Analisis Teknikal

Jangan Ketinggalan! Biden Menang, IHSG Bakal Tembus 5.400

Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
09 November 2020 08:27
President-elect Joe Biden gestures on stage after speaking, Saturday, Nov. 7, 2020, in Wilmington, Del. (AP Photo/Andrew Harnik, Pool)
Foto: Presiden terpilih Joe Biden berbicara di Wilmington, Del. , Sabtu (7/11/2020). (AP Photo / Andrew Harnik)

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melesat lebih dari 4% sepanjang pekan lalu ke 5.335,529. Level tersebut merupakan penutupan tertinggi sejak 31 Agustus lalu. Data perdagangan mencatat, aksi beli bersih asing mencapai Rp 1,2 triliun.

Dari dalam negeri, Indonesia akhirnya diumumkan mengalami resesi. Badan Pusat Statistik (BPS) pada Kamis (5/11/2020) melaporkan pertumbuhan ekonomi yang dilihat dari produk domestik bruto (PDB) Indonesia pada kuartal III-2020 mengalami kontraksi atau tumbuh negatif 3,49% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya (year-on-year/YoY).

Ini menjadi kontraksi kedua setelah kuartal sebelumnya output ekonomi tumbuh negatif 5,32% YoY.

Indonesia sah masuk jurang resesi untuk kali pertama sejak 1999.

Meski demikian, IHSG masih tetap melesat tinggi. Pemilihan presiden (pilpres) di Amerika Serikat (AS0 menjadi pemicu utama penguatan IHSG.

Calon dari Partai Demokrat, Joseph 'Joe' Biden yang diprokyeksikan memenangi pilpres melawan petahana dari Partai Republik, Donald Trump, membuat bursa saham global melesat, termasuk IHSG.

Hari Minggu (8/11/2020) kemarin, Joe Biden memperoleh electoral vote sebanyak 279, berdasarkan data NBC News. Artinya, Biden memenangi pilpres kali ini, sebab dibutuhkan minimal 270 electoral vote untuk menang.

Kemenangan Biden dianggap menguntungkan negera-negara emerging market seperti Indonesia, sebab perang dagang AS-China kemungkinan akan berakhir atau setidaknya tidak memburuk. Selain itu, stimulus fiskal juga akan lebih besar ketimbang yang akan digelontorkan Trump dan Partai Republik.

Oleh karena itu, IHSG berpotensi menguat lagi di awal pekan ini, Senin (9/11/2020). Bursa saham AS berjangka (futures) melesat naik pagi ini, bursa saham Jepang dan Korea Selatan menguat lebih dari 1% pagi ini. Melihat pergerakan tersebut, IHSG berpeluang terbang tinggi lagi hari ini. 

Tetapi, tetap harus diperhatikan juga, Donald Trump yang akan mengajukan ke Mahkamah Konstitusi, sehingga bisa menimbulkan ketidakpastian di pasar.

Secara teknikal, penguatan tajam IHSG pada hari Kamis (5/11/2020) memunculkan White Marubozu dalam grafik candle stick harian. White Marubozu dijadikan sinyak jika nilai suatu aset akan kembali naik.

IHSG kemarin membuka perdagangan di level 5.161,39, yang sekaligus menjadi level terendah harian, dan mengakhiri perdagagan di level 5.260,326, sekaligus menjadi level tertinggi harian.

Level open sama dengan low, dan close sama dengan high itu yang disebut sebagai White Marubozu.

White Marubozu merupakan sinyal nilai suatu aset akan kembali menguat. Terbukti, sehari setelahnya IHSG kembali menguat meski sempat terkoreksi di awal perdagangan.

IHSG juga sudah berhasil jauh melewati level 5.163 yang merupakan Fibonnaci Retracement 50%.

jkseGrafik: IHSG Harian
Foto: Refinitiv

Fibonnaci tersebut ditarik dari level tertinggi September 2019 di 6.414 ke level terlemah tahun ini 3.911 pada grafik harian.

Kemudian Bursa kebanggaan Tanah Air ini bergerak di atas rerata pergerakan 50 hari (moving average/MA 50), 100 hari (MA 100), dan 200 hari (MA 200), sehingga memberikan momentum penguatan.

Sementara itu Indikator Stochastic pada grafik harian masih belum masuk wilayah jenuh beli (overbught).

Stochastic merupakan leading indicator, atau indikator yang mengawali pergerakan harga. Ketika Stochastic mencapai wilayah overbought (di atas 80) atau oversold (di bawah 20), maka suatu harga suatu instrumen berpeluang berbalik arah.

Dengan stochastic yang belum mencapai overbought, ruang penguatan IHSG tentunya lebih besar.

Semua indikator tersebut memberikan sinyal IHSG akan kembali menguat pada hari ini. Resisten terdekat berada di kisaran 5.340. Jika mampu dilewati, IHSG berpeluang menguat menuju 5.380 hingga 5.400.

jkseGrafik: IHSG 1 Jam
Foto: Refinitiv

Sementara itu, selama tertahan di bawah jika di kisaran 5.340, IHSG berisiko terkoreksi ke 5.300, melihat stochastic pada grafik harian yang sudah berada di wilayah overbought yang dapat memicu aksi ambil untung (profit taking). Penembusan di bawah 5.300 akan membuka ruang ke 5.250.

TIM RISET CNBC INDONESIA 


(pap/pap)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Jokowi Disuntik Vaksin Corona, Bursa RI Siap-siap ke 6.500

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular