangkit dengan cepat, maka ada potensi inflasi akan melesat dan membuat suku bunga riil menjadi negatif," kata Ole Hanson, kepala strategi komoditas di Saxo Bank.

Selain suku bunga, The Fed juga menggelontorkan program pembelian aset (quantitative easing/QE) dengan nilai yang tak terbatas. Artinya seberapa pun diperlukan oleh perekonomian akan digelontorkan.

Besarnya stimulus moneter melalui program pembelian aset (quantitative easing/QE) yang dilakukan The Fed di tahun ini lebih besar dari tahun 2008 lalu. Hal tersebut tercermin dari Balance Sheet The Fed yang menunjukkan nilai aset (surat berharga) yang dibeli melalui kebijakan quantitative easing. Semakin banyak jumlah aset yang dibeli, maka balance sheet The Fed akan semakin besar.

Balance Sheet The Fed mengalami lonjakan signifikan sejak September 2008, dan terus menanjak setelahnya. Agustus 2008, nilai Balance Sheet The Fed masih di bawah US$ 1 triliun, di akhir 2011 nilainya nyaris 3 triliun. Emas terus bergerak naik pada periode tersebut hingga mencetak rekor tertinggi sepanjang masa pada September 2011.

The Fed juga diramal akan meningkatkan jumlah QE dalam beberapa bulan ke depan, sehingga peluang harga emas menguat lagi terbuka lebar.

TIM RISET CNBC INDONESIA

(pap/dru)

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular