
Jangan Kelewat! Efek Pfizer, Asing Serok 10 Saham Ini Kemarin

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup di zona hijau, naik 1,99% di level 5.462,73 pada perdagangan Selasa kemarin (10/11/20). Pasar saham global kena sentimen positif vaksin Pfizer, termasuk pasar saham Tanah Air.
Data perdagangan mencatat, sebagian besar bursa saham Asia menguat signifikan. Nikkei naik 0,26%, Hang Seng melesat 1,10%, dan Straits Times (STI) Singapura meroket 3,67%. Hanya indeks Shanghai yang lemas, minus 0,40%.
"Progress vaksin [Pfizer] mulai signifikan, dan hal ini akan mempertebal optimisme investor. Di sisi lain investor akan mencermati data current account [neraca transaksi berjalan]. Secara umum inflow [modal asing masuk] masih positif," tulis riset CGS-CIMB Sekuritas Indonesia, dikutip Rabu (11/11/2020).
Pada perdagangan kemarin, IHSG bahkan sempat mencatat level tertinggi harian 5.469 kendati ditutup di level 5.462. Investor asing melakukan aksi beli bersih sebanyak Rp 1,76 triliun di pasar reguler dengan nilai transaksi hari ini menyentuh Rp 15,42 triliun.
Tercatat 275 saham naik, 178 turun, sisanya 158 stagnan, dengan volume perdagangan mencapai 16,14 miliar saham.
Saham yang paling banyak dilego asing kemarin adalah PT Merdeka Copper Gold Tbk(MDKA) dengan jual bersih sebesar Rp 76 miliar dan PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR) yang mencatatkan net sell sebesar Rp 103 miliar.
Sementara itu saham yang paling banyak dikoleksi asing hari ini adalah PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) dengan beli bersih sebesar Rp 1,1 triliun dan PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) dengan net buy sebesar Rp 422 miliar.
10 Saham Top Foreign Buy (Reguler), 10 November 2020
1. Bank BRI (BBRI), net buy Rp 1,1 triliun, saham naik 8,40% Rp 4.000
2. Bank Central Asia (BBCA), Rp 451 miliar, saham naik 3,10% Rp 32.400
3. Bank Mandiri (BBCA), Rp 144,1 miliar, saham naik 3,66% Rp 6.375
4. XL Axiata (EXCL), Rp 47,3 miliar, saham naik 2,82% Rp 2.190
5. Bumi Serpong Damai (BSDE), Rp 33,6 miliar, saham melesat 6,57% Rp 1.055
6. Charoen Pokphand (CPIN), Rp 26,9 miliar, saham naik 4,30% Rp 6.675
7. Ciputra Development (CTRA), Rp 24,2 miliar, saham melesat 6,47% Rp 905
8. BTPN Syariah (BTPS), Rp 20,8 miliar, saham meroket 13,11% Rp 4.400
9. Semen Indonesia (SMGR), Rp 17 miliar, saham naik 3,67% Rp 10.600
10. Astra Internasional (ASII), Rp 13,3 miliar, saham naik 2,68% Rp 5.750
Kenaikan signifikan pasar saham RI terimbas dari penguatan saham bursa global, termasuk Wall Street AS. Indeks Dow Jones naik sebesar 2,95% terdampak dari data uji coba Pfizer dan BioNTech (BNTX) yang menunjukkan vaksin Covid-19 produksi mereka lebih dari 90% efektif.
"[Hanya saja] perlu diwaspadai terjadinya aksi jual saham berbasis komoditas emas menyusul tajamnya kejatuhan harga emas Senin malam sebesar -4.41%," tulis riset MNC Sekuritas.
Pada perdagangan Senin waktu AS, atau Selasa pagi kemarin, Indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) ditutup meroket 834,57 poin atau 2,95% ke level 29.157,97, disusul S&P 500 yang melompat 41,06 poin atau 1,17% ke 3.550,5.
Namun tidak untuk Nasdaq yang ditutup terpangkas 181,45 poin atau 1,53% ke level 11.713,78 pada perdagangan Senin.
Pada 8 November lalu, Pfizer dan BNTX mengumumkan kandidat vaksin berbasis mRNA mereka yakni BNT162b2, untuk melawan virus SARS-CoV-2 telah menunjukkan bukti keampuhan terhadap Covid-19 pada peserta uji coba tanpa efek samping.
Hal ini berdasarkan analisis khasiat sementara pertama yang dilakukan pada 8 November 2020 oleh Komite Pemantau Data (DMC) eksternal dan independen dari studi klinis Tahap 3.
"Hari ini adalah hari yang luar biasa bagi sains dan kemanusiaan. Rangkaian hasil pertama dari uji coba vaksin Covid-19 Tahap 3 kami memberikan bukti awal kemampuan vaksin kami untuk mencegah Covid-19," kata Dr. Albert Bourla, Chairman dan CEO Pfizer, dalam siaran pers, dikutip CNBC Indonesia, Rabu (11/11).
"Kami mencapai tonggak penting dalam program pengembangan vaksin kami pada saat dunia paling membutuhkannya dengan tingkat infeksi yang membuat rekor baru, rumah sakit yang hampir kelebihan kapasitas dan ekonomi yang tengah berjuang untuk pulih," tegasnya.
(tas/tas)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article IHSG Lesu Lagi, Asing Borong BBCA-TLKM & Lepas BUKA-ISAT