Simak 7 Kabar untuk Panduan Kejar Cuan Awal Pekan Ini

Syahrizal Sidik, CNBC Indonesia
09 November 2020 08:58
Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Foto: Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa saham domestik ditutup menguat 1,43% ke level 5.335,52 poin pada perdagangan akhir pekan kemarin di tengah sentimen pemilihan Presiden Amerika Serikat (AS). Dalam kontestasi ini, Joe Biden unggul atas petahana Donald Trump dengan perolehan 290 suara elektoral.

Data perdagangan mencatat, transaksi mencapai Rp 10,50 triliun dengan volume 12,67 miliar unit saham. Adapun, pelaku pasar asing melakukan beli bersih senilai Rp 827,79 miliar.

Untuk pekan ini, sentimen kemenangan Joe Biden diperkirakan masih akan menjadi katalis untuk pasar saham domestik. Sejumlah aksi korporasi akan menjadi perhatian investor pekan ini. 

Namun sebelum memulai perdagangan hari ini, ada baikknya untuk mengingat ulang beberapa peristiwa penting yang terjadi pekan lalu.

1. Kronologi Dugaan Korupsi Beli Bombardier oleh Garuda

Lembaga penyidik pidana di pasar keuangan Inggris, Serious Fraud Office (SFO) menyebutkan bakal mulai menyelidiki dugaan korupsi di Bombardier, perusahaan produsen pesawat dan kereta yang berbasis di Kanada. Penyelidikan ini juga melibatkan perusahaan penerbangan pelat merah, PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) sebagai pihak yang membeli pesawat Bombardier.

Dilansir dari aerotime, Penyelidikan ini dilakukan karena adanya penyuapan dan korupsi yang berhubungan dengan kontrak dan pesanan pesawat baru Garuda kepada perusahaan tersebut.

Garuda memesan enam jet seri CRJ-1000 dengan opsi untuk menambah 12 armada tambahan. Pesanan ini dilakukan pada Februari 2012 silam dalam gelaran Singapore Airshow.

2. Siapkan Rp 675 M, Emiten Hary Tanoe Baru Buyback Rp 103 M

Emiten milik taipan Hary Tanoesoedibjo, PT MNC Investama Tbk (BHIT) telah merealisasikan pembelian kembali saham atau buyback senilai Rp 102,70 miliar dari rencana total pembelian mencapai Rp 675 miliar.

Direktur Utama BHIT, Darma Putra, menyampaikan, dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), dikutip Minggu (8/11/2020), buyback tersebut dilaksanakan pada harga Rp 90,79 per saham sebanyak 1,13 miliar unit saham perseroan.

Dengan demikian, dari aksi korporasi ini perseroan yang dilakukan hingga 6 November lalu, BHIT menggelontorkan dana segar Rp 102,70 miliar. Rencananya, buyback saham ini akan dilaksanakan perseroan pada periode November sampai dengan Februari 2021.

3. IPO Ant Group Batal, Kekayaan Jack Ma Menguap Rp 37 T

Harta kekayaan miliarder China dan pendiri Alibaba, Jack Ma berkurang US$ 2,6 miliar seperti dilaporkan Forbes, atau setara Rp 37,96 triliun dengan asumsi kurs Rp 14.600 per dolar AS. Turunnya kekayaan Jack Ma ini karena amblesnya harga saham Alibaba di bursa AS dan Hong Kong.

Hal ini setelah regulator di China menangguhkan penawaran umum perdana saham Ant Grup senilai US$ 35 miliar.

Ant Group, perusahaan fintech besutan Jack Ma itu seharusnya melakukan pencatatan saham ganda atau dual listing di Bursa Saham Shanghai, China dan Hong Kong.

Ant Group meminta maaf atas penangguhan pencatatan dalam surat publik tersebut, tetapi juga tidak memberi tahu lebih rinci mengenai tenggat waktu kapan IPO tersebut akan dilanjutkan.

4. Dana Atlet Raib Rp 20 M, Maybank Didesak OJK Investigasi

Otoritas Jasa Keuangan meminta PT Bank Maybank Indonesia Tbk (BNII) melakukan investigasi terkait dengan hilangnya dana sebesar Rp 20 miliar di rekening tabungan milik atlet e-sport Winda Lunardi dan ibunya sebesar Rp 20 miliar di kantor cabang Maybank Cipulir.

Juru Bicara OJK, Sekar Putih Djarot menyampaikan, sebagai regulator yang mengawasi industri perbankan menyatakan, pelaku sudah dilaporkan ke Bareskrim Polda Metro Jaya.

Agar tak menjadi preseden buruk bagi industri khususnya kepercayaan nasabah dalam menyimpan uangnya di perbankan, OJK telah meminta agar perseroan melaporkan hasil investigasinya.

"Pelaku/Oknum sudah dilaporkan ke Polda Metro dan sudah ditetapkan tersangka. Bank juga sudah melakukan penguatan SOP dan proses kerja. Pengawas juga meminta disampaikan kembali hasil investigasi lanjutan oleh bank," ujar Sekar, kepada CNBC Indonesia, Jumat (6/11/2020).

5.Siap-siap! Bakal Ada Operator Telko Merger karena Omnibus Law

Direktur Utama PT XL Axiata Tbk (EXCL) Dian Siswarini meyakini pengesahan Undang-undang Omnibus Law akan berdampak positif bagi emiten telekomunikasi, salah satunya adalah mendorong perusahaan telko melakukan merger dan akuisisi (M&A).

Menurut Dian, omnibus law juga akan memberikan kepastian bagi operator telekomunikasi untuk melakukan pengalihan frekuensi atau spectrum sharing.

"Ini memberikan peluang yang lebih luas melakukan merger dan akuisisi, memberiknan kepastian mengenai spektrum yang bisa dipegang kalau konsolidasi sudah terjadi, jadi ini terobosan positif untk industri yang bisa dimanfaatkan," ujar Dian, dalam paparan kinerja perseroan, Jumat petang (6/11/2020).

6.Demi Vaksin, RI Siap Suntik Bio Farma Rp 2 T Tahun Ini

Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menyatakan induk Holding BUMN Farmasi yakni PT Bio Farma (Persero) akan mendapatkan dana penyertaan modal negara (PMN) sebesar Rp 2 triliun yang direncanakan tahun ini.

Hanya saja besaran dana tersebut masih dalam pembahasan. "PMN Bio Farma 2020, itu terakhir rapat-rapat di Banggar [Badan Anggaran DPR] yang diusulkan Rp 2 triliun," kata Isa Rachmatarwata, Direktur Jenderal Kekayaan Negara Kemenkeu, dalam konferensi pers soal PMN, secara virtual di Jakarta, Jumat (6/11/2020).

"[Dana PMN] untuk membangun fasilitas pembuatan obat dan vaksin. Hanya saya engga terlalu punya detailnya dan [dana PMN] untuk partisipasi mereka dalam penyelenggaraan sarana kesehatan," kata mantan Kepala Biro Perasuransian Bapepam-LK ini.

7.Proyek Gasifikasi Batu Bara Rp 30 T PTBA Mulai Dibangun 2021

PT Bukit Asam Tbk (PTBA) menargetkan proyek gasifikasi batu bara menjadi dimethyl ether (DME) senilai US$ 2,1 miliar atau sekitar Rp 30,45 triliun (asumsi kurs Rp 14.500 per US$) akan dimulai pada kuartal pertama atau kedua 2021. Proyek ini pun ditargetkan dapat mulai beroperasi pada triwulan kedua 2024.

Direktur Utama Bukit Asam Arviyan Arifin mengatakan tiga perusahaan yang terlibat dalam proyek gasifikasi ini yakni PTBA, PT Pertamina (Persero) dan Air Products sedang dalam pembahasan perjanjian bisnis dan diharapkan kesepakatan bisa ditandatangani sebelum akhir 2020.

"Gasifikasi batu bara ini proyek pionir di dalam negeri. EPC mulai kuartal pertama atau kuartal kedua 2021. Sedang disiapkan kerja sama legal process pembahasan draft perjanjian dengan Air Products dan Pertamina. Diharapkan bisa tanda tangan di November tahun ini apabila semua kesepakatan bisnis sudah disepakati," jelas Arviyan dalam konferensi pers secara virtual, Jumat (06/11/2020).

Pages

Tags


Related Articles
Recommendation
Most Popular